Pernah mendengar selentingan yang mengatakan “Dasar S3 marketing, lo!” saat seseorang mampu mempengaruhi pihak lain untuk suatu hal? Ya, barangkali inilah yang dapat menggambarkan citra dari sebuah copywriting. Copywriting sendiri merupakan salah satu strategi pemasaran yang berisikan ajakan agar para audience tergerak melakukan sesuatu. Bukan sulap bukan sihir loh, sobat MySkill.id. Namun, inilah yang biasa kita kenal sebagai the power of speech!
Siapa sangka dengan menggunakan kalimat yang apik juga tepat sasaran dapat membawa pengaruh yang besar bagi perusahaanmu. Tentunya menggaet para audience tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kamu harus mencari tahu apa saja yang mampu menarik perhatian agar para audience tetap mengantri untuk produkmu! Yuk, cari tahu bersama karena MySkill.id telah merangkumnya dalam lima tips supaya copywriting-mu mampu menghipnotis massa.
1. Kenali Produk sebagai Dasar Penulisan Copywriting
Sebagai copywriter, mengenal baik produk yang akan kamu pasarkan adalah wajib hukumnya! Bagaimana mungkin kamu bisa mempromosikan produk tersebut dengan baik bila kamu sendiri tidak mengerti tentangnya. Mustahil bukan, sobat MySkill.id? Untuk itu, jangan malas mengulik dan menggali informasi seputar produk.
Kamu bisa membuatnya terlihat lebih mudah dengan coba untuk mengidentifikasi manfaat, kegunaan, kelebihan dan unsur lain milik produk tersebut. Cari terus latar belakang produk yang sekiranya mampu menghasilkan feedback yang baik dari para audience! Keunggulan mengenali produk dengan detail akan membantu kamu menciptakan deskripsi yang baik untuk barang tersebut.
2. Melihat Jenis Permintaan Pasar
Pelanggan yang senang adalah mereka yang merasa puas! Cobalah jadikan kalimat tersebut sebagai slogan untuk memacu dirimu dalam menciptakan sebuah copywriting. Untuk menciptakan kepuasaan tersebut, kamu tentu harus mengenal apa saja produk yang menghasilkan penjualan terbanyak di pasaran. Cobalah untuk menempatkan dirimu sebagai audience dan pikirkan produk semacam apa yang mampu memenuhi kebutuhanmu!
Kamu juga dapat membuat business plan dan rancanglah kategori target yang akan menjadi sasaran dari produk tersebut. Tentu produk pasta gigi tidak akan tepat untuk mereka yang membutuhkan obat sakit kepala kan, sobat MySkill.id. Itulah mengapa mengenal pasar dan target adalah unsur yang penting saat menggarap copywriting.
3. Headline dan Pengantar yang Epik Menjadi Kekuatan dalam Copywriting
Siapa di sini yang sering kali terkecoh dengan suguhan headline milik sebuah tulisan di laman internet? Begitulah cara para copywriter menjerat para audiencenya. Namun, perlu kamu pahami “menjerat” dalam hal ini tidak merujuk kepada sesuatu yang buruk, ya. Secara tidak langsung, hal ini mengartikan bahwa kamu memiliki headline yang menarik dan membuat para audience gatal untuk menekan tombol klik pada tulisanmu.
Hindari menulis headline yang terkesan clickbait dan membuat audience kapok membaca tulisan tersebut, sobat MySkill.id. Satu lagi yang tidak boleh kamu lewatkan, perhatikan juga lead atau kalimat pengantar. Pastikan bukan hanya judul artikelmu saja yang mengundang perhatian, melainkan juga lead pertama di dalamnya. Hal ini bertujuan agar pembaca semakin merasa penasaran dengan lanjutan tulisanmu!
Baca Juga: 4 Strategi Content Marketing untuk Bisnis yang Wajib Kamu Ketahui
4. Sudah Yakin Copywriting-mu Berkualitas? Cek Kembali!
Tidak ada pelanggan yang menyukai hal dengan deskripsi bertele-tele. Terlebih manusia jaman sekarang memiliki rush hour-nya sendiri, sehingga saat memutuskan berbelanja mereka tentu akan memilih produk yang memaparkan penjelasan yang jelas dan mudah dicerna. Maka dari itu, cobalah untuk melihat kembali copywriting milikmu. Pastikan kamu telah menggunakan bahasa yang baik dan sederhana namun tetap berkualitas di mata para audience!
Anggaplah ini merupakan moment dating pertama dan kamu tentu mendandani dirimu dengan saksama. Terapkan hal yang sama dalam copywriting tersebut, buat tampilannya seapik mungkin dan dukung dengan penjelasan terbaik yang kamu punya tentang produk ini. Pastikan para audience jatuh hati pada pandangan pertama saat melihatnya, sobat MySkill.id.
5. Antara Kalimat Persuasif dan Copywriting, Ada Apa Ya?
Kalimat persuasif adalah serangkaian kata yang bertujuan untuk mempengaruhi setiap orang yang melihatnya dengan mengajak mereka mengambil sebuah tindakan. Copywriting tanpa adanya unsur kalimat ajakan ini tampaknya seperti mengisi air dalam ember yang bocor. Kamu mengira embernya akan terisi penuh, namun nyatanya tidak satu pun air yang kamu dapatkan.
Pada copywriting, kita turut mengenal istilah Call to Action (CTA) atau dengan kata lain panggilan untuk beraksi. Keberadaan CTA inilah yang menjadi jurus jitu para copywriter dalam memasarkan produk. Perlu menjadi catatan bahwa CTA ini bukan hanya harus memberikan keuntungan di pihakmu, melainkan juga bermanfaat untuk seluruh audience yang berpartisipasi. Ini akan menjadi PR penting yang harus kamu tuntaskan! Mengajak tanpa maksud yang jelas tentu bukan tujuan dari sebuah copywriting.
Itulah dia lima cara yang bisa kamu lakukan untuk mendulang keberhasilan lewat copywriting. Namun, tidak lengkap rasanya bila hanya mengetahui lima cara di atas. Jangan khawatir, MySkill.id selalu punya solusinya. Kamu dapat mempelajari serba-serbi copywriting dengan mendaftarkan diri pada kelas Copywriting yang kami miliki. Selain harga yang terjangkau, MySkill.id juga menawarkan banyak benefit lewat modul yang bisa kamu akses setelah melakukan pembayaran. Segala kebutuhan yang kamu miliki akan kami penuhi dengan serangkaian pembelajaran terbaik di kelas ini. Tunggu apa lagi, yuk daftarkan dirimu serta rasakan manfaatnya!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join Myskill.id! Di sini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Baca Juga: Hati-Hati! Hindari 4 Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam Digital Marketing
Editor: Agnes Zefanya Yonatan