Shania Putri Ayuri Shania, 22 tahun. Mantan mahasiswi karena baru saja lulus. Suka masak dan cukup senang membaca. Memiliki ketertarikan terhadap bidang gizi, kuliner, dan manfaatnya terhadap kesehatan. Jika ada waktu senggang, biasanya dihabiskan untuk nonton Youtube atau baca cerita fiksi.

4 Strategi Copywriting dalam Marketing Agar Penjualan Melejit

2 min read

Tablet yang menampilkan headline berita sebagai representasi dari headline dalam copywriting

Pernah nggak ketika kamu melihat postingan Instagram tentang suatu produk  terus jadi tertarik untuk membelinya? Itulah yang dinamakan copywriting. Kenapa sih kok bisa teracuni? Karena dalam penyampaiannya menggunakan strategi copywriting sehingga  mempengaruhi penjualan sebuah produk atau layanan.

Kayaknya simple ya cuma mengajak untuk membeli saja? Tidak seperti itu. Justru sebelum menarik konsumen untuk membeli, ada beberapa strategi copywriting lainnya yang copywriter gunakan untuk memaksimalkan penjualan. Apa saja itu? Yuk bahas bareng MySkill.id ya!

1. Pastikan Persona Audiens, Strategi Copywriting Paling Awal

persona audiens dalam strategi copywriting
Ketahui gambaran audiens agar copywriting tepat sasaran

Tahap awal sebelum melakukan copywriting adalah memetakan persona audiens melalui informasi demografi dan latar belakang seperti usia, tempat tinggal, atau pekerjaan. Data ini bisa diperoleh melalui survei, forum diskusi, atau pencarian kata kunci. Kamu dapat memberikan julukan untuk memudahkan, contohnya “anak kuliah”. Tentukan apakah persona ini dapat merepresentasikan audiens utama atau sekunder. 

Selanjutnya, ketahuilah apa keinginan atau tujuan persona dan bagaimana dia dapat memenuhi tujuan tersebut. Melalui semua informasi ini, kamu dapat mendapatkan gambaran audiens, cara menjangkau mereka melalui pesan dalam copywriting, yang pada akhirnya dapat menarik mereka untuk membeli suatu produk. Gunakan template persona untuk mempermudah pengenalan ini. 

2. Harus Persuasif adalah Strategi Copywriting untuk Menarik Konsumen

word block i trust you sebagai hasil dari kalimat persuasif dalam copywriting
Meskipun bersifat persuasif namun harus dapat membangun kepercayaan konsumen

Setelah mengetahui apa kebutuhan audiens, langkah berikutnya adalah bagaimana cara mengajak mereka untuk menggunakan suatu produk atau layanan. Tuliskan bahasa-bahasa yang umum digunakan oleh audiens, karena dengan copywriting yang sesuai, maka audiens bisa merasa lebih relate dan percaya.

Tetaplah fokus pada manfaat yang akan diterima melalui copywriting yang spesifik. Contohnya, tuliskan kalimat “ratusan produk telah terjual” dari pada “banyak produk terjual”, karena kata “banyak” di sini tidak menunjukkan jumlahnya. Persuasive copywriting lainnya adalah dengan melibatkan emosi audiens. 

3. Tulis Headline Menarik Sebagai Strategi Copywriting

Tablet yang menampilkan headline berita sebagai representasi dari headline dalam copywriting
Jangan anggap sepele headline karena itu penting

Judul yang jelas akan menarik orang untuk membaca copy. Setidaknya melalui judul, pembaca mendapat sedikit gambaran mengenai apa yang sedang diperbincangkan. Buatlah judul dengan menggunakan bahasa yang mudah pembaca pahami, kalau target audiens adalah kalangan remaja, maka kamu dapat memakai bahasa-bahasa gaul yang sering mereka gunakan. 

Coba deh, pilih judul “Cara Isi Ulang Token Listrik” atau “6 Tahap Isi Ulang Token Listrik Tanpa Ribet”? Hmm menurut MySkill.id kamu akan memilih judul kedua bukan? Nah, ini karena pada judul kedua informasi lebih jelas dan spesifik. Kemudian dengan menambahkan janji (“Tanpa Ribet”) bikin orang-orang yakin bahwa itulah yang mereka cari.

4. Pakai Formula AIDA

Strategi AIDA dalam copywriting
Awareness, Interest, Desire, and Action dalam copywriting

Menerapkan AIDA dalam copywriting merupakan salah satu bentuk untuk mencapai tujuan marketing. Awareness (A) atau menarik perhatian yang dalam copywriting banyak caranya, seperti menggaet influencer. Interest (I) adalah bagaimana membuat calon konsumen tertarik untuk menggunakan suatu brand, salah satunya dengan cara menunjukkan apa saja keunggulan produk.

Desire (D) atau meningkatkan keinginan calon konsumen untuk melakukan pembelian dengan menggunakan tata bahasa yang menunjukkan bahwa produk benar-benar dapat memenuhi kebutuhan. Action (A) dengan memberikan produk yang sesuai dengan janji awal pada tahap promosi. Tahap ini menentukan apakah konsumen akan melakukan pembelian ulang atau tidak.

Nah, itu dia 4 strategi copywriting agar penjualan dapat meningkat. Copywriting tidak ujuk-ujuk sekedar menulis caption singkat di Instagram saja, karena ada beberapa tahap yang harus kamu lalui untuk memaksimalkannya. Setelah melakukan strategi tersebut, jangan lupa gunakan CTA (call to action) juga ya!

Semakin tertarik untuk mendalami materi ini? MySkill.id ada informasi menarik nih! Ada kelas yang namanya Fondasi Copywriting Dalam Pemasaran. Kita akan belajar bersama seluk-beluk copywriting, seperti cara membuat headline dan banyak lagi deh! Kece banget kan? Masa iya nggak join? Yuk lah!

Editor: Valentina Yasyfa

Shania Putri Ayuri Shania, 22 tahun. Mantan mahasiswi karena baru saja lulus. Suka masak dan cukup senang membaca. Memiliki ketertarikan terhadap bidang gizi, kuliner, dan manfaatnya terhadap kesehatan. Jika ada waktu senggang, biasanya dihabiskan untuk nonton Youtube atau baca cerita fiksi.