Hustle culture merupakan kebiasaan bekerja secara terus-menerus tanpa memiliki waktu istirahat yang cukup. Sebenarnya, kebiasaan ini sudah populer di negara-negara industri seperti China, Jepang dan Amerika. Kebiasaan ini diglorifikasi oleh para pengusaha seperti Elon Musk yang mengatakan bahwa untuk menjadi sukses harus rela bekerja lebih dari 8 jam sehari atau Jack Ma yang menetapkan aturan 996 bagi karyawannya. Istilah hustle culture mulai berkembang selama era pandemi di mana sistem kerja berganti WFH yang membuat batas antara bekerja dan istirahat menjadi abu-abu. Kenyataannya, hustle culture tidak selalu berbanding lurus dengan kesuksesan seseorang. Pada beberapa kasus, hustle culture justru berdampak negatif, seperti menyebabkan burn out sehingga kehilangan produktivitas, menurunnya kualitas hubungan sosial, hingga dapat mengganggu kesehatan. Karena itu, penting untuk mengatasi Hustle Culture untuk mengurangi burn out.
Jika kamu sedang terjebak dalam hustle culture, coba simak penjelasan di bawah ini agar kamu bisa mengatasinya!
1. Kenali Dirimu
Mengenali diri sendiri adalah hal penting yang harus kamu lakukan, tidak hanya untuk mengatasi hustle culture, tetapi untuk berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks pekerjaan, kamu perlu memahami tipe dan cara bekerja yang sesuai untuk kamu. Jika kamu terjebak dalam kebiasaan hustle culture perusahaan yang tidak sesuai dengan cara kerjamu, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk resign agar kamu bisa tetap sehat secara fisik dan mental. Kamu juga perlu sadar terhadap setiap emosi yang kamu rasakan. Jika kamu merasa lelah, sadari dan akui saja hal itu sehingga kamu tidak memaksakan diri untuk terus bekerja.
2. Afirmasi Positif pada Diri Sendiri
Kamu boleh menetapkan tujuan dan ekspektasimu setinggi-tingginya, tetapi kamu juga perlu realistis agar tidak memaksakan tubuhmu terus bekerja untuk meraihnya. Sebisa mungkin, berilah afirmasi positif terhadap kita sendiri yang sudah bekerja keras. Kepuasan terhadap hal sederhana dan kerja keras yang telah kamu lakukan juga bisa menahan kamu untuk terus memaksakan diri dalam bekerja. Jika bukan kamu yang mengapresiasi kerja kerasmu, siapa lagi?
3. Ubah Mindset Mengenai Huste Culture
Mindset menjadi hal penting yang mempengaruhi kebiasaanmu. Poin ini menjadi hal dasar yang harus kamu lakukan untuk mengatasi hustle culture. Tanamkanlah dalam pikiranmu jika produktivitas tidak berbanding lurus dengan bekerja non-stop. Justru, jika kamu memaksakan diri, kamu akan kehilangan produktivitasmu. Kamu juga perlu menanamkan dalam pikiranmu untuk lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas sehingga kamu bisa lebih fokus mengerjakan beberapa hal saja dalam satu hari. Dan yang terakhir, coba deh kamu tanya pada dirimu, kamu mau bekerja untuk hidup atau hidup untuk bekerja?
Baca Juga: Perhatikan 2 Hal Ini Buat Naikin Kepercayaan Diri Kamu dalam Bekerja!
4. Tetapkan Batasan Dalam Mengatasi Hustle Culture
Pekerja freelance yang tidak memiliki jam kerja khusus sering terjebak dalam hustle cultue. Pasalnya, tanpa jam kerja khusus seperti pekerja korporat, pekerja freelance cenderung mengaburkan batas antara bekerja dan istirahat. Seringkali mereka menerima banyak pekerjaan sehingga memaksa diri untuk terus-menerus bekerja. Kamu perlu menentukan batasan antara bekerja, istirahat dan waktumu untuk bersosialisasi sehingga kamu bisa memperkirakan seberapa banyak pekerjaan yang bisa kamu tangani dalam satu hari.
5. Berkoneksi dengan Orang Lain
Terjebak dalam hustle culture dapat menurunkan kualitas hubungan sosialmu dengan orang terdekat. Kamu bisa berhenti sejenak untuk menemui keluarga, teman atau pasanganmu untuk sekedar berkeluh kesah dan meluapkan perasaan. Meluapkan perasaanmu terkadang bisa membantu hatimu merasa lebih lega. Berkoneksi dengan orang lain mungkin bisa membantumu merefleksikan kembali tujuan jangka panjangmu.
Pada beberapa orang tertentu, kebiasaan hustle culture memang bisa menghasilkan kesuksesan, tetapi hal itu tidak berlaku untuk semua orang. Sudah banyak cerita bagaimana seseorang meninggal akibat bekerja berlebihan. Jika kamu sudah merasa tidak nyaman dengan hustle culture, coba berhenti sejenak dan refleksikan kembali tujuanmu. Sobat MySkill bisa melakukan 5 tips di atas untuk mengatasinya atau jika kamu punya tips lain, jangan sungkan untuk share di kolom komentar, ya!
Buat kamu yang ingin meningkatkan kualitas skill dan CV untuk menunjang karir, yuk join MySkill.id! Disini, kami menyediakan berbagai pelatihan upskilling via e-learning dan bootcamp yang bisa kamu ikuti dengan berbagai praktisi dan cara yang menyenangkan.
Penulis: Salsabila Dwi Andani
Editor: Dinan Fuzianti
Baca Juga: Kenali Hustle Culture, Penyebab Kurangnya Produktivitas Bekerja