Dewasa ini, UX writer menjadi salah satu pekerjaan yang banyak diminati. Seorang UX writer harus memiliki kemampuan menulis dan kreativitas yang baik agar mampu bersaing. Seorang calon UX writer juga harus mempersiapkan portofolio yang bagus untuk menunjukkan kemampuannya.
Penasaran bagaimana langkah-langkah membuat portofolio UX writer yang baik bagi pemula? Mari kita lihat caranya!
1. Tentukan Aplikasi
Sebelum kamu memulai untuk membuat portofolio UX writer-mu, kamu harus memilih aplikasi yang akan kamu jadikan sebagai studi kasus. Kamu dapat memilih aplikasi yang sering kamu gunakan agar kamu mengetahui dengan baik copy yang ada dalam aplikasi tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan juga apabila kamu ingin menggunakan aplikasi yang jarang kamu gunakan. Tujuannya agar kamu bisa melihat aplikasi tersebut dari perspektif orang awam.
Apapun aplikasi yang kamu pilih, persiapkan dirimu untuk mencari dan melihat copy apa yang sekiranya perlu diperbaiki.
2. Lihat Copy yang Bermasalah
Setelah kamu menentukan aplikasinya, kamu dapat mulai mencari copy yang kamu anggap perlu perbaikan. Kamu dapat mencari copy yang kamu anggap kurang tepat melalui push notification, pop-up messages, error messages, success messages, atau info box.
Untuk portofolio, kamu hanya perlu memilih satu copy yang bermasalah. Tujuannya agar pembahasan dalam portofoliomu lebih spesifik. Setelah menentukan satu copy yang perlu perbaikan, langkah selanjutnya yaitu memulai riset.
3. Riset dan Benchmark
Dalam melakukan riset, ada dua teknik yang dapat kamu lakukan untuk mengumpulkan data. Kamu dapat memilih primary research atau secondary research. Namun, untuk hasil maksimal ada baiknya kamu menggunakan keduanya.
- Primary Research
Primary research dapat kamu lakukan dengan cara mencari pengguna aplikasi, lalu melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner. Setelahnya, kamu akan mendapatkan hands-on experience dari para pengguna aplikasi dan mengetahui apa yang mereka inginkan secara langsung.
- Secondary Research (Benchmarking)
Secondary research dilakukan dengan cara mencari aplikasi serupa, lalu membandingkannya. Kamu dapat membandingkan dua atau tiga aplikasi untuk mencari copy dengan fitur serupa. Selanjutnya, kamu dapat memilih copy yang aplikasi lain gunakan untuk menjadi salah satu alternative copy.
4. Tulis Alternative Copy
Setelah melakukan riset dan pengumpulan data, kamu akan mulai menulis copy alternatif untuk aplikasi yang copy-nya perlu perbaikan tadi. Pertimbangkan hasil riset dan juga perspektif kamu sebagai pengguna untuk mencari copy yang paling mudah dipahami. Buat dua hingga tiga alternative copy berserta alasan mengapa copy tersebut kamu pilih.
Baca juga: Kenali UX Writing dan 3 Kesalahan Dalam Perancangannya
5. Tentukan Rekomendasi Copy Final
Langkah terakhir, pilih satu copy dari beberapa yang sudah kamu tulis, yang menurutmu paling cocok untuk mengganti copy aplikasi tersebut. Kamu juga harus menjelaskan mengapa copy tersebut adalah yang terbaik di portofoliomu. Tujuannya agar calon employer dapat melihat kemampuan analisis dan berfikir kritis yang kamu miliki.
Apakah kamu sudah siap untuk menjadi seorang UX writer? Sekadar informasi, MySkill.id juga menyediakan kelas-kelas tentang UX Writing yang dapat kamu ikuti. Salah satunya, kamu dapat mengikuti kelas UX Writing Untuk Produk Digital untuk menambah pengenalan dan pemahamanmu tentang UX Writing. Mari belajar lebih dalam tentang UX Writing bersama MySkill!
Baca juga: Minat Kerja Sebagai UX Writer? Pahami Dulu Perbedaannya dengan Copywriter!
Editor: Resti Hanafiani