Saat ini, membangun usaha dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja karena berbagai jenis online shop telah menjamur. Salah satu yang populer beberapa tahun terakhir adalah bisnis dengan sistem dropship. Orang sering mengira reseller dan dropshipper sebagai profesi yang sama, padahal berbeda, loh!
Oleh sebab itu, kali ini MySkill.id akan bebagi denganmu ulasan tentang apa itu dropship, sistem, riset produk dan keuntungannya. Tak perlu berlama-lama, simak selengkapnya, ya!
1. Definisi Dropship
Dropship adalah sistem bisnis di mana seseorang menjual produk tanpa perlu memiliki stok barang terlebih dahulu. Hal ini karena produk yang orang tersebut jual adalah milik pihak lain atau supplier yang mengizinkannya untuk memasarkan atas nama toko dropshipper.
Pemasok akan menjamin seluruh urusan stok produk, pengemasan, hingga proses pengiriman kepada pembeli. Hal inilah yang membedakan dropshipping dengan reselling karena tidak perlu mengeluarkan modal untuk menyetok barang terlebih dahulu. Oleh sebab itu, risiko kegagalannya lebih kecil dan secara teknis juga lebih mudah.
2. Sistem Dropship
Dropshipper sebagai pihak yang menjalankan sistem bisnis ini. Meskipun tidak memerlukan pengalaman khusus pada sistem dropship ini, mereka berperan dalam memasarkan barang atau produk dari pemasok dengan menggunakan online shop-nya sendiri. Jika barang banyak terjual dan toko tersebut menjadi terkenal, keuntungan yang meningkat dan supplier secara rutin mendapatkan pesanan tanpa mengeluarkan biaya pemasaran.
Oleh sebab itu, dropshipper harus memilih pemasok dengan tepat dan menjaga hubungan baik dengan mereka agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Hal ini juga menghindari permasalahan selama bekerja sama berlangsung karena jika tidak, akan sulit untuk menemukan yang pas lagi.
Baca juga: Strategi Siklus Hidup Produk yang Tepat di Setiap Tahapannya
3. Riset Produk Dropship
Seorang dropshipper harus tahu terlebih dahulu produk apa yang murah, laris, dan menguntungkan. Selain itu, penjual juga perlu menentukan kemana produk dipasarkan dan bagaimana karakter pembelinya. Contohnya, memasarkan produk melalui Shopee maka ada baiknya mengetahui karakteristik umum pembeli marketplace tersebut lebih dulu.
Selanjutnya, lakukan cari tahu produk yang sedang ramai peminat melalui beberapa opsi agar mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini beberapa cara yang dapat dropshipper gunakan untuk mencari rekomendasi produk yang laris dan menguntungkan:
- Jelajahi keyword pada mesin pencarian. Pastikan untuk memikirkan beberapa opsi kata kunci produk. Selanjutnya, lihat opsi mana yang memiliki trend permintaan tinggi dengan menggunakan Google Trends atau tools lain yang serupa.
- Research melalui media sosial. Telusuri produk dengan mengecek hashtag populer pada social media yang memiliki banyak pengguna, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Penjual bisa memanfaatkan platform, seperti Hashtagify dan Keyhole untuk melihat statistik tagar dan trending.
- Riset barang pada marketplace. Lakukan pada marketplace yang memiliki banyak pengguna dengan melihat hasil “related search” dari kata kunci produk, hashtag, dan star seller untuk mengetahui produk apa yang cocok untuk bisnis dropship.
Setelah menentukan apa yang akan dijual, perlu untuk mencari pemasok yang tepat dan dapat menjalin kerja sama dengan baik. Selanjutnya, bangun online store atau website untuk menunjang kelancaran bisnis.
4. Keuntungan Bisnis Dropship
Bisnis dropship memiliki beberapa keunggulan yang membedakannya dari jenis bisnis lainnya, antara lain:
- Risiko lebih rendah daripada bisnis lainnya. Hal ini karena tidak perlu mengeluarkan banyak modal dan tidak perlu pusing jika barang tidak laku karena tidak perlu menyetok barang terlebih dahulu.
- Jam kerja fleksibel. Bisnis bisa dilakukan kapan saja tanpa terikat jam kerja. Hal ini karena toko online akan memudahkan penjual untuk mengatur jam kerjanya sendiri dan pembeli dalam mengakses dan memesan produk tanpa batasan waktu.
- Lebih hemat tenaga. Proses packaging, dan pengiriman menjadi tanggung jawab supplier. Pemasok mengantar produk langsung ke tempat pembeli sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga untuk mengemas dan mengirimkan produk.
Selain tiga kelebihan tersebut dropshipper juga tidak perlu pusing memikirkan hal-hal terkait pengembalian barang, penyediaan gudang, mengelola tingkat stok, hingga melacak inventaris.
Yap, itulah ulasan MySkill.id untuk sistem dropship, mulai dari definisi, kelebihan, hingga tips riset produk. Terlepas dari kelebihannya, pelaku usaha tetap harus memikirkan kemungkinan risiko dari bisnis mereka. Selain itu, memerlukan ketekunan dan konsistensi maka jangan setengah-setengah saat melakukannya, ya!
Untuk belajar lebih dalam terkait dropship dan membangun bisnis, kamu dapat bergabung dengan MySkill.id! Tersedia berbagai macam kelas yang bisa kamu ikuti, seperti kelas Pemasaran Digital, Riset Pengguna untuk UX Design, Mengembangkan Kemitraan Strategis, dan masih banyak lainnya. Yuk, segera join!
Editor: Alwan Kurnia