Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!

Terdapat banyak cara untuk menghasilkan keuntungan melalui pasar modal, salah satunya adalah dengan melakukan trading saham. Jika dilihat dari segi profit, saham memang menjadi produk yang bisa diandalkan untuk menghasilkan keuntungan.

Namun, bagi seorang pemula tentu tak bisa sembarangan dalam melakukan trading. Pasalnya, transaksi tersebut membutuhkan strategi yang tepat agar tidak menimbulkan kerugian yang begitu besar.

Oleh karena itu, bagi kamu yang baru memulai terjun dalam dunia pasar modal, yuk, simak 5 tips trading saham berikut ini agar selalu banjir cuan!

1. Trading Saham dengan Sekuritas yang Tepat

Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!
Tentukan sekuritas sebelum melakukan trading saham

Langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai trading saham adalah menentukan sekuritas apa yang paling tepat. Selain telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal yang harus kamu perhatikan saat memilih perusahaan sekuritas ialah biaya transaksi di dalamnya.

Biaya transaksi di sini berarti biaya pembelian serta penjualan saham. Sebagai contoh, ada perusahaan yang menerapkan biaya 0,15% untuk pembelian dan 0,20% untuk penjualan atau 0,19% untuk pembelian dan 0,29% untuk penjualan.

Perlu diketahui bahwa pembayaran tersebut sekaligus menjadi keuntungan bagi perusahaan sekuritas yang kamu gunakan. Makin kecil biaya yang diminta, tentu akan lebih menguntungkan bagi para trader.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

2. Disiplin dengan Cut Loss dan Stop Loss

Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!
Jangan ragu untuk stop loss dan cut loss

Cut loss dan stop loss merupakan dua fitur yang berfungsi untuk membatasi kerugian saat melakukan transaksi saham. Istilah cut loss berarti upaya untuk menghindari kerugian yang lebih besar dengan cara tetap menjual saham meskipun di harga yang lebih rendah dari harga beli.

Sementara itu, stop loss merupakan tindakan membatasi kerugian baik saat membeli atau menjual saham. Sebagai contoh, ketika kamu membeli saham perusahaan X seharga Rp500,- kemudian memasang stop loss sebesar 10% atau Rp50,- di bawah harga beli (Rp450,-), maka saat saham tersebut mengalami penurunan, kamu hanya mendapat kerugian maksimal 10%.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

3. Tentukan Anggaran untuk Trading Saham

Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!
Siapkan anggaran untuk trading saham

Sebagai seorang trader pemula, alangkah baiknya kamu memulai transaksi dengan nominal yang kecil. Pilihlah saham dari perusahaan tepercaya, tetapi memiliki harga yang murah, sehingga apabila terjadi risiko, kamu tidak menanggung kerugian yang terlalu besar.

Dalam hal ini, kamu bisa melakukan trading harian dengan cara memanfaatkan 10% penghasilan bulanan untuk membeli saham. Pastikan pula kamu telah mengatur keuangan untuk dana darurat serta dana untuk kebutuhan pokok, kesehatan, atau asuransi.

Selanjutnya, lakukan trading sedikit demi sedikit secara konsisten agar potensi keuntungan yang kamu peroleh juga makin besar.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

4. Lakukan Analisis sebelum Transaksi

Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!
Lakukan analisis fundamental dan teknikal

Aspek penting yang harus dilakukan seorang trader baik pemula maupun profesional adalah analisis pasar. Terdapat 2 analisis yang harus kamu terapkan saat hendak melakukan transaksi saham, yakni analisis fundamental dan teknikal.

Analisis Fundamental

Dalam analisis fundamental, terdapat beberapa aspek yang harus kamu perhatikan, seperti  kinerja perusahaan, persaingan usaha, industri, keadaan ekonomi makro atau mikro, dan lain-lain.

Tujuan dari analisis fundamental adalah untuk menentukan dari perusahaan mana kamu harus membeli saham. Adapun berikut adalah langkah-langkah dalam analisis fundamental saham:

  • Pastikan untuk memilih perusahaan yang bagus dan solid.
  • Gunakan acuan harga saham yang sesuai.
  • Lakukan analisis keuangan perusahaan.
  • Perhatikan deviden dari perusahaan.
Analisis Teknikal

Dalam hal ini, tujuan penggunaan analisis teknikal adalah untuk menentukan kapan kamu harus membeli saham tersebut. Adapun terdapat 2 indikator penting yang harus kamu ketahui saat melakukan analisis teknikal, yakni:

  • Overlays, yaitu garis penentu tren apakah saham tersebut naik atau turun.
  • Oscillators, yaitu indikator daya gerak sebuah tren.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

5. Kelola Emosi saat Melakukan Trading Saham

Trading Saham bagi Pemula agar Banjir Cuan? Simak 5 Tipsnya!
Kontrol emosi saat melakukan trading saham

Salah satu penyakit yang sering menimpa para trader pemula adalah ingin mendapat banyak keuntungan dalam waktu yang singkat. Di sinilah, peran kontrol emosi sangat diperlukan karena meskipun saham memberi profit yang relatif besar, aktivitas trading kadang juga dapat menimbulkan kerugian.  

Pengelolaan emosi pada saat menjual dan membeli saham juga patut untuk diperhatikan. Apabila telah mencapai angka stop loss, jangan ragu untuk segera menjual saham agar kamu tidak rugi terlalu besar.

Itulah 5 tips trading saham bagi para pemula agar selalu banjir cuan. Di samping menguasai skill agar menjadi trader yang andal, yuk, asah juga kemampuan kamu dengan mengikuti E-Learning dan Bootcamp hanya di MySkill!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill