Pengenalan brand merupakan salah satu strategi paling mendasar dalam dunia pemasaran yang melekat pada sebuah produk. Brand adalah wajah utama yang memudahkan para konsumen untuk mengingat tentang barang yang beredar di pasaran. Para produsen berlomba untuk menghasilkan produk dengan menggunakan merek yang memorable di ingatan konsumennya. Tentu hal ini bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan dari produk tersebut, sobat MySkill.id.
Brand yang apik dan mampu mendapat ruang di hati konsumen pastinya telah melewati serangkaian proses dan brainstorming yang alot. Keberadaan sebuah merek tidak akan terlepas dari sokongan unsur-unsur yang menjadikannya utuh. Ingin tahu perihal komponen apa saja yang berlindung di balik sebuah brand? Yuk, persiapkan catatanmu sebab MySkill.id akan mengulasnya dalam empat komponen yang menjadi tumpuan berdirinya sebuah brand!
1. Tampilan Visual Yang Eye Catching
Tidak dapat kita pungkiri bahwa mata manusia senang untuk menilai sesuatu dari apa yang mereka pandang saat pertama kali. Untuk itu, jangan pernah meremehkan tampilan visual dari sebuah produk! Perpaduan warna yang seiras dan memanjakan mata akan terlihat lebih menarik dan memiliki kesannya sendiri bagi konsumen. Pemilihan tone warna tersebut juga dapat membangun citra dari produk yang kamu miliki, sobat MySkill.id.
Seperti halnya kamu bisa mengidentifikasi sebuah produk hanya dengan mengenalinya lewat penggunaan warna serta corak pada badan produk, ini pulalah yang harus kamu tanamkan pada brand buatanmu. Apabila ini terus berlanjut, selamat! Berarti tujuan dari visualisasi brand ini telah berhasil!
2. Pemilihan Nama Brand yang Unik
Pemilihan kata yang kamu gunakan untuk labeling produk juga harus menjadi perhatian! Pastikan untuk menyematkan nama yang unik dan berbeda dengan brand kompetitor. Namun, harus tetap berpikir realistis ya. Penamaan brand yang unik tersebut juga harus dibarengi dengan kemudahan dalam mengingat dan melafalkan namanya. Konsumen cenderung malas untuk repurchase sebuah produk bila labelnya sukar mereka kenali.
Coba untuk mengulik pilihan kata yang jarang wara-wiri di pasaran untuk membangun citra milik produk. Tidak masalah bila label produk terkesan sederhana, sebab segala sesuatu yang besar juga berangkat dari hal yang paling simple, sobat MySkill.id. Jika brand telah punya tempat di pasaran, sewaktu-waktu kamu dapat dapat melakukan re-branding untuk mengupgrade produk yang kamu punya.
Baca Juga: Gunakan 5 Jenis Digital Marketing Ini Supaya Produk Mudah Kamu Dilirik Konsumen
3. Desain Logo yang Outstanding Milik Brand
Menampilkan visual yang ciamik juga penamaan pada sebuah brand tidak lengkap tampaknya tanpa keberadaan logo di sana. Logo merupakan lambang yang menampilkan ragam shape juga paduan warna senada dengan makna tersendiri di baliknya. Logo adalah representasi dari sebuah produk dan hanya akan mendapat pengakuan oleh satu perusahaan saja. Jadi, tidak akan ada logo yang sama untuk beberapa produk di pasaran.
Pembuatan logo tersebut biasanya sejalan dengan pelabelan hak cipta di kemudian hari. Hal inilah yang membuat sebuah logo tidak dapat kamu gunakan secara sembarang pada produkmu. Ada hukum pidananya bagi mereka yang melanggar hak cipta loh, sobat MySkill.id. Tentu kamu tidak ingin tersandung hal tersebut, bukan? Untuk itu, yuk mulai menciptakan logomu sendiri dengan terus mengasah kreativitas!
4. Maskot Brand? Ide yang Brilliant!
Sobat MySkill.id, tidak jarang loh beberapa perusahaan menggunakan maskot dalam strategi branding mereka. Seperti halnya Alfamart dengan Albi, si lebah kuning yang ceria. Lalu ada juga maskot pada beberapa produk elektronik yang pastinya sudah lebih dulu kamu kenali, bukan. Penggunaan maskot ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi sebuah brand di tengah-tengah masyarakat, membuat memori yang kuat tentangnya.
Maskot awamnya didandani dengan kostum yang lucu dan meriah agar menarik perhatian. Biasanya keberadaan maskot tersebut menjadi kegemaran bagi anak-anak. Tahukan bagaimana perilaku anak saat sudah menyukai suatu hal? Mereka akan merengek kepada ayah dan ibu agar membelikannya. Inilah salah satu peran maskot, membuat konsumen terus teringat dan kembali untuk repurchase produk yang ada.
Itulah tadi empat unsur yang boleh kamu jadikan pijakan dalam membangun strategi brand pada sebuah produk. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak lagi komponen dalam pengembangan brand strategy ini. Penasaran untuk mengetahui kelanjutannya? MySkill.id punya tawaran yang menarik untukmu! Segera daftarkan diri pada online class milik kami, dimana kamu dapat menjelajah lebih jauh perihal bagaimana merancang brand untuk kebutuhan marketing.
Kamu hanya perlu mengakses laman MySkill.id dan scroll down sampai nanti menemukan kelas pemasaran digital yang ada. Terdapat beberapa rangkaian kelas yang bisa menjadi pilihan. Namun, apabila kamu mengharapkan pembelajaran terkait brand dan ragam materi lain tentangnya, maka kelas Merancang Strategi Brand Marketing cocok sekali untuk memenuhi rasa keingin tahuanmu. MySkill.id menunggu kedatanganmu, jangan sampai terlewat!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: 5 Tips Sebelum Memilih Influencer Yang Cocok Untuk Marketing Brand Kamu
Editor: Agnes Zefanya Yonatan