Beberapa perusahaan meminta pelamar untuk menyertakan cover letter saat mengirimkan CV. Buat apa sih? Melalui cover letter, kamu bisa memberikan kesan baik kepada perusahaan, sehingga kesempatan untuk masuk ke tahap selanjutnya lebih besar.
Biar nggak penasaran lagi mengenai apa itu cover letter, bagaimana cara menulisnya, plus tips agar cover letter mu menarik akan MySkill.id bahas lebih lanjut. Yuk kita belajar bareng-bareng!
1. Apa itu Cover Letter?
Cover letter merupakan surat pengantar untuk orang atau organisasi yang membuka lamaran kerja. Umumnya terdiri dari tiga hingga empat paragraf yang isinya menjelaskan minat dan kesesuaian kamu terhadap posisi pada suatu perusahaan.
Deskripsikan dirimu mulai dari keterampilan, keahlian, pengalaman kerja, dan pencapaian yang berkaitan dengan posisi lamaran. Surat pengantar yang efektif dapat memberikan kesan baik, sehingga kamu bisa menjadi kandidat yang lebih unggul dari pelamar lain.
2. 6 Step Membuat Cover Letter
Bersumber dari Indeed, berikut 6 step membuat cover letter yang baik:
- Mulai dengan Header
Tuliskan informasi pribadi seperti nama, kota, nomor telepon, dan alamat email. Setelahnya cantumkan tanggal, lalu detail kepada siapa surat itu ditujukan termasuk nama, jabatan, nama perusahaan, dan alamat perusahaan.
- Salam
Lakukan riset terlebih dahulu siapa yang akan menerima surat lamaran. Bisa narahubung atau informasi dari Google. Sapalah dengan bahasa yang sopan seperti “Yang Terhormat” atau “Kepada”, selanjutnya sebut yang bersangkutan. Jika tidak menemukan nama perekrut, maka tulis dengan sapaan kemudian jabatan dan nama perusahaannya.
- Paragraf Pembuka
Sebutkan posisi pekerjaan yang kamu minati dan di mana lowongan tersebut kamu temukan. Jelaskan bahwa kamu memiliki pengalaman kerja atau telah memenuhi kualifikasi. Setelah membaca paragraf awal, perekrut akan mendapat kesan pertama terhadap kamu sehingga buatlah dengan singkat namun jelas.
- Paragraf Isi
Umumnya berisikan narasi singkat tentang latar belakang relevansi kamu dengan posisi minat. Pada bagian ini, paparkan satu atau dua hal spesifik dari kesuksesan yang kamu raih, tentunya yang terbaru, ya. Di sini kamu juga bisa menjelaskan apa yang dapat kamu tawarkan kepada perusahaan dan kenapa kamu cocok menempati posisi tersebut.
- Paragraf Penutup
Fokus pada pengalaman, pencapaian, dan keahlian yang sesuai. Sampaikan jika memiliki keterampilan yang memenuhi permintaan perusahaan. Simpulkan kekuatan diri dan keuntungan perusahaan jika menerima kamu sebagai karyawan.
- Paragraf Kesimpulan
Buatlah kesimpulan mengenai alasan kamu melamar dan kepantasan pada posisi minat tersebut. Tunjukkan keinginanmu untuk bisa terpilih. Terakhir, tutup dengan ucapan terima kasih dan harapan untuk dapat masuk ke tahap selanjutnya.
3. Tips Membuatnya agar HR Yakin untuk Mewawancarai Kamu
Setelah selesai membahas pengertian dan step membuat cover letter, yuk kita bahas sedikit tips agar kesempatan HRD memanggil kamu lebih tinggi!
- Format Tepat
Buatlah dengan menggunakan format surat bisnis dan tidak lebih dari satu halaman, buat margin tidak terlalu menjorok ke dalam maupun ke luar, berikan enter untuk tiap paragraf, dan gunakan font yang readable.
- Jangan Gunakan Cover Letter yang Sama untuk Semua Posisi Kerja
Usahakan membuat surat yang berbeda setiap kali melamar, tergantung posisi dan perusahaan yang kamu tuju. Jangan lupa untuk unjuk diri, asal jangan berlebihan, ya!
- Jangan Katakan Bahwa Kamu Memiliki Kekurangan
Fokuslah pada keterampilan dan pengalaman yang kamu miliki, jangan sebutkan keahlian yang tidak ada. Jika kamu sebutkan, itu tandanya kamu tidak memenuhi kebutuhan perusahaan, nanti justru jadi bumerang bagi diri sendiri.
- Proofread
Bacalah kembali surat tersebut dan pastikan tidak ada kesalahan penulisan nama perusahaan, nama perekrut, atau lainnya. Ajak teman, karena terkadang kita tak luput dari kesalahan. Melalui teman atau keluarga, kamu bisa mendapatkan umpan balik. Tanyakan apakah cover letter-mu sudah pas atau belum untuk melamar pekerjaan.
Itu tadi pembahasan mengenai cover letter sebagai surat pengantar saat kamu mengirimkan CV. Dokumen ini nggak kalah pentingnya dengan CV. Jadi tidak salah jika meluangkan waktu sedikit saja untuk membuatnya. Melalui ini, peluang kamu untuk masuk ke tahap wawancara jadi lebih besar asalkan isinya jelas dan menarik, oke? Laksanakan!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join MySkill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Editor: Valentina Yasyfa