Organisasi, Internship, Volunteer: Mana Terbaik Dalam CV?

Menjadi dewasa itu sulit ya? Semenjak masuk kuliah, banyak keraguan yang muncul, apalagi tentang diri sendiri. Ingin ikut organisasi, internship, dan volunteer biar nanti CV jadi lebih keren dan impresif.

Perlukah mencantumkan ketiga hal ini dalam CV? Haruskah memilih salah dua atau salah satu diantaranya? Jawabannya adalah tergantung, karena organisasi, internship, dan volunteer memiliki porsinya masing-masing.

Biar nggak bingung harus pilih yang mana, mari bersama kita bahas sedikit peran masing-masing kegiatan ini bersama MySkill.id. Biar pengetahuannya semakin bertambah dan tahu kapan harus mencantumkan ketiga hal ini. Yuk, simak!

1. Organisasi

organisasi
Perbanyak koneksi dengan ikut organisasi

Mencantumkan pengalaman organisasi dalam CV adalah bukti skills kamu terakui. Biasanya pengalaman berorganisasi memiliki part-nya tersendiri dalam CV.  Melalui organisasi, kamu dapat mengenal dunia yang luas ini, entah itu join BEM, himpunan mahasiswa, atau unit kreativitas mahasiswa. 

Di organisasi, kemampuan berkomunikasi juga pasti akan selalu kamu praktikkan. Mungkin yang awalnya pendiam bisa jadi lebih terbuka dan berbicara lebih santai. Kamu juga pasti akan belajar menyusun suatu kegiatan dan bagaimana cara merealisasikannya. Berorganisasi bikin kamu memiliki koneksi yang lebih luas, bisa kakak tingkat, adik tingkat, teman beda jurusan, atau bahkan dosen.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Internship

internship
Perbanyak pengalaman dengan mengikuti kegiatan magang

Magang umumnya merupakan salah satu kegiatan wajib yang mahasiswa lakukan selama masa kuliah. Melalui program internship, kamu sedikit-sedikit belajar mengenai dunia kerja. Perkuliahan dan dunia kerja adalah hal yang berbeda. Kamu akan menemukan personality yang semakin beragam, terlebih lagi lingkungan kerjanya. Kamu bahkan bisa berlatih untuk work under pressure jika mengikuti program internship.

Benefit dari mengikuti internship adalah mendapatkan peluang untuk menjadi karyawan tetap. Tentunya ini berdasarkan pertimbangan dan penilaian dari perusahaan. Biasanya saat akhir periode magang, tim HRD akan menawarkan posisi kerja sesuai dengan kinerja yang telah kamu tunjukkan. Pokoknya skills akan sangat terasah. Poin plusnya adalah ada program internship yang dapat gaji. Jadi bikin semangat kan?

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

3. Volunteer

kerjasama volunteer
Bangun personal branding melalui volunteering

Seleksi volunteer katanya lebih ringan dari internship? Kind of, karena pada dasarnya kamu dengan sukarela melakukan suatu kegiatan. Menjadi volunteer artinya kamu memiliki keinginan untuk membantu orang lain. Seberapa besar peran volunteer dalam sebuah CV? Ada beberapa perusahaan bahkan mensyaratkan pelamarnya mengikuti kegiatan sukarela, lho.

Empathy, kata yang tepat untuk seorang volunteer. Jangan salah, memiliki jiwa empati menunjukkan bahwa kamu mampu menjalin hubungan dengan orang lain secara lebih baik, terlebih pada kegiatan ini kita akan terjun langsung dan bertemu dengan masyarakat.

Ada banyak orang-orang baik diluar sana yang mendedikasikan dirinya untuk menjadi seorang sukarelawan. Bukannya ingin mendapat pujian, tapi itulah yang mereka senangi. Melalui kegiatan sukarela juga kamu bisa membangun personal branding, bukan pencitraan ya!

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

4. Organisasi, Internship, dan Volunteer: Mana yang Penting dalam CV?

menulis cv berisi pengalaman organisasi internship dan volunteer
Pilihlah yang paling relevan

Aktif mengikuti organisasi menandakan kamu adalah orang yang memiliki kemampuan kerja tim. Pasti teman-teman sering menemui bahwa teamwork adalah salah satu hal yang menjadi persyaratan dalam mendaftar sebuah pekerjaan. Ini juga penting jika kamu melamar pada sebuah lembaga yang bergerak di bidang kemasyarakatan.

Jika mengikuti program internship, tandanya kamu memiliki pengalaman yang lebih banyak. Ini pasti jadi nilai tambah sekaligus sebagai bukti keahlian dan kemampuan dalam bekerja. Perlu diingat bahwa cukup cantumkan program internship yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Yakin deh, pasti CV mu jadi lebih cantik kalau list pengalaman internship-nya banyak.

Baik organisasi atau internship sama-sama penting ya ternyata, tetapi kegiatan volunteering juga nggak kalah penting dalam CV. Bagi perusahaan atau lembaga yang bergerak di bidang sosial, ini adalah poin plus. Menjadi seorang volunteer menandakan bahwa kamu memiliki kepedulian sosial tinggi, berempati, peka, dan sigap terhadap segala permasalahan.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Itulah penjelasan tipis-tipis mengenai urgensi mencantumkan pengalaman organisasi, internship, dan volunteer dalam CV. Jadi mana yang lebih penting? Sederhananya adalah pilih yang paling relevan. Semuanya harus saling berkaitan, biar susunan puzzle-nya nyambung. 

Masih banyak bingungnya ya kalau bahas masalah per-CV-an ini? Kalau gitu mending kita belajar sama-sama di MySkill.id deh. Kita berlatih membuat CV yang impresif. Kelas ini akan membahas mengenai kesalahpahaman umum pada CV, cara menyusun CV yang baik, dan masih banyak lagi. Buruan daftar biar bingungnya nggak kelamaan!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Editor: Valentina Yasyfa

Tinggalkan Balasan