Seorang desainer pasti mengenal istilah art block, yang menjadi musuh besar mereka. Namun, rupanya tidak hanya designer saja yang sering mengalami kebuntuan kreativitas. Para penulis juga memiliki musuhnya sendiri, yaitu writer’s block. Hampir setiap penulis pernah mengalaminya, bahkan kejadian ini hampir sulit dihindari. Lantas, apa itu writer’s block?
Writer’s block sendiri adalah fase saat seseorang mengalami kebuntuan kreativitas dalam menulis. Hal ini menyebabkan seseorang tidak bisa membuat tulisan baru, atau melanjutkan tulisan yang sedang dibuatnya. Selain itu, writer’s block juga dikenal sebagai gangguan kreativitas yang diikuti dengan tekanan emosi dan rasa frustrasi.
Tidak hanya penulis yang mengalami writer’s block, tetapi semua orang bisa mengalaminya. Bahkan, hal ini bisa menghantui penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Lalu, bagaimana cara menangani writer’s block? Yuk, kita bahas bersama-sama cara mengatasinya!
Cara Mengatasi Writer’s block
1. Cari Inspirasi dari membaca
Salah satu cara terbaik untuk menghadapi writer’s block adalah dengan membaca, baik membaca ulang buku favorit atau buku baru. Membaca tulisan orang lain dapat memotivasi diri serta mampu memicu keluarnya kreativitas. Terlebih membaca buku karangan penulis favorit kita.
Selain buku, membaca referensi dalam bentuk lainnya juga bisa memunculkan ide-ide baru. Seperti jurnal, artikel, dan koran. Akan tetapi, ada hal lain yang bisa dijadikan tempat mencari inspirasi selain membaca. Contohnya seperti menonton film. Jika kita sedang tidak ingin membaca, menonton film juga bisa membantu dalam mencari ide-ide yang lebih fresh.
2. Buat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Kondisi lingkungan kerja sangat penting untuk menjaga mood, sehingga memiliki workspace yang nyaman sangatlah penting. Beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan kerja di antaranya seperti temperatur, aroma, kebersihan, tata letak ruangan, dan suara.
Jika kita mudah terdistraksi, maka hindarilah ruangan yang ramai. Selain itu, ketika tata letak ruangan agak menjenuhkan, lakukanlah dekorasi ulang sesuai keinginan. Jangan lupa juga untuk selalu membersihkannya. Buatlah lingkungan kerja senyaman mungkin.
3. Jernihkan Pikiran
Fokus pada pekerjaan akan sulit ketika kepala terlalu banyak pikiran. Oleh karena itu, menjernihkan pikiran bisa menjadi salah satu jalan keluar. Ada kegiatan yang bisa penulis lakukan guna mengatasi writer’s block, contohnya seperti meditasi dan olahraga. Olahraga seperti yoga mampu memusatkan pikiran juga mengeliminasi hal yang tidak begitu penting. Meditasi akan melatih kita supaya dapat terfokus pada satu hal.
Baca juga: 5 Keyword Tools untuk Content Writer Pemula
4. Cari Hobi Baru
Mencari suatu kegiatan atau hobi baru juga dapat menjadi solusi dari masalah ini. Cobalah kegiatan seperti memasak, berkebun, main musik, merajut, dan mengoleksi barang. Kegiatan seperti itu dapat membuka jalan pada kebuntuan kreativitas, sekaligus bisa menjadi kegiatan dalam me-refresh otak.
Di samping itu, kegiatan di atas mampu membantu kita untuk fokus. Memiliki fokus adalah obat yang sangat ampuh dalam menghadapi writer’s block. Oleh karena itu, cobalah mencari hobi baru.
5. Jalan-jalan
Terlalu lama di depan komputer untuk menulis terkadang membuat kita jenuh. Bahkan lupa untuk menjalani hidup dan bersenang-senang, karena terlalu memikirkan beban dan tanggung jawab. Maka dari itu, saat merasa buntu terkadang penulis perlu keluar menikmati hidup dengan berjalan-jalan.
Menikmati hidup dengan bersenang-senang mampu menjadi penawar kejenuhan. Jika sedang tidak ingin keluar, cobalah untuk menghubungi beberapa teman lama untuk berbincang atau bergabung dengan komunitas daring. Komunikasi adalah hal yang mampu memperbarui pandangan, serta menyegarkan pikiran.
Baca juga: Freelance untuk Menambah Cuan? Ini 5 Rekomendasi Situsnya
6. Lakukan Freewriting
Melakukan freewriting juga mampu menstimulus pikiran baru. Pilihlah topik secara acak untuk kita tulis. Topik ini bisa berupa nama warna, hewan, emosi, lokasi, atau kata lainnya. Kemudian, aturlah timer. Melalui menulis cepat dengan freewriting, kita bisa membebaskan pikiran dan mengeliminasi beberapa tekanan.
7. Buat Jadwal Menulis
Memiliki rutinitas dan jadwal menulis merupakan aspek penting bagi penulis, karena hal tersebut dapat membentuk kebiasaan serta komitmen yang kuat. Ketika sudah terbiasa dengan rutinitas dan berkomitmen meluangkan diri pada waktu tersebut, semua akan lebih teratur.
Tidak perlu membuat jadwal yang padat dan ketat, hal terpenting adalah masalah konsistensi. Maka dari itu, buatlah jadwal sesuai kemampuan serta kebutuhan masing-masing. Jangan sampai hal tersebut malah menjadi beban.
Guna membantu penjadwalan, gunakanlah teknik Pomodoro dengan menghitung waktu produktif dan istirahat. Misal kita membagi waktu produktif menjadi 4 babak yang setiap babaknya berdurasi 25 menit. Setiap satu babak selesai, berikan jeda selama 10 menit untuk istirahat, sebelum memulai produktivitas kembali.
Melalui tulisan di atas, kita mengetahui cara mengatasi writer’s block. Perlu kita ketahui juga solusi terbaik dalam mengatasi masalah ini adalah dengan mengambil langkah untuk mulai menulis. Jangan pernah lelah menghadapi masalah dan terus mengasah diri, ya! Guna mengasah diri, teman-teman bisa ikuti kelas Menulis Artikel Ramah SEO atau Fondasi Kepenulisan Cerita dari MySkill.id! Yuk, segera ikuti kelasnya!
Baca juga: 5 Tips ini Bantu Kamu Menemukan Judul Skripsi yang Menarik!
Editor: Wida Kurniasih