Memasuki masa-masa kerja, segala macam urusan mulai menjadi tanggungan pribadi. Salah satu di antaranya tentu urusan uang. Keuangan menjadi topik sensitif seiring bertambahnya usia. Banyak dari kita yang juga masih struggle dengannya. Kondisi tersebut lantas memicu istilah financial freedom menjadi semakin terdengar.
Bukan cuma yang ingin kaya saja, semua orang memerlukan financial freedom atau ‘kebebasan finansial’. Bahkan, kebebasan yang satu ini sangat memengaruhi seseorang dalam memandang karier dan melakukan pekerjaan sehari-harinya, lo!
Nah, kali ini, MySkill sudah merangkum apa-apa saja yang perlu Sobat ketahui tentang financial freedom. Yuk, simak penjelasannya supaya bisa selangkah lebih maju menggapai tujuan keuanganmu!
1. Definisi Financial Freedom
Dari namanya saja, tentu kamu bisa menangkap definisi dari istilah yang satu ini. Mengutip dari KBBI, finansial dari kata financial merujuk pada kondisi keuangan, sedangkan freedom atau ‘kebebasan’ berarti ‘terlepas dari rasa takut’ serta ‘tidak terganggu dan terhalang’.
Dengan demikian, financial freedom berarti terbebas dari rasa takut yang berhubungan dengan keuangan serta tidak memandang kondisi finansial sebagai hal yang mengganggu atau menghambat sesuatu.
2. Tujuan Financial Freedom

Barclays, sebuah perusahaan bank multinasional asal Inggris, pernah melakukan riset pada masyarakat Inggris di tahun 2021. Hasilnya, setiap orang memaknai financial freedom berbeda-beda. Masing-masing kelompok usia pun juga memiliki pandangan yang tak sama.
Walaupun begitu, secara umum, 10 makna teratas financial freedom menurut riset tersebut adalah
- terhindar dari utang;
- melunasi cicilan rumah;
- punya kepercayaan diri untuk dapat menghadapi biaya tak terduga;
- punya kontrol atas finansial;
- mampu menabung tiap bulan;
- punya uang sisa di akhir bulan;
- mampu membayar tagihan tiap bulan;
- mempunyai dana darurat;
- tidak cemas menunggu hari gajian; dan
- mampu membayar sesuatu tanpa perlu melihat saldo bank terlebih dahulu.
Perlu Sobat perhatikan, tak ada satu pun dari daftar di atas yang menyebutkan secara eksplisit keinginan menjadi kaya. Satu-satunya yang mendekati “ingin kaya” adalah poin terakhir. Sementara itu, dua poin teratas berfokus pada mengatasi utang sebagai hal yang mengganggu hidup dan ketenangan.
Di samping itu, daftar di atas memiliki mayoritas butir yang ingin terhindar dari ketakutan seputar finansial. Hal-hal tersebut antara lain takut dengan biaya tak terduga, takut gaji tidak cukup sampai hari gajian berikutnya, hingga takut tidak punya kontrol atas finansial sendiri.
Terakhir, keinginan untuk punya kemampuan menabung, memiliki dana darurat, serta punya uang sisa di akhir bulan menggambarkan proses disiplin seseorang supaya financial freedom-nya awet hingga jangka waktu lama.
Baca Juga: Biar Sama-Sama Untung! Intip 5 Cara Menjawab Tawaran Seputar Gaji saat Interview
3. Seberapa Penting Kebebasan Finansial di Dunia Kerja?

Sangat wajar memandang pekerjaan sebagai rutinitas untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Jika sudah merasa cukup, kita pun berhenti dari rutinitas dan melakukan kegiatan lain yang kita senangi. Adanya kebutuhan akan financial freedom ini menjadi pengawas terhadap tujuan jangka panjang hidupmu.
Menurut jurnal karya Andreas Rudiwantoro (2018), generasi milenial identik dengan perilaku konsumsi yang tinggi untuk menunjang gaya hidup. Ini tentu berbahaya karena tanpa adanya keinginan akan kebebasan finansial, gaji bakal mudah lenyap begitu saja.
Kita harus memiliki prinsip bahwa suatu saat, kita akan berhenti bekerja. Pastinya bahaya, kan, kalau kita terus-terusan mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai passion, tetapi tidak ada yang bisa kita kumpulkan, baik ilmu ataupun gaji?
Jika Sobat MySkill memang memiliki kesenangan atau passion terhadap apa yang kamu kerjakan, tentu kehadiran financial freedom dapat lebih meningkatkan kinerjamu, kan? Karena tidak ada lagi belenggu dari sisi keuangan, Sobat bisa menerapkan idealisme pada pekerjaan secara lebih bebas. Hasilnya tentu berupa output yang lebih sesuai dengan diri dan mampu menumbuhkan kebahagiaan.
4. Tahapan Financial Freedom
Melansir dari laman resmi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Airlangga, terdapat 6 tahapan untuk mencapai financial freedom:
a. Fase ketergantungan
Pada fase ini, seseorang masih bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tahapan ini juga sama sekali belum termasuk financial freedom karena ketergantungan terhadap orang lain menghilangkan kebebasan yang Sobat miliki.
b. Fase solvency
Inilah fase di mana kamu memulai kebebasan finansialmu. Akhirnya, Sobat memiliki sumber penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membayar utang. Meskipun begitu, jumlahnya masih ketat dengan pengeluaran sehingga hanya sedikit yang bisa kamu kumpulkan.
c. Fase stabilitas
Pada tahapan ini, progres mulai tampak, yakni pendapatan menjadi lebih besar daripada kebutuhan sehingga ada yang bisa ditabung. Proses menabung ini akan memberikanmu “pengaman”, seperti mampu membayar asuransi, berinvestasi, hingga memiliki dana darurat.
Sobat mungkin masih ragu menyebutnya sebagai bagian dari kebebasan finansial, tetapi kamu sudah sadar kalau dirimu sedang bergerak menuju kebeasan tersebut.
d. Fase bebas
Utang sebagai ketakutan utama manusia akhirnya berhasil terbayar pada fase bebas. Risiko yang awalnya muncul akibat berutang mampu Sobat alihkan ke ranah investasi.
e. Fase sekuritas
Hasil dari investasi sudah mampu meng-cover pengeluaran pokok bulanan. Banyak yang tidak segan menyebut fase ini sebagai kebebasan finansial.
f. Fase merdeka
Sobat memiliki kontrol penuh atas segala keputusan keuangan. Hasil dari pemasukan pasif tidak hanya dapat memenuhi pengeluaran pokok, tetapi juga keinginan dan gaya hidup. Ini adalah tahap terakhir dari financial freedom.
Baca Juga: 5 Tips Raih Financial Freedom Sebelum Usia 30 Tahun
5. Bagaimana Meraih Financial Freedom di Dunia Kerja?
Masih berdasarkan riset dari Barclays, terdapat hal unik pada hasilnya. Banyak orang dari kategori dewasa yang pesimis meraih financial freedom. Hal itu karena untuk sampai ke financial freedom, butuh batu lompatan besar yang mana sulit mereka peroleh.
Menurut Budi Frensidy, seorang guru besar Universitas Indonesia, kunci utama untuk meraih financial freedom adalah mampu membedakan antara “ingin” dan “butuh”. Tanpa pandangan yang benar terkait kedua hal tersebut, kita cenderung memperbesar pengeluaran ketika mendapatkan pemasukan lebih. Hal ini menyia-nyiakan kesempatan besar yang pada akhirnya kita dapatkan.
Selain itu, melihat tahap menuju kebebasan finansial yang kebanyakan berfokus pada pendapatan pasif, Sobat MySkill bisa memulai berinvestasi sedini mungkin. Mulai saja dari yang risikonya rendah, seperti reksa dana pasar uang atau obligasi negara.
Jika sudah terbiasa atau ingin potensi keuntungan yang lebih, kamu bisa mencoba reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, atau terjun langsung dengan berinvestasi saham. Pokoknya, lakukan apa saja yang bisa membuat uang bekerja untuk kita.
Financial freedom ternyata penting dalam kehidupan. Kebebasan finansial bukan berarti membenci pekerjaan atau ingin cepat-cepat resign, melainkan bagaimana kita makin mencintai pekerjaan tanpa harus melakukannya secara terpaksa. Bekerja seperti itu pasti asyik, kan?
Untuk menunjang skill-mu, MySkill menyediakan bootcamp tentang berbagai topik terkini, lo! Dari digital marketing, web development, bahasa Inggris, sampai copywriting, semuanya ada!
Yang paling kerennya lagi, para tutornya merupakan praktisi di perusahaan terkenal. Harganya pun juga terjangkau banget. Jadi, tunggu apa lagi? Cek myskill.id sekarang juga!
Baca Juga: 5 Tips Komunikasi yang Efektif di Dunia Kerja
Editor: Fria Sumitro