Muhamad Farel Lufiara Muhamad Farel Lufiara, 21. Penggemar pop-culture dan game. Penggiat sejarah teknologi dan politik. Hobi membaca komik dan menonton film. Saat ini aktif menulis di blog pribadi dan menjadi anggota badan legislatif kampus.

5 Kesalahan dalam Marketing Plan yang Wajib Banget Kamu Hindari!

1 min read

Marketing plan merupakan serangkaian rencana yang diperlukan dalam hal memasarkan sebuah produk atau jasa. Hal ini sangat penting untuk kamu lakukan agar target akhir pemasaran dapat tercapai dengan baik. Menentukan target konsumen dan strategi pemasaran yang tepat menjadi poin utama dalam mencapai atensi maksimal konsumen.

Rencana-rencana marketing yang dibuat harus melalui riset dan data yang baik. Perusahaan perlu memikirkan dengan matang dalam membentuk marketing plan yang tepat. Namun, di sisi lain ternyata masih banyak perusahaan yang gagal dalam menyusun marketing plan. Beberapa kesalahan dalam perencanaan bisa jadi tanpa sadar telah perusahaan lakukan.

Lantas, apa saja kesalahan dalam marketing plan yang sering perusahan lakukan? Berikut ini penjabarannya!

1. Gagal Melihat Kebutuhan Konsumen

 Marketing perlu direncanakan dengan sangat baik agar tepat sasaran.
https://www.pexels.com/photo/happy-young-couple-doing-purchase-on-internet-together-at-home-3767397/
Marketing perlu direncanakan dengan sangat baik agar tepat sasaran.

Supaya dapat sukses di tengah pasar yang kompetitif, perusahaan perlu menawarkan produk atau jasa yang memang tengah menjadi kebutuhan konsumen. Marketing plan yang perusahaan bentuk harus menawarkan alasan-alasan yang meyakinkan para konsumen. Selanjutnya, konsumen tentu akan menilai apakah produk atau jasa yang perusahaan tawarkan sebagai suatu kebutuhan atau tidak.

2. Kurangnya Analisis Kompetisi

Menganalisis kelebihan dan kekurangan kompetitor itu sangat penting.
https://www.pexels.com/photo/battle-board-game-castle-challenge-277124/
Menganalisis kelebihan dan kekurangan kompetitor itu sangat penting.

Kesalahan terbesar dari banyak marketing plan adalah tidak menunjukan analisis yang mendalam terhadap kompetitor. Marketing plan yang optimal membutuhkan analisis kekuatan dan kelemahan kompetitor. Tujuannya agar perusahaan bisa menentukan celah strategi yang tepat supaya dapat bersaing dengan kompetitor.

Baca juga: Ketahui 4 Digital Marketing Strategy Framework Ini untuk Merencanakan Bisnis!

3. Detail Implementasi Rencana Kurang

Mengetahui implementasi rencana adalah hal esensial.
https://www.pexels.com/photo/man-wearing-black-and-white-stripe-shirt-looking-at-white-printer-papers-on-the-wall-212286/
Mengetahui implementasi rencana adalah hal esensial.

Marketing plan harus detail dalam proses implementasinya. Detail ini harus berbentuk tahapan-tahapan apa yang perlu perusahaan lakukan untuk mengimplementasikan strateginya.

Marketing plan sebuah perusahaan mungkin memiliki strategi yang kuat dan visioner, tetapi dalam implementasinya biasanya tidak memuat penjelasan yang detail. Contohnya, tidak ada penjelasan detail apakah perusahaan memiliki sumber daya yang cukup dalam menyelesaikan target? Hal ini yang wajib banget kamu hindari, ya!

4. Menganggap Remeh Anggaran Pemasaran

Perhitungkan anggaran pemasaran dalam tahap perencanaan sebaik mungkin.
https://www.pexels.com/photo/working-in-a-group-6224/
Perhitungkan anggaran pemasaran dalam tahap perencanaan sebaik mungkin.

Dalam tahapan awal berdirinya sebuah bisnis, banyak yang menganggap remeh besaran jumlah modal di pasaran. Bisnis yang sudah lama berkembang sekalipun terkadang meremehkan kebutuhan anggaran saat ingin memperluas jaringan pasar. Padahal, dalam marketing plan perencanaan terhadap pengeluaran dan pemasukan perlu dilakukan sebaik mungkin untuk segala kemungkinan.

Baca juga: Ketahui Marketing Framework untuk Mengatur Upaya Pemasaran!

5. Target Penjualan Tidak Realistis

Realistislah saat menentukan target penjualan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi.
https://www.pexels.com/photo/man-looking-at-the-screen-of-a-laptop-with-his-colleagues-8519256/
Realistislah saat menentukan target penjualan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi.

Para entrepreneur biasanya memiliki optimisme yang cukup tinggi. Optimisme yang tinggi memang baik, tetapi keadaan realitas juga perlu jadi pertimbangan. Perusahaan harus sadar bahwa tidak semua target dan rencana akan selalu berjalan mulus. Rencanakan dengan sebaik mungkin, termasuk segala kemungkinan rugi yang bisa terjadi.

Dalam hal ini, agar marketing-mu dapat berjalan dengan lancar, kamu dapat mengikuti kelas mengenal digtal marketing framework di MySkill, lo! Yuk, belajar marketing sama MySkill agar marketing-mu makin efektif dan efisien!

Baca juga: Serba-Serbi Digital Marketing Agency yang Perlu Kamu Ketahui!

Editor: Resti Hanafiani

Muhamad Farel Lufiara Muhamad Farel Lufiara, 21. Penggemar pop-culture dan game. Penggiat sejarah teknologi dan politik. Hobi membaca komik dan menonton film. Saat ini aktif menulis di blog pribadi dan menjadi anggota badan legislatif kampus.