Menjelajahi dunia marketing menjadikan kita mengerti bahwasanya strategi merupakan salah satu fondasi utama dalam pemasaran. Keberadaan strategi tersebut membantu para marketer untuk mengetahui goals dan target yang ada. Hal ini membuat segala sesuatu di dalamnya menjadi lebih terorganisir loh, sobat MySkill.id. Bicara soal strategi tentu melahirkan banyak sekali opsi terkait taktik mana yang mampu meraup angka traffic paling besar. Salah satunya adalah Bullseye Framework, nih.
Masih asing dengan istilah tersebut? Ya, sebuah strategi marketing milik Gabriel Weinberg ini dapat menjadi awal yang baik bagi startup maupun pelaku usaha kecil yang baru terjun ke dunia bisnis. Bagaimana tidak, strategi ini dapat membantu kamu lebih fokus mengembangkan pemasaran lewat saluran terbaik!
Bullseye Framework adalah metode pemasar untuk menentukan prioritas channel marketing yang cocok dan terbaik untuk suatu bisnis atau campaign Penggunaan channel yang tepat akan membuka peluang yang lebih lebar bagi usahamu.
Lalu, gimana sih cara menentukan saluran pemasaran yang baik lewat strategi bullseye ini? Yuk, simak bersama empat cara membangun Bullseye Framework dalam marketing yang kamu punya.
1. Lakukanlah Brainstorming Bersama Team
Kamu tentu pernah melihat sebuah papan dart dengan banyak lingkaran di dalamnya, bukan? Nah, begitulah sekiranya gambaran dari Bullseye Framework ini. Ia terdiri atas beberapa lapis lingkaran, dimana hal itu merujuk kepada skala prioritas yang bisa jadi pilihanmu. Setelah mengetahui hal tersebut, ajaklah seluruh team untuk duduk berdiskusi. Agar lebih mudah cobalah untuk menggambar papan dart sebagai acuan ya, sobat MySkill.id.
Isilah lapisan paling luar pada papan dengan hal-hal yang sekiranya mampu menguntungkan, termasuk pilihan untuk channel pemasaran sebanyak mungkin! Mintalah seluruh team turut berpartisipasi, sebab suara mereka sangat membantu untuk menemukan saluran pemasaran terbaik bagi usahamu.
2. Bullseye Ranking
Istilah ranking muncul ketika kamu telah berhasil menuntaskan brainstorming pada tahap sebelumnya. Langkah ini menjadi sangat penting karena kamu dan seluruh team akan mencoba mengeliminasi beberapa channel pilihan yang telah masuk dalam daftar. Proses eliminasi tersebut dapat kamu lakukan dengan melakukan kategorisasi untuk para channel.
Cobalah untuk mengulik dan bandingkan setiap saluran yang ada untuk melihat besar keuntungan yang bisa diraup ketika nanti kamu menggunakannya. Jangan lupa untuk memikirkan kemungkinan jangka panjangnya juga ya, sobat MySkill.id. Nah setelahnya, channel yang telah melewati tahap eliminasi ini dapat kamu tempatkan pada lingkaran tengah papan dart.
Baca Juga: 4 Strategi Content Marketing Untuk Bisnis yang Wajib Kamu Ketahui
3. Tentukan Prioritas pada Bullseye Framework
Setelah menimbang dan meninjau lebih jauh, maka terbentuklah sederet channel pilihan. Walaupun begitu, kamu harus tetap memiliki skala prioritas untuk channel ini yang nantinya akan memenuhi posisi di lingkaran paling inti pada papan dart. Pilihlah setidaknya dua sampai tiga saluran pada lingkaran tengah untuk masuk dalam prioritas Bullseye Framework milikmu.
Sama halnya pada saat proses eliminasi, pertimbangan yang akan meminimalisir angka kerugian dapat menjadi patokan. Jangan sampai terkecoh dan salah pilih, ya. Kamu dapat kembali mengingat goals utama sebagai acuan dalam menentukan channel prioritas ini, sobat MySkill.id.
4. Paling Penting dalam Bullseye Framework, Pengujian terhadap Channel Pilihan
Kita tidak akan pernah mengetahui berhasil atau tidaknya sebuah strategi bila tidak mengujinya. Ini jugalah yang perlu kamu perhatikan saat mengaplikasikan Bullseye Framework sebagai strategi marketing pilihan. Cobalah untuk menjalankan pemasaran pada saluran yang ada dalam jangka waktu tertentu. Setelahnya kamu dapat melihat hasil dari penggunaan channel tersebut, dengan melacak traffic yang ada menggunakan Search Engine Optimization (SEO).
Hasil dari pengujian ini nantinya dapat menjadi pertimbangan, apakah channel tersebut telah tepat sasaran atau masih memerlukan evaluasi lebih lanjut. Jika kamu menginginkan pemasaran ini berkembang pesat, jangan lewatkan tahap pengujian ini ya sobat MySkill.id. Bila ternyata saluran tersebut tidak sesuai dengan rancangan awal, jangan menunda untuk mendiskusikannya dengan para team.
Wah, ternyata Bullseye Framework ini tidak terlampau sulit dalam pengaplikasiannya sobat MySkill.id. Kamu hanya perlu tetap fokus dan berjalan sesuai dengan tujuan awalmu. Terus pancing dirimu untuk melahirkan ide-ide terbaik, ya! Untuk mengenal dunia pemasaran lebih jauh kamu juga bisa mengakses kelas-kelas yang tersedia pada laman MySkill.id. Bagi kamu yang ingin belajar bagaimana caranya untuk mengoptimalkan sebuah marketing, kelas Marketing Framework adalah jawabannya! Jangan cuma belanjaan nih yang di-check out, kelas MySkill.id juga dong.
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: Gunakan 5 Jenis Digital Marketing Ini Supaya Produk Kamu Mudah Dilirik Konsumen
Editor: Agnes Zefanya Yonatan