10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!

Dalam proses perekrutan karyawan baru, yang pertama HR (human resource) teliti adalah CV (curriculum vitae) setiap kandidat. Dari melihat CV, HR akan menentukan apakah kandidat tersebut pantas untuk lanjut ke tahap berikutnya atau tidak. Nah, proses ini dinamakan screening CV.

Kalau kamu adalah seorang job seeker atau pencari kerja, jangan lupa pastikan bahwa CV-mu sudah profesional. Pasalnya, banyak pelamar kerja yang melakukan kesalahan dalam membuat CV sehingga tidak lolos tahap screening. Hal-hal berikut adalah alasan kenapa CV tidak lolos screening untuk sampai ke tahap interview. Simak sampai habis, ya!

1. Isi CV tidak relevan dengan posisi

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Isi CV yang tidak sesuai dengan posisi tidak akan lolos screening

HR hanya akan memproses CV kandidat yang pengalamannya sesuai dengan posisi kebutuhan perusahaan. Kesalahan yang sering job seeker lakukan adalah membuat satu CV untuk apply ke semua jenis pekerjaan..

Kalau kamu melamar sebagai telemarketing di sebuah perusahaan, tetapi, isi CV kamu berisi pengalaman kerja sebagai barista, apakah relevan? Tentu saja tidak. CV kamu akan auto diabaikan oleh HR. Begitu juga dengan keterampilan atau skill yang kamu tulis.

Jika kamu melamar untuk berbagai macam posisi, jangan lupa buat CV dengan menyesuaikan perannya. Pastikan pengalaman kerja dan keterampilan yang kamu cantumkan sesuai dengan posisi yang kamu incar, ya!

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

2. Format CV yang salah

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Format CV yang salah menjadi alasan tidak lolos screening

Sekarang sudah banyak HR yang menggunakan sistem pelacakan pelamar atau perangkat lunak Applicant Tracking System (ATS). Software ini bertujuan untuk mempercepat proses lamaran kandidat dan mendiskualifikasi mereka yang tidak memenuhi syarat sebelum sampai ke tangan HR.

Jika CV kamu tidak dapat dibaca oleh ATS, lamaran kerjamu akan ditolak. Nah, CV yang bisa dibaca oleh ATS bernama CV format ATS friendly. CV format ini tampilannya sangatlah sederhana, hanya mencantum bagian penting yang perlu dibaca oleh HR. Template CV ATS bisa kamu temukan di Google dengan mudah.

Namun, jika perusahaanmu atau pekerjaanmu berkecimpung di dunia kreatif, format CV kreatif masih dapat diterima. Jadi, sebelum kamu membuat CV, kamu harus pastikan format yang dipakai sesuai dengan perusahaan dan perannya.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

3. Struktur penulisan CV tidak sesuai

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
HR akan bingung dengan CV yang tidak terstruktur

CV yang kamu buat pun harus terdiri dari bagan yang terstruktur dan teratur

Struktur tersebut terdiri dari:

  1. Informasi kontak — terdiri dari alamat (kota dan provinsi saja), nomor, dan email yang dapat dihubungi, LinkedIn bila perlu.
  2. Biodata diri — atau tentang saya. Ini menceritakan kamu siapa, pengalaman, keterampilan, dan peminatan kamu.
  3. Keterampilan — seperangkat keahlian yang kamu punya. Penjelasannya ada di poin 9.
  4. Pengalaman kerja — berisi pengalaman kerja kamu sebelumnya. Magang atau lainnya juga bisa kamu cantumkan. (Lihat poin 10)
  5. Referensi kontak — kamu bisa menuliskan kontak email rekan kerja atau atasan saat bekerja di tempat sebelumnya sebagai tambahan rekomendasi untuk menyakinkan recruiter. Dan pastinya, kamu harus meminta izin pada yang bersangkutan terlebih dahulu, ya!

Kamu juga bisa tulis pelatihan dan kursus, prestasi, dan publikasi setelah 5 bagan utama di atas untuk meningkatkan kesempatan kamu lolos screening CV!

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

4. Jenis dan ukuran font yang tidak profesional

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Font yang tidak profesional tidak menarik di mata HR

Jika kamu menggunakan CV format ATS, pastikan ukuran dan jenis font yang kamu pakai dapat terdeteksi oleh sistem. Kalau tidak, sistem tidak akan dapat atau kesulitan untuk membaca isi CV. Font yang dapat kamu gunakan adalah:

  • Arial 
  • Times New Roman 
  • Verdana
  • Georgia
  • Helvetica
  • Tahoma

Kalau pun membuat CV yang kreatif, pastikan untuk memakai font yang mudah terbaca, ya!

5. Tidak mencantumkan deskripsi pekerjaan dengan jelas

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Deskripsi pekerjaan penting untuk menarik HR

Saat mencantumkan pengalaman kerja atau pengalaman organisasi, recruiter akan lebih menyukai kandidat yang menjelaskan gambaran tanggung jawab dan pencapaian yang telah berhasil kamu raih. Ini bertujuan untuk menjelaskan kepada HR memperjelas lingkup pekerjaan dan kemampuan kamu selama di organisasi tersebut.

Jadi, ketika ingin menjelaskan lingkup pekerjaan kamu adalah membuat konten di sosial media, kamu bisa menjelaskannya seperti ini, “Memproduksi konten di Instagram sesuai dengan pilar konten hingga menaikan tingkat Engagement Rate hingga 15%.”

Nah, saat mendeskripsikan pekerjaanmu, kamu juga harus memakai keyword yang sesuai dengan posisi. Scroll sampai poin 9 untuk penjelasan lebih lanjutnya!

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

6. Isi CV terlalu bertele-tele

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
HR dan sistem ATS akan bingung dengan isi CV yang bertele-tele

Isi CV kamu harus jelas, ringkas, dan membuat recruiter mudah untuk memahaminya. Tidak perlu menjelaskan kamu anak dari berapa saudara, atau alat musik kesukaanmu adalah gamelan. Karena seperti yang kita bahas di poin 1, ini tidak relevan dengan pekerjaan. Jadi, HR tidak perlu tahu sedalam itu.

Kamu juga tidak perlu menjelaskan hal-hal seperti kamu orang yang pekerja keras, bertanggung jawab, ambisius, dan lain-lain. Ini adalah sifat yang sudah wajib ada di dalam diri seseorang. Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar tidak kalah penting. Jangan sampai sistem ATS atau HR bingung saat membaca CV kamu. Kamu bisa minta umpan balik dari teman atau seseorang yang profesional untuk mengulas CV sebelum melamar pekerjaan.

7. Banyak typo atau salah ketik

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Adanya typo di CV kamu akan ditandai buruk oleh HR

Jika CV kamu terdapat banyak typo, ini adalah kesalahan fatal yang harus segera kamu perbaiki. Kamu dapat dianggap sebagai orang yang tidak teliti dan tidak profesional. Bahkan, ada peristiwa dimana meski pengalaman kandidat cocok, HR yang langsung menolak kandidat yang terdapat typo di CV-nya.

Jadi, sebelum mengirim lamaran, akan lebih baik jika kamu mengecek CV dengan detail, apakah ada kesalahan dalam mengetik atau tidak.

8. CV tidak dalam bentuk PDF

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
CV tidak berformat PDF rawan disalahgunakan

Kalau kamu melamar via email atau berkontak langsung dengan HR, jangan sampai kamu mengirim CV dalam bentuk word, jpeg, atau png!

Alasannya adalah:

  • Sistem ATS sulit membaca file yang bukan PDF
  • Dalam bentuk PDF, yang menerima CV kamu tidak dapat mengubah isi dan formatnya

Untuk menghindari penyalahgunaan dan peluang lolos screening semakin besar, kamu harus memakai bentuk PDF!

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

9. Tidak menggunakan keyword yang tepat

10 Alasan CV Tidak Lolos Screening, Job Seeker Perlu Tahu!
Keyword memudahkan sistem dan HR dalam screening CV

Saat membaca sebuah lowongan pekerjaan, jangan lupa perhatikan persyaratan dan deskripsi pekerjaannya. Kata-kata yang kamu tulis akan menjadi keyword pada bagian keterampilan dan deskripsi pekerjaan. 

Tujuannya untuk memperjelas kepada HR atau sistem ATS bahwa kamu memiliki kemampuan dan pengalaman yang mereka minta. Contoh, mereka membutuhkan seseorang yang dapat mengedit video. Kamu bisa mencantumkan “video editing” di bagian keterampilan dan menyesuaikan deskripsi pengalaman kamu dalam bidang ini.

10. Kurangnya pengalaman

CV tidak lolos screening
Pengalaman yang kurang bisa jadi alasan tidak lolos screening CV

Tentu saja, perusahaan ingin kandidat yang mempunyai pengalaman dalam bidangnya. Kalau kamu belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa mencantumkan pengalaman: 

  • Magang
  • Part-time
  • Freelance
  • Usaha
  • Organisasi
  • Sukarelawan

Selama pengalaman tersebut sesuai dengan posisi yang kamu lamar, kesempatan untuk lolos screening akan semakin besar. Namun, jika belum punya pengalaman sama sekali di bidang tersebut, kamu bisa isi dengan pengalamanmu mengikuti bootcamp!

Kamu dapat daftar beberapa bootcamp yang tersedia di MySkill.id, seperti Digital Marketing, UI/UX Design dan Data Analytics, dan masih banyak lagi! Hanya dengan Rp500.000, kamu dapat pengalaman dengan menjalankan project yang bisa kamu cantum di CV dan meningkatkan persentase untuk lolos screening.

Jadi, untuk memastikan CV-mu bisa lolos screening, kamu harus memperhatikan hal-hal di atas. Kalau belum berpengalaman, yuk, langsung ke website MySkill.id untuk ningkatin skill dan mempercantik CV kamu di mata HR!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill