Saat ini, banyak startup yang bermunculan. Tak sedikit anak muda yang turut mencoba membangun startup dan akhirnya berhasil. Apakah kamu salah satu anak muda yang ingin merintis sebuah perusahaan dan meraih kesuksesan? Kalau iya, kamu wajib mengetahui 5 istilah dalam dunia startup sebelum merintis perusahaanmu!
Dengan mengetahuinya, kamu bisa lebih mempersiapkan diri saat hendak merintis perusahaanmu! Kamu bisa berada selangkah lebih maju dari pesaingmu meskipun kamu memulainya pada saat bersamaan. Tanpa berlama-lama, yuk langsung aja masuk ke topik pembahasan!
1. Inkubator dan Akselerator
Inkubator dan akselerator adalah perusahaan atau organisasi yang membantu sebuah startup untuk berkembang. Keduanya saling berkaitan. Namun, yang membedakan di antara keduanya adalah fokus pengembangannya.
Inkubator lebih berfokus pada pengembangan startup baru, sedangkan akselerator berfokus pada pengembangan startup yang sudah mulai tumbuh. Selain itu, akselerator akan membimbing startup dengan memberikan pelatihan agar perusahaan tersebut bisa mendapat investor. Akan tetapi, inkubator dan akselerator tidak memberikan bantuan secara cuma-cuma. Mereka biasanya akan meminta imbalan dalam bentuk ekuitas.
2. Angel Investor dan Venue Capital
Kamu butuh dana untuk mengembangkan perusahaanmu? Gak perlu khawatir karena ada angel investor dan venue capital yang siap membantumu! Dalam dunia startup, kedua istilah tersebut sama-sama berarti pemilik dana. Lalu, apa bedanya? Perbedaan angel investor dan venue capital terletak pada pendananya itu sendiri. Angel investor hadir dalam bentuk perseorangan, sedangkan venue capital berbentuk perusahaan.
Akan tetapi, keduanya tidak akan sembarangan dalam memberikan dana. Mereka hanya mau menggelontorkan uang kepada startup dengan ide cemerlang dan memiliki potensi yang bagus ke depannya. Maka dari itu, kamu harus menghasilkan ide yang bagus agar menarik perhatian investor dan mendapat dana dari mereka untuk mengembangkan startup-mu, yah!
3. Burn Rate
Burn rate adalah istilah dalam dunia startup yang berarti laju pengeluaran perusahaan. Kamu harus memiliki burn rate untuk merencanakan dan memperkirakan jumlah uang yang harus kamu ‘bakar’ setiap bulannya agar perusahaanmu tetap berkembang dan mendapat keuntungan.
Akan tetapi, kamu tidak boleh asal-asalan dalam menentukan burn rate. Kamu harus membagi alokasi saham dan cash flow dengan bijak. Kesalahan sekecil apapun akan berdampak sangat fatal bagi startup-mu ke depannya.
Baca juga: Kenali Analisis Value Chain untuk Tingkatkan Keunggulan Perusahaan!
4. Pivot
Sebuah startup yang baik harus memiliki sifat dinamis. Hal tersebut tentu saja bukan tanpa alasan, perusahaan baru cenderung belum memiliki fondasi yang kuat. Selain itu, kebanyakan konsumen masih belum mengenal startup yang baru berdiri. Dengan menjadi dinamis, sebuah startup bisa mengikuti tren yang ada di pasaran dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan menguatkan fondasi.
Dalam dunia startup, kamu bisa menyebut proses mengikuti tren dan mengganti rencana bisnis sebagai pivot. Banyak perusahaan yang bisa survive dari keadaan terpuruk berkat melakukan pivot. Jadi, gak perlu takut untuk melakukannya, yah!
Baca juga: Produk Laris di Pasaran! Simak 5 Rahasia Sukses Branding Strategy Ini!
5. Exit Strategy
Kalau startup-mu sedang berada di ujung tanduk, kamu harus memikirkan exit strategy. Exit strategy merupakan pendekatan dan solusi untuk mengakhiri situasi buruk dengan cara memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian.
Ada dua pilihan yang bisa kamu ambil. Yang pertama adalah menjual aset untuk meminimalkan kerugian dan yang kedua adalah melakukan merger dengan perusahaan lain. Kamu harus benar-benar bijak dalam mengambil keputusan agar tidak semakin merugi.
Baca juga: Ini 5 Revenue Model yang Paling Banyak Diterapkan dalam E-Commerce
Itu dia 5 istilah dalam dunia startup yang wajib kamu ketahui. Buat kamu yang ingin Membangun Startup, kamu bisa mengikuti berbagai kelas dan bootcamp yang asyik hanya di MySkill.id! Selain itu, kamu juga bisa belajar mengenai investasi dan seluk-beluknya dengan mengikuti kelas Mengenal Investasi di Startup bersama tutor berpengalaman! Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera bergabung bersama MySkill.id!
Editor: Bynta Ayu Hanifa