Muhamad Farel Lufiara Muhamad Farel Lufiara, 21. Penggemar pop-culture dan game. Penggiat sejarah teknologi dan politik. Hobi membaca komik dan menonton film. Saat ini aktif menulis di blog pribadi dan menjadi anggota badan legislatif kampus.

Yuk, Belajar Menjadi Anggota Dewan Bersama Badan Legislatif Kampus!

1 min read

Mahasiswa baru terkadang masih asing dengan organisasi yang eksis di lingkungan kampus. Biasanya, hanya tahu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Padahal, selain itu masih banyak organisasi lain yang perlu diketahui. Salah satunya organisasi legislatif kampus, yaitu Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM).

Sebagai perwujudan trias politika di kampus, BPM hadir untuk menyeimbangkan tupoksi kerja BEM. BPM menjalankan fungsi legislasi, aspirasi, dan pengawasan bagi mahasiswa. Dengan bergabung menjadi anggota BPM, kamu akan belajar menjadi seorang anggota dewan.

Berikut ini, mari lihat kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan apabila bergabung dengan badan legislatif kampus!

1. Membuat Undang-Undang

Pembuatan undang-undang menjadi hal penting untuk pelaksanaan kegiatan di kampus
https://www.pexels.com/photo/brown-gavel-8693379/
Pembuatan undang-undang menjadi hal penting untuk pelaksanaan kegiatan di kampus

Salah satu fungsi BPM ialah legislasi. Dengan fungsi ini, BPM membuat dan menyusun undang-undang yang relevan serta berguna sebagai landasan hukum kegiatan mahasiswa. Berkat adanya landasan hukum ini, diharapkan kegiatan kemahasiswaan bisa  terkontrol dan berjalan sebagaimana mestinya.

Biasanya undang-undang apa saja yang dibuat? Ada undang-undang pemilihan umum, undang-undang kaderisasi, undang-undang kelembagaan, dan bahkan ada beberapa BPM yang sekarang berusaha menyusun undang-undang antikekerasan seksual di kampus. Selanjutnya, apakah kamu juga tertarik ingin menyusun undang-undang?

2. Mengadvokasi Aspirasi

Tugas BPM mendengar aspirasi mahasiswa.
https://www.pexels.com/photo/woman-standing-on-a-podium-6172613/
Tugas BPM mendengar aspirasi mahasiswa.

Seperti anggota dewan sungguhan yang mewakili rakyat, BPM berperan sebagai perwakilan dari mahasiswa, baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas. Sebab menjadi seorang yang mewakili, BPM harus bisa mendengar kritik dan saran yang ditujukan untuk berbagai pihak.

Dalam hal ini, BPM mendengar dan menyampaikan aspirasi mahasiswa yang biasanya ditujukan untuk rektorat, dekanat, serta ormawa dan opmawa kampus. BPM harus menjamin semua aspirasi yang masuk bisa tersampaikan dengan baik. Dengan demikian, BPM harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi mahasiswa yang mereka wakili.

3. Mengawasi Kinerja Berbagai Organisasi Mahasiswa

Tugas BPM mengawasi kegiatan dan kinerja organisasi eksekutif kampus.
https://www.pexels.com/photo/young-businesswomen-talking-near-window-in-office-7516275/
Tugas BPM mengawasi kegiatan dan kinerja organisasi eksekutif kampus.

Dengan banyaknya program kerja yang BEM laksanakan, kegiatan tersebut pasti memerlukan pengawasan. Tujuannya supaya bisa memastikan program yang terlaksana berjalan dengan lancar dan sesuai dengan cita-cita dan kebutuhan masyarakat kampus.

Berkaitan dengan itu, tugas BPM ialah mengawasi dan menilai bagaimana jalannya program kerja tersebut. Pengawasan dan penilaian ini berguna sebagai pertimbangan dan evaluasi untuk anggota BEM dalam melaksanakan program kerja kedepannya.

Baca juga: Kamu Maba? Yuk, Kenali 6 Jenis Organisasi Mahasiswa di Kampus!

4. Mengatur Anggaran Organisasi Mahasiswa

BPM mengatur besaran anggaran yang akan organisasi mahasiswa dapatkan.
https://www.pexels.com/photo/man-woman-desk-office-8550496/
BPM mengatur besaran anggaran yang akan organisasi mahasiswa dapatkan.

Dana kegiatan mahasiswa bermula dari rektorat ke dekanat, lalu turun ke organisasi kampus. BEM, BPM, Hima, hingga UKM akan mendapatkan bagian untuk bisa melaksanakan kegiatannya. Lantas, siapa ya kira-kira yang akan membagikan anggaran itu?

Pembagian anggaran ini menjadi tugas BPM. Dengan mempertimbangkan banyak hal, BPM akan membagi dana mahasiswa untuk program kerja masing-masing organisasi. BPM juga perlu mengaudit penggunaan dana tersebut untuk melihat apakah pemanfaatannya sudah tepat atau belum.

Sebenarnya, mengikuti organisasi selama kuliah merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk melatih keterampilan dan menambah pengalaman. Selain mengasah keterampilan dan pengalaman melalui organisasi kampus, kamu dapat melatihnya dengan mengambil kelas-kelas pengembangan diri yang ada di MySkill. Ada kelas persiapan karier untuk kamu yang ingin bekerja atau kelas membangun startup untuk kamu yang tertarik membangun perusahaan sendiri. Kamu juga bisa mempelajari hal-hal penting lain untuk mengasah minat dan bakat kamu. Mari kembangkan potensimu bersama MySkill!

Baca juga: Ingin Aktif Berorganisasi Saat Kuliah? Yuk, Kenali 4 ORMAWA/OPMAWA Ini!

Editor: Resti Hanafiani

Muhamad Farel Lufiara Muhamad Farel Lufiara, 21. Penggemar pop-culture dan game. Penggiat sejarah teknologi dan politik. Hobi membaca komik dan menonton film. Saat ini aktif menulis di blog pribadi dan menjadi anggota badan legislatif kampus.