Ghulam Farras Muhammad Ghulam Farras, 22 tahun. Saat ini sedang menempuh kuliah Jurusan Sastra Jerman UNESA dan bercita-cita menjadi dosen. Sangat mencintai bahasa dan tertarik dengan dunia jurnalistik dan kepenulisan. Waktu luangnya dihabiskan untuk membaca, menulis, dan mengantuk.

Menuju Decacorn! Kenali 4 Startup Unicorn E-Commerce di Indonesia!

1 min read

Startup unicorn e-commerce

Industri startup di Indonesia melesat sangat cepat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2021 lalu, Indonesia telah memiliki 2100 startup atau perusahaan rintisan. Dari keseluruhan startup tersebut, 7 di antaranya menduduki pangkat sebagai unicorn. Lebih mengejutkannya lagi, 4 dari 7 unicorn tersebut merupakan perusahaan rintisan berbentuk ecommerce! Penasaran? Yuk, kenali 4 startup unicorn ecommerce yang ada di Indonesia saat ini!

1. Tokopedia

Startup unicorn e-commerce https://www.tokopedia.com/blog/press-release-tokopedia-umumkan-pendanaan-baru-di-2018/
Selangkah lagi menuju decacorn

Startup yang berdiri sejak tahun 2009 lalu ini merupakan produk anak bangsa. Tokopedia adalah perusahaan rintisan berupa marketplace yang menyediakan wadah bagi para pengusaha kecil dan menengah untuk dapat membuka toko secara daring dan menjual produk mereka. 

Saat ini, Tokopedia memiliki 90 juta pengguna aktif setiap bulannya dengan nilai valuasi perusahaan mendekati US$ 10 miliar. Hal tersebut membuat Tokopedia hanya membutuhkan satu langkah lagi untuk mendapat predikat startup decacorn dan melepaskan gelar unicorn-nya.

2. Bukalapak

Startup unicorn e-commerce https://about.bukalapak.com/docs/media/brand-assets/3462fe5.png
Ingin berjualan online? Buka lapak aja di Bukalapak

Sejak berdirinya pada tahun 2010, Bukalapak terus melakukan inovasi untuk dapat bertahan dari gempuran para pesaingnya. Salah satu inovasi yang paling terkenal dari Bukalapak adalah mengembangkan toko tanpa pelayan. Toko tersebut dapat beroperasi secara mandiri tanpa bantuan manusia. Keren, kan?

Bukalapak memiliki nilai valuasi sebesar 3,5 miliar dolar Amerika dan pada bulan Agustus lalu, harga saham mereka di Bursa Efek Indonesia (BEI) menyentuh angka 1.100 rupiah per lembarnya. Hal tersebut tentu saja mengejutkan sebagian orang karena harganya meroket tinggi dari penawaran awal yang hanya sebesar Rp850 per lembarnya.

Baca juga: Start-up Unicorn di Indonesia, Bisa Tebak Siapa Saja?

3. JD.id

Startup unicorn e-commerce https://jdcorporateblog.com/wp-content/uploads/2021/04/JDID.jpeg
Startup ecommerce yang wajib kamu coba

Perusahaan rintisan ini berdiri pada tahun 2015 silam dan mampu berkembang dengan sangat pesat hanya dalam waktu satu tahun. Konsumen menyukai berbagai produk mereka sehingga membuatnya laris manis di pasaran.

Selain menyediakan wadah untuk melakukan jual beli, JD.id juga menyediakan jasa pengiriman dengan jangkauan yang sangat luas. Perusahaan rintisan ini juga memiliki nilai valuasi sebesar 1 miliar dolar Amerika dan memiliki prospek cemerlang ke depannya. Jadi, gimana? Kamu berminat untuk menginvestasikan modalmu di startup ini?

Baca juga: Kamu Perlu Tahu 5 Start-up di Yogyakarta Ini!

4. Lazada

Startup ecommerce dengan pencapaian luar biasa

Perusahaan rintisan ini berdiri pada tahun 2012 silam berkat keinginan pendirinya untuk mengalahkan Amazon. Harapan tersebut hingga saat ini belum bisa tercapai. Akan tetapi, perkembangan Lazada nampak begitu pesat. Hanya dalam waktu kurang dari satu tahun setelah berdiri, Lazada telah menerima asupan dana dari 4 perusahaan investasi raksasa!

Melihat prospek Lazada yang semakin bagus ke depannya, Alibaba Group membeli 51% saham mereka pada tahun 2016 lalu. Seakan tak puas hanya dengan 51 persen, Alibaba Group kembali membeli saham Lazada sehingga menjadi 83%! Fantastis bukan? Saat ini, Lazada memiliki nilai valuasi sebesar USD 4,2 miliar dan akan terus bertambah seiring waktu.

Baca juga: Kenali Perusahaan Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn beserta Perbedaannya!

Jadi, gimana? Setelah mengenal 4 startup unicorn ecommerce di Indonesia, apakah kamu berminat untuk berinvestasi dan membeli saham mereka di bursa efek? Akan tetapi, kamu tidak boleh sembarangan dalam berinvestasi! Kesalahan sekecil apapun bisa mendatangkan kerugian! 

Maka dari itu, sebelum memulainya kamu harus Mengenal Investasi di Startup terlebih dahulu! Kamu bisa mengikuti kelas di MySkill.id untuk mengetahui investasi dan seluk beluknya! Selain itu, kamu juga bisa mengikuti berbagai kelas dan bootcamp menarik lainnya, loh! Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera bergabung bersama MySkill.id!

Editor: Bynta Ayu Hanifa

Ghulam Farras Muhammad Ghulam Farras, 22 tahun. Saat ini sedang menempuh kuliah Jurusan Sastra Jerman UNESA dan bercita-cita menjadi dosen. Sangat mencintai bahasa dan tertarik dengan dunia jurnalistik dan kepenulisan. Waktu luangnya dihabiskan untuk membaca, menulis, dan mengantuk.