Nimas Arum Suryaning Tyas Nimas, 21. Saat ini masih berstatus sebagai Mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya. Suka menulis sejak kecil, penggemar K-pop yang juga suka baca buku dan nonton film berbagai genre.

Strategi Siklus Hidup Produk Sesuai Tahapannya

2 min read

Strategi siklus hidup produk

Siklus hidup produk (PLC) memiliki durasi waktu yang berbeda-beda tergantung dari banyak faktor, seperti cara promosi, pasar, hingga kondisi internal perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan evaluasi dan menetapkan strategi siklus hidup produk yang tepat.

Nah, kali ini MySkill.id akan memberikan ulasan terkait strategi umum sesuai dengan tahapan siklus hidup produk. Simak selengkapnya!

Tahap Pengenalan (Introduction)

Tahap pengenalan siklus hidup produk
Mengkombinasikan penetapan harga dan kegiatan promosi

Strategi pada tahap ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba atau mencoba produk tersebut. Dengan kata lain perusahaan menciptakan primary demand. Biasanya persediaan produk terbatas untuk memudahkan calon pembeli mengenal ciri produk. Berikut ini strategi dalam tahap pengenalan: 

1. Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy

Pertama adalah strategi peluncuran cepat, strategi ini berjalan dengan menetapkan harga tinggi untuk mendapat laba kotor per unit, dengan promosi secara gencar untuk meyakinkan calon pembeli tentang kualitas produk yang sesuai dengan harganya. Strategi ini berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui adanya produk tersebut, jadi pembeli bersedia membayar berapapun. 

2. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy

Strategi ini menetapkan harga tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, tetapi promosi rendah supaya biaya pemasaran tidak membengkak. Biasanya perusahaan memakai strategi ini karena pasaran masih terbatas dan potensi pesaing belum muncul. Jadi, pembeli mau membayar dengan harga tinggi. 

3. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)

Strategi ini adalah menetapkan harga rendah dengan promosi yang gencar. Tujuannya untuk mendapatkan penerimaan pasar dengan cepat. Strategi ini biasanya digunakan jika pasar sangat luas, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan pasarnya juga besar. 

4. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

Strategi ini adalah menetapkan harga yang rendah untuk mendapatkan penerimaan yang besar dari konsumen. Namun, promosi tidak terlalu agresif supaya biaya tidak membengkak. Biasanya strategi ini berguna pada pasar yang sangat luas dengan potensi persaingan pasar yang rendah.

Baca juga: Ingin Memulai Bisnis Digital? Ini 5 Contoh Produk Digital untuk Ide Bisnismu

Tahap Pertumbuhan (Growth)

tahap petumbuhan dalam siklus hidup produk
Lakukan strategi sesuai dengan tingkat pertumbuhan 

Jika produk sudah melewati tahap pengenalan, maka selanjutnya produk tersebut akan memasuki tahap pertumbuhan. Ada dua tingkat dalam tahap ini, yakni Rapid Growth dan Slow Growth. Strategi yang dapat digunakan pada tahap ini sesuai dengan tingkat pertumbuhannya, antara lain: 

1. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth)

Pada tingkat ini, biasanya tingkat penjualan melonjak karena mayoritas pasar telah menerima dan mengetahui kehadiran produk tersebut. Strategi pada tingkat ini adalah dengan meningkatkan pembangunan pasar dan memetakan distribusi. Namun, perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk dan memperluas lini produk untuk menarik segmen pasar yang lebih luas. 

2. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth

Pada tingkat ini penjualan produk masih meningkat, tetapi pertumbuhannya semakin menurun. Karena produk sudah banyak digunakan dan sebagian pasar telah terjangkau. Strategi yang umum adalah dengan memodifikasi produk yakni meng-upgrade fitur produk atau layanan dukungan untuk mengembangkan dan menetapkan posisi produk di pasar.

Baca juga: Wajib Tahu! Begini Cara Riset Produk Di Google Trends

Tahap Kematangan (Maturity

tahap kematangan dalam siklus hidup produk
Strategi harus dapat menahan produk agar tidak tergusur

Tercapainya titik tertinggi dalam penjualan adalah salah satu tanda produk memasuki tahap kematangan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kematangan yaitu: 

1. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)

Pertama adalah strategi untuk bertahan, strategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kategori produk dari serangan produk substitusi. Perusahan melakukan strategi bertahan untuk mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kelemahan produk. Jadi, ada modifikasi pada pasar, harga, produk, dan promosi untuk meningkatkan penjualan. 

2. Strategi Menyerang (Offensive Strategy)

Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar dan produk dengan menggaet kelompok yang bukan pembeli atau non-user. Sementara itu, modifikasi produk atau product relaunching, yang mana mengubah karakteristik produk sehingga menarik non-user untuk membeli. Jadi, perusahaan menawarkan manfaat baru dari produk sekarang untuk meningkatkan pembelian dan pemakaian.

Baca juga: 5 Tips untuk Menyusun Digital Marketing Frameworks! Pengusaha Wajib Tahu!

Tahap Kemunduran (Decline) 

tahap kemunduran dalam siklus hidup produk
Penurunan penjualan biasanya terjadi karena perubahan selera pasar dan perubahan teknologi.

Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap PLC ini, antara lain: 

  • Mengubah produk atau mencari manfaat baru pada produk.
  • Mencari dan menetapkan pasar baru yang tetap setiap menggunakan produk. 
  • Mempertahankan tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian teratasi.
  • Menerapkan harvesting strategy untuk mendapatkan pengembalian uang tunai. 
  • Opsi terakhir, meninggalkan bisnis tersebut dan memulai bisnis baru. 

Namun, perusahaan perlu memperhatikan pilihan karena alternatif harus berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan daya tarik industri bagi perusahaan, ya!

Nah, itulah strategi siklus hidup produk sesuai dengan tahapannya. Setiap produk memiliki masa daur hidupnya yang berbeda-beda. Contohnya, produk elektronik cenderung memiliki rentang waktu yang sempit karena cepatnya perkembangan teknologi, tetapi produk makanan biasanya berlangsung lebih lama.

Jika ingin mempelajari PLC lebih dalam, kamu bisa mengikuti kelas Mengenal Manajemen Siklus Produk Digital di MySkill.id. Pada kelas itu, kamu akan mempelajari Konsep dan fungsi dari manajemen siklus hidup produk, minimum Viable Product, tahapan pertumbuhan produk, cara membangun diversifikasi produk, hingga  pivot pada produk digital. Yuk, gabung!

Editor: Alwan Kurnia

Nimas Arum Suryaning Tyas Nimas, 21. Saat ini masih berstatus sebagai Mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Negeri Surabaya. Suka menulis sejak kecil, penggemar K-pop yang juga suka baca buku dan nonton film berbagai genre.