BUMN vs Startup: Perbedaan Budaya Kerja hingga Gaji

Gen Z dan Milenial pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah BUMN dan startup. Dua jenis perusahaan ini bahkan menjadi impian untuk hampir semua kalangan. Dengan gaji dua digit yang cukup menggiurkan, semua orang berlomba-lomba untuk bisa bekerja di dua jenis perusahaan ini. Tapi, kalau harus memilih untuk bekerja di BUMN atau startup, kamu pilih yang mana? 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Pasal 1, BUMN adalah sebuah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya berasal dari negara. Jadi, BUMN erat sekali hubungannya dengan pemerintah. Sementara itu, startup sendiri adalah perusahaan rintisan atau baru beroperasi dan masih berada di fase pengembangan. Lebih spesifik lagi, startup juga familiar dengan sebutan perusahaan rintisan dengan cakupan bisnis berbasis teknologi. 

Meskipun sama-sama keren, ada perbedaan-perbedaan mendasar antara BUMN vs startup. Hal ini tentu sedikit banyak akan berpengaruh dengan bagaimana cara kamu beradaptasi ketika masuk ke dalamnya. Sobat MySkill, yuk kita lihat apa saja perbedaan BUMN vs startup agar bisa mendapatkan gambaran di mana tempat yang pas untuk memulai karirmu!

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

1. Gaji Karyawan 

BUMN vs Startup: Perbedaan Budaya Kerja hingga Gaji
Gaji yang diberikan BUMN sudah jelas aturannya dengan tunjangan dan bonus   sementara ada beberapa startup yang tidak memberikan tunjangan. 

Hal pertama yang membedakan BUMN dan startup adalah gaji, tunjangan serta bonus untuk karyawan. BUMN sudah memiliki peraturan yang jelas mengenai gaji dan tunjangan lainnya, Sobat. Perihal nominalnya bergantung dari posisi kamu di perusahaan dan berapa lama kamu bekerja di sana. Terkadang, ada juga perusahaan yang cenderung alot menaikkan gaji walaupun kamu sudah kerja bertahun-tahun. 

Bagaimana dengan gaji di startup? Walaupun perusahaannya masih tahap pengembangan, bukan berarti gaji karyawan startup nilainya kecil, Sobat. Bahkan ada juga yang melebihi gaji karyawan BUMN. Alasannya, startup ingin mendapatkan orang-orang yang kemampuannya mumpuni buat memajukan bisnis itu sendiri. Hanya saja, tidak semua startup  memberikan tunjangan seperti halnya BUMN. 

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

2. Budaya Kerja 

BUMN vs Startup: Perbedaan Budaya Kerja hingga Gaji
BUMN lebih kaku dan terstruktur sementara startup identik dengan fleksibilitas.

Kalau Sobat Myskill termasuk orang-orang yang teratur dan disiplin, kamu cocok banget bekerja di BUMN. Soalnya, peraturan di perusahaan ini sangat jelas dan tersusun, mulai dari jam kerja, perhitungan lembur, dan sebagainya. Oleh sebab itu, budaya kerja dan jam kerjanya juga cenderung kaku. Hierarki jabatancukup jelas sehingga ada batasan-batasan yang harus kamu patuhi. Setiap karyawan BUMN harus menerapkan rasa hormat dan sopan santun. 

Lain halnya dengan startup. Perusahaan ini lebih fleksibel daripada BUMN. Jam kerjanya juga tidak monoton, ada yang bebas bekerja di kantor atau di rumah. Hubungan dan batasan antar jabatan tidak sekaku perusahaan BUMN. Jadi, komunikasi antar karyawan lebih simpel dan cepat. 

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

3. Lokasi Bekerja 

Ruang kerja di BUMN terpisah, berbeda dengan startup yang memakai ruangan terbuka untuk karyawannya.

Biasanya, tempat bekerja di perusahaan BUMN sudah diatur sedemikian rupa berdasarkan jabatan atau divisi. Jadi, ruangan kamu bekerja tidak bercampur dengan karyawan yang lain. Ruangan atasan dan karyawan akan berbeda. 

Lain halnya dengan startup. Umumnya, perusahaan ini masih pakai ruangan kerja open space alias ruangan terbuka di mana semua karyawan bekerja tanpa sekat pembatas. Komunikasi dan pertukaran ide jadi lebih mudah deh. Tapi, tidak menutup kemungkinan ada startup yang ruang kerjanya terpisah juga seperti BUMN. 

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

4. Jenjang Karir 

BUMN vs Startup: Perbedaan Budaya Kerja hingga Gaji
Aturan mengenai kenaikan jabatan sudah tersusun di BUMN, berbeda dengan startup yang masih bergantung pada perkembangan perusahaan.

Seperti yang sudah kita bahas di atas, BUMN sudah memiliki aturan yang tetap tentang segala hal di perusahaan, termasuk urusan kenaikan jabatan. BUMN cenderung lebih stabil daripada startup. Aturan kenaikan jabatan di startup masih belum jelas, bergantung pada perkembangan perusahaan ke depannya. 

Namun, jika Sobat Myskill suka mempelajari bidang baru dan meningkatkan perkembangan diri, startup boleh dicoba, Sobat. Jumlah SDM-nya cenderung sedikit sehingga kamu bisa mengembangkan diri di berbagai bidang yang kamu inginkan. Sementara itu, di BUMN aturan kerja dan jabatannya sudah jelas sehingga terkadang sulit untuk mencoba hal baru. 

Bagaimana, Sobat? Baik BUMN dan startup pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pemilihan tempat untuk bekerja dan berkarir tergantung pada perspektif individu masing-masing. Penting banget untuk para pencari kerja agar riset terlebih dahulu sebelum memutuskan akan melamar kerja ke mana.  Jangan asal-asalan ya, Sobat! 

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Oh ya, ada informasi menarik buat kamu yang mau meningkatkan kompetensi atau yang sedang mempersiapkan diri untuk cari kerja di BUMN atau startup. MySkill menyediakan pelatihan, bootcamp dan kelas-kelas online lho, ada yang gratis juga! Ilmunya daging banget. Kamu juga bisa mendapatkan informasi penting seputar pengembangan diri, pekerjaan dan lainnya di blog Myskill. Yuk, langsung cek sekarang dan asah versi terbaik dirimu!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Tinggalkan Balasan