6 Tugas Telemarketing, Apa Saja? Pahami Pekerjaannya, Yuk!

Pernahkah kamu mengangkat telepon dari nomor tidak dikenal lalu ditawarkan memakai produk dari suatu perusahaan? Nah, orang yang menelepon disebut telemarketer. Orang ini adalah karyawan yang melakukan kegiatan telemarketing.

Nama lain untuk posisi ini adalah telesales. Perusahaan menggunakan pekerjaan ini sebagai salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan penjualan.

Kenapa, ya, masih ada peran ini di era digital? Bukannya pekerjaan ini malah mengganggu konsumen? Artikel MySkill kali ini akan membahas seputar manfaat dan tugas telemarketing di perusahaan. Baca sampai habis, ya!

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Pengertian Telemarketing

Penjelasan mengenai jabatan telemarketing

Telemarketing adalah salah satu aktivitas pemasaran dengan cara menawarkan dan memberikan informasi mengenai produk atau jasa ke konsumen melalui telepon.

Harapannya, calon konsumen yang dihubungi tertarik untuk melakukan transaksi pembelian. Paling tidak, mereka menjadi tahu tentang brand kita. Dengan kata lain, selain untuk meningkatkan penjualan, telemarketing juga meningkatkan brand awareness. Kok, bisa? Scroll terus untuk penjelasannya!

Tak hanya perusahaan profit, banyak juga company lain yang menerapkan telemarketing. Mulai dari organisasi non-profit, hingga kelompok dan kandidat politik. Selain itu, telemarketing dapat membantu kepentingan lain, seperti survei, pengumpulan donasi, dan riset pemasaran.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Telemarketing

Tugas telemarketing
Telemarketing juga punya kelebihan dan kekurangan, lo.

Di zaman sekarang, siapa, sih, yang masih mau mendengarkan tawaran produk melalui telepon? Kan, kita bisa riset sendiri tentang suatu produk atau jasa dengan baca informasinya di internet. Kenapa masih ada telemarketing?

Meski memiliki image mengganggu waktu pelanggan atau spam, buktinya banyak perusahaan yang aktif merekrut untuk posisi ini, lho! Karena perusahaan masih merasakan berbagai keuntungan dengan adanya jabatan ini. Setelah membahas tugas telemarekting, sekarang mari kita simak kelebihan dan kekurangan telemarketing, yuk!

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Kelebihan

1. Membantu meningkatkan brand awareness

Di atas, MySkill sudah menjelaskan bahwa telemarketing dapat meningkatkan brand awareness kepada masyarakat. Karena tidak hanya menawarkan saja, telemarketer juga menjelaskan keuntungan dan keunggulan produk atau jasa kita apabila mereka menggunakannya.

Calon pelanggan mungkin akan bercerita ke kerabatnya, “Eh, tadi aku habis dapat telepon dari perusahaan X untuk pakai produk A, nih.” Dari situ, terciptalah perbincangan tentang brand kita dari mulut ke mulut atau word of mouth, yang mana ini termasuk strategi marketing juga.

2. Membantu market research

Pengguna bisnis baru atau bisnis red ocean pasti masih sangat sedikit. Telemarketing sangat berguna untuk membantu riset pasar dan mengetahui masalah yang calon pembeli hadapi.

Dengan mengetahui hal tersebut, telemarketer dapat merancang strategi bagaimana cara mengkomunikasikan ke pelanggan untuk menggunakan produk atau jasa kita sebagai solusi dari tantangan mereka.

Selain itu, telemarketing juga dapat mengidentifikasi target pasar yang tepat. Pasalnya, sasaran audiens yang salah dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan.

3. Meningkatkan penjualan

Ada masyarakat yang lebih memilih mendengarkan daripada membaca. Nah, ini menjadi keuntungan menggunakan telemarketing. Kita dapat menjelaskan tentang apa yang perusahaan tawarkan secara rinci untuk menarik perhatian mereka.

4. Dapat meyakinkan calon pembeli dengan follow up

Tidak semua calon konsumen yang tertarik dengan barang atau jasamu tertarik untuk melakukan pembelian. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, entah ada prioritas lain, keuangan atau lainnya.

Telemarketer dapat melakukan follow up atau menghubungi mereka kembali dan menanyakan kendala atau keraguan yang mereka hadapi. Selain itu, kita dapat meyakinkan mereka agar menerima tawaran produk perusahaan.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Kekurangan

1. Dapat mengganggu pelanggan

Ini adalah salah satu kekurangan telemarketing yang paling besar. Karena hanya melalui telepon, telemarketer tidak mengetahui pelanggan tersebut sedang sibuk atau tidak. Pahitnya, ketika mereka memang lagi sibuk, panggilan kita jadi mengganggu waktu mereka.

2. Berpotensi merusak citra perusahaan

Bayangkan jika kamu mendapat telepon dari perusahaan yang sama, lalu mereka menawarkan produk yang sudah kamu tolak secara terus-menerus. Selain mengganggu, pandanganmu terhadap nama perusahaan tersebut juga akan tercoreng, kan?

Telemarketing yang seperti ini pasti tidak menyaring nomor dan tidak mempunyai database.

3. Perusahaan harus ekstra hati-hati dalam memilih staf telemarketing

Agar tidak mencoreng nama brand, perusahaan wajib memilih staf yang berkualitas. Maksudnya, posisi ini harus diisi orang-orang yang dapat berkomunikasi dengan baik serta memiliki sikap yang sopan dan sabar.

Telemarketing hanya dapat berkomunikasi via telepon. Kita tidak tahu orang tersebut seperti apa, bagaimana cara mereka menangkap intonasi nada, atau kegiatan yang sedang mereka lakukan. Karena itu, telesales harus memiliki skill yang tertentu.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Tugas Telemarketing dan Tanggung Jawabnya

Apa tugas telemarketing
Telemarketing nggak hanya bertugas menelpon calon pelanggan

Apakah jobdesk telemarketing hanya sekedar melakukan panggilan, menawarkan, dan menjelaskan produk kepada konsumen potensial saja? Tentu tidak. Berikut penjelasan lengkap tugas dan tanggung jawab telemarketing.

1. Menelepon pelanggan via telepon

Tahukah kamu, teknik menghubungi calon pelanggan via telepon terbagi menjadi dua? Namanya “cold call” dan “warm call”. 

Menurut WayUp, cold call adalah aktivitas mengontak pelanggan yang tidak mengetahui produk yang akan kita tawarkan dan belum pernah berinteraksi dengan sales. Sementara, warm call adalah tindakan menghubungi lead yang sudah tertarik dengan produk kita. 

Tenang saja, ada pendoman yang berisi informasi dan detail produk agar kamu lancar dalam melakukan kedua teknik ini. Nah, pendoman ini berupa skrip yang bisa kita improve saat menghubungi pelanggan nanti.

2. Menjelaskan produk dengan menarik

Telemarketer wajib memiliki skill product knowledge dan komunikasi yang baik. Karena, mereka tidak sekedar menawarkan saja. Namun, juga harus dapat menjelaskan produk atau jasa secara jelas, detail, dan menarik. 

Memahami produk secara mendetail memang tugas sales. Pasalnya, jika telemarketer tidak bisa menjawab pertanyaan calon pembeli, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik dan langsung menutup telepon. 

3. Menjawab pertanyaan dan keluhan pelanggan

Hal yang biasa calon pembeli tanyakan berupa harga, kelebihan, manfaat, dan pertanyaan teknis lainnya. Selain itu, nantinya kamu juga akan melayani keluhan yang mereka alami.

4. Identifikasi pelanggan yang telah dihubungi 

Untuk melacak siapa saja yang pernah telemarketer hubungi dengan yang belum, perusahaan harus mempunyai catatan kontak pelanggan atau yang disebut dengan database

Dengan adanya catatan ini kita akan mudah mengetahui mana saja yang berpotensi untuk dihubungi dan mana yang tidak.

5. Memperbarui database

Dari database, kita dapat menemukan kontak pelanggan yang tertarik atau pernah beli produk kita. Ini akan memudahkan proses penawaran kembali di masa depan atau membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang sudah ada.

6. Survei pelanggan 

Survei sangat berguna untuk mengetahui potential customers, dan ini salah satu tugas telesales. Dari sini, kita akan mendapatkan umpan balik untuk meningkatkan layanan. Selain itu, kita dapat memetakan strategi penawaran yang lebih oke kedepannya.

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

Skill yang Diperlukan

Tugas telemarketing
Tak main-main, banyak skill yang harus telemarketer kuasai
1. Komunikasi yang baik

Maksud dari komunikasi yang baik antara lain:

  • Memiliki kecepatan bicara dan nada yang tepat
  • Dapat membangun obrolan yang nyaman
  • Mampu menyesuaikan gaya komunikasi calon konsumen

Komunikasi yang baik adalah skill dasar, tetapi hanya beberapa orang yang memilikinya. Ingin meningkatkan minat calon pembeli? Pelajari keterampilan yang satu ini!

2. Product knowledge

Agar tidak terkesan bingung saat menghubungi calon konsumen, kamu harus memiliki pengetahuan tentang produk dengan detail. Jadi, kalau berminat di telemarketing, jangan hanya paham permukaan dasar produknya saja, ya, Sobat!

3. Marketing

Paham akan target pasar dan juga demografi calon pelanggan merupakan hal penting untuk telesales agar tidak sembarangan menelepon orang. Selain itu, kita dapat menyesuaikan gaya penyampaian pesan saat menghubungi mereka.

4. Problem solving

Karena salah satu tugas telemarketing adalah menanggapi keluhan pelanggan, keterampilan memecahkan masalah jadi keharusan. Kamu harus paham bagaimana alur problem solving ketika mendapat berbagai pertanyaan atau komplain dari user. Dengan begitu, kita dapat menjaga loyalitas pelanggan agar tidak menurun.

5. Listening

Untuk memberi solusi yang tepat kepada konsumen yang punya keluhan, tentu kita harus mendengarkannya dahulu. Namun, tidak sekedar dengar saja, lho! Kita perlu paham betul isi keluhannya agar solusi yang kita berikan memang membantu mereka.

6. Multitasking

Yang terakhir, skill multitasking juga wajib telemarketer miliki. Seperti yang sudah kita bahas di atas, tugas keseharian mereka tidak hanya menelepon, tapi juga pembaruan database, mengecek email, dan menanggapi keluhan pelanggan.

Pekerjaan telemarketing tidak dapat kita pandang sebelah mata. Selain berjualan, mereka juga harus menjaga hubungan dengan pembeli. Jadi, tidak heran kalau masih banyak perusahaan yang masih menggunakan peran ini. Bagaimana menurutmu? Apa kamu tertarik jadi telesales?

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Penulis: Gusti Afiya Nadhifa Noor

Editor: Intan Aulia Husnunnisa