IPK atau Pengalaman Organisasi di CV? Ini Jawabannya

Bagi fresh graduates, pasti sering muncul pertanyaan terkait mendingan mencantumkan IPK atau pengalaman organisasi dalam CV? Terutama ketika nilaimu bagus dan pengalaman organisasi juga banyak. 

Apakah mencantumkan IPK bisa dapat nilai plus dari recruiter? Atau pengalaman organisasi justru yang punya andil lebih banyak? Bingung ya? Tenang, you’re in the right place. MySkill.id akan bantu jelaskan terkait pertanyaan-pertanyaan tersebut. Simak yuk!

1. Kelebihan IPK Tinggi

membaca di perpustakaan
IPK jadi salah satu syarat mendaftar suatu pekerjaan

Ada orang yang mempunyai target mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif tinggi selama kuliah, tetapi ada juga yang tidak. Biasanya, saat masih berstatus sebagai mahasiswa baru (maba) banyak sekali yang menggebu-gebu ingin lulus cumlaude. Namun seiring berjalannya waktu, ada yang merasa bahwa mendapat predikat cumlaude bukanlah tujuan akhir mereka. Meskipun begitu, ada banyak kelebihan yang dapat kamu peroleh ketika memiliki IPK tinggi, seperti:

  • Menandakan kerajinan dan tekun: Mendapat nilai plus dari perusahaan ketika IPK lebih dari 3. Hal ini menandakan bahwa kamu adalah orang yang rajin dan gigih, karena di balik nilai tersebut ada kerja keras yang telah kamu lakukan.
  • Mempermudah pencarian beasiswa: Jika cita-citamu ingin kuliah setinggi-tingginya atau menjadi dosen, memiliki IPK yang tinggi jadi senjata ampuh. Bahkan ada beberapa universitas yang menghendaki mahasiswanya memiliki IPK di atas 3,5. Wow banget kan?
  • Peluang kerja lebih besar: Sebagian besar perusahaan memang meminta pelamar untuk mencantumkan IPK sebagai syarat seleksi, terutama bagi fresh graduates yang ingin mendaftar posisi salah satunya seperti Management Trainee.
  • Jadi kebanggaan untuk diri sendiri dan kerabat: Kebanggaan ini bukanlah keinginan untuk mendapat pujian dari orang lain, melainkan bagi diri sendiri. Usaha dan jerih payahmu terbayarkan ketika mendapat nilai yang baik. Tambahannya, orang tua juga pasti bangga.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Kelebihan Pengalaman Organisasi

organisasi kelas
Menjadi bagian dari organisasi membantu kamu mengasah skills

Selain target IPK tinggi, ada juga yang excited untuk ikut organisasi, baik itu organisasi kampus atau luar kampus. Teori adalah apa yang kamu dapatkan ketika masuk kelas, duduk, dan mendengarkan dosen. Namun, saat ikut organisasi, praktiknya lebih banyak. Ibaratnya itu kamu terjun langsung untuk mengasah kemampuan. Kelebihan berorganisasi selama kuliah diantaranya yaitu:

  • CV tidak kosong: Hindari membuat CV dengan banyak space kosong. Memiliki pengalaman organisasi akan memperindah tampilan CV kamu. Berkuliah sambil aktif berorganisasi jadi nilai plus karena ini menandakan bahwa kamu memiliki time management yang baik. Berorganisasi itu boleh asalkan tidak ada kewajiban lain yang terlalaikan. Organisasi jalan, kuliah juga harus lancar dong.
  • Improve your soft skills: Apa saja soft skills yang terasah melalui berorganisasi? Time management, kerja sama, komunikasi, kemampuan beradaptasi, dan lainnya. Soft skills ini sangat diperlukan ketika kamu memasuki dunia kerja.
  • Meet a lot of people: Bertemu banyak teman membuat kamu jadi lebih tahu kalau setiap orang mempunyai personality yang berbeda-beda. Latar belakang mereka pun juga berbeda. Ini akan membantu kamu saat sudah bekerja, biar nggak kaget ketemu orang yang sifatnya berbeda jauh denganmu.
  • Daftar beasiswa: Pengalaman organisasi dapat kamu cantumkan juga dalam CV untuk mendaftar beasiswa. Hal yang perlu kamu garis bawahi adalah bukan seberapa banyak organisasi yang kamu ikuti, tetapi kontribusi apa saja yang kamu lakukan.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

3. Perlukah Mencantumkan IPK atau Pengalaman Organisasi di CV?

IPK atau pengalaman organisasi? Both are good and it depends

Fresh graduates pasti banyak yang bertanya-tanya nih, perlu nggak ya buat mencantumkan IPK ke dalam CV? Bersumber dari The Balance Career, mencantumkan IPK dalam CV dapat berdampak baik atau buruk. Kalau begitu, kapan harus menuliskannya? Jawabannya adalah ketika kamu baru saja lulus dalam waktu 1 atau 2 tahun terakhir. 

Banyak lowongan kerja yang menghendaki syarat minimal IPK seperti 2,75 atau 3, bahkan 3,5. Sebagai seorang fresh graduates dengan pengalaman bekerja yang minim, mencantumkan IPK adalah bukti bahwa kamu memiliki skills yang mumpuni, etos kerja, dan keinginan untuk sukses.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah kapan IPK dihapuskan dari CV? Jawabannya adalah saat kamu telah memiliki pengalaman bekerja 2 hingga 3 tahun. Because your work experience speaks more than your GPA. Penuhi space kosong dalam CV dengan pengalaman bekerja terbaru dan relevan lebih menguntungkan daripada IPK. 

Selanjutnya, pengalaman organisasi akan menjadi pilihan yang lebih utama untuk dicantumkan dalam CV ketika IPK kurang memuaskan. Tuliskan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya divisi hubungan luar ketika melamar sebagai HR.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Itu dia pembahasan mengenai seberapa penting mencantumkan IPK dan pengalaman organisasi dalam CV. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing, asalkan ingat rules-nya. Apakah kamu setuju pada pembahasan kali ini? Atau memiliki pendapat  yang berbeda? Boleh drop jawabanmu di kolom komentar biar kita bisa diskusi bareng. Semoga bermanfaat ya!

By the way, berhubung tadi kita ngomongin sedikit tentang beasiswa, sekarang MySkill.id lagi buka pendaftaran beasiswa, lho. Syaratnya gampang banget dan nggak bikin ribet. Cuma tinggal bikin akun terus daftar deh di web MySkill.id. Selain dapat uang pendidikan per bulan, kamu juga bakal dapat fasilitas pelatihan dan e-learning gratis. Ada juga mentorship untuk persiapan karir dan studi pasca sarjana. Go go go!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Editor: Valentina Yasyfa