User experience (UX) merupakan salah satu istilah dalam dunia desain, terutama design product yang berpusat pada pengalaman pengguna. Tetapi, UX tidak hanya berkaitan dengan desainer saja, tetapi juga berkaitan dengan penulisan. Hubungan antara UX dan menulis ini seperti simbiosis mutualisme, saling mengikat dan menguntungkan. Teks yang ada pada suatu produk digital akan sangat membantu user memahami cara kerjanya, ini disebut UX writing.
Tetapi, apa jadinya bila seorang UX writer tidak tahu istilah-istilah dalam dunia UX? Nah, perlu untuk mengetahui istilah dalam dunia user experience saat mempelajari bidang ini supaya tidak salah arah. Berikut 9 istilah yang wajib kamu tahu saat belajar UX writing yang sudah Myskill.id rangkum untukmu!
1. Brand Identity

identitas merek atau brand identity adalah ekspresi dari kumpulan elemen merek dagang yang dibangun untuk mewakili citra perusahaan dan nilai produk. Ini biasanya mencakup logo, desain kemasan, logo, konten pemasaran, tagline produk, jenis huruf dan lain-lain. Brand identity akan berkaitan langsung dengan cara konsumen memahami karakter produk dan perusahaan.
2. Wireframe

Istilah UX writing yang kedua adalah wireframe. Wireframe adalah rancangan kasar tentang seperti apa tampilan keseluruhan interface dan fungsinya. Ini memiliki peran yang mirip dengan blueprint bangunan. Karakteristik wireframe adalah penggambaran potongan utama konten, struktur tata letak, dan garis besar UI.
Baca juga: 5 Langkah Membangun Portofolio UX Writer untuk Pemula!
3. Low and High Fidelity Protos

Istilah low and high fidelity merupakan tahap awal dalam penyusunan tingkat detail dan fungsionalitas yang disertakan dalam prototipe. Low fidelity artinya konsepnya sederhana dan menggunakan teknologi rendah. Sementara itu, High fidelity artinya konsepnya sangat fungsional dan interaktif, jadi menyerupai hasil dari rancangan akhir desain produk.
4. Lorem Ipsum

Apakah kamu pernah mendapati halaman web yang justru menampilkan teks lorem ipsum? Ya, lorem ipsum adalah salinan tiruan yang berfungsi sebagai teks pengganti umum ketika teks asli belum siap. Namun, lorem ipsum bukan hanya berisi teks yang tidak memiliki arti, teks itu berasal dari naskah sastra latin klasik karya Cicero yang ada sejak era 45 sebelum masehi. Penggunaan teks ini membantu user untuk lebih fokus pada elemen-elemen desain daripada arti teks.
5. CTA (Call-to-action)

Call to Action atau CTA adalah perintah singkat bagi pengguna untuk melakukan sesuatu, biasanya muncul pada tombol halaman. CTA dapat berisi link ke bagian penjualan secara langsung pada pengguna. CTA menjadi peluang utama untuk pengujian efektivitas metode pemasaran. Perintah yang muncul bisa saja bersifat lembut maupun keras, tergantung pada proses mana pelanggan berada.
Baca juga: Minat Kerja Sebagai UX Writer? Pahami Dulu Perbedaannya dengan Copywriter!
6. Microcopy

Mikrokopi atau microcopy adalah setiap bagian kecil dari sebuah salinan teks. Microcopy merupakan bidang penulisan UX untuk produk digital, seperti label, CTA, dan tooltips. Mikrokopi memberikan dorongan dan dampak besar pada pengalaman pengguna karena berperan membantu dan memimpin perjalanan pengguna.
7. Chatbot

Istilah berikutnya adalah chatbot, yang merupakan program yang memungkinkan user untuk dapat melakukan percakapan teks. Melalui program ini, perusahaan dapat menjawab pertanyaan, merespon instruksi, memecahkan masalah, dan sebagainya. Beberapa jenis chatbot menggabungkan teks dengan tombol dan elemen interface pengguna untuk menyediakan pintasan visual untuk menulis teks. Biasanya kamu akan menemukan chatbot pada bagian bawah web yang mengajakmu untuk berkomunikasi dengan admin produk.
8. A/B Testing

A/B testing adalah pengujian untuk melihat versi salinan mana yang paling efektif dan akurat. Untuk melakukan pengujian, membutuhkan dua konsep atau lebih yang berbeda, tetapi semua elemen tentang pengalaman pengguna harus tetap sama. Hasil data pengujian dibandingkan untuk konsep mana yang paling ideal, fungsional, dan interaktif.
Baca juga: Kenali UX Writing dan 3 Kesalahan Dalam Perancangannya
9. Moodboard

Istilah pada UX writing yang terakhir adalah moodboard, yang merupakan kumpulan elemen dan materi yang akan membantu menentukan model spesifik web dan aplikasi dengan memanfaatkan gambar, teks, warna, dan elemen branding lainnya. Moodboard bertujuan untuk mengumpulkan ide seluruh tim, sebelum beralih ke tahap prototipe. Dalam hal ini, perusahaan dapat menggunakan moodboard bentuk fisik maupun digital tergantung kebutuhan dan waktu yang tersedia.
Itulah 9 istilah yang wajib kamu ketahui saat kamu belajar mengenai UX writing. Ada banyak istilah lainnya yang mungkin sudah tidak asing untuk kamu, seperti widget, storyboard, metadata, hingga persona. Saat kamu mempelajari bidang ini, jangan lupa untuk memahami setiap istilah dan proses kerjanya, ya!
Nah, untuk kamu yang ingin mempelajari bidang ini lebih dalam, kamu dapat bergabung dengan MySkill.id dan mengikuti kelas UX Writing untuk Produk Digital. Kamu akan mempelajari konsep dan fondasi UX writing, proses penulisan, dan contoh penerapannya. MySkill.id juga menyediakan pelatihan untuk meningkatkan skill dan CV yang bisa kamu ikuti dengan praktisi dan cara yang menyenangkan. Tunggu apa lagi? Yuk, gabung!
Editor: Alwan Kurnia