Cikal Chairunisa Cikal, 20. Mahasiswi jurusan sastra Indonesia Universitas Diponegoro angkatan 2018. Tertarik dengan dunia kepenulisan sejak SMA dan mulai melatih kemampuan itu ketika memasuki jenjang perguruan tinggi dengan mengikuti Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di tingkat fakultas dan organisasi broadcasting di lingkup universitas. Saya senang membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Selama pandemi ini mulai menggemari K-POP.

8 Hal yang Tidak Perlu Kamu Cantumkan di Dalam Berkas CV

3 min read

Membuat berkas CV (Curriculum Vitae) bagi para pelamar kerja merupakan suatu kewajiban. Setiap perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan pasti menetapkan syarat pengumpulan CV bersamaan dengan berkas lamaran penting lainnya. Mengapa berkas itu sangat esensial? Alasannya ada pada isi dari berkas lamaran itu sendiri, yakni daftar riwayat hidup calon karyawan. 

Biasanya berkas CV mengandung informasi pribadi berupa nama lengkap, tahun kelahiran, alamat tempat tinggal, dan lain-lain. Lalu, terdapat riwayat pendidikan, berbagai macam pengalaman, seperti pengalaman organisasi, kerja, pelatihan kerja, dan magang. Ada pula yang mencantumkan prestasi, nih, sahabat MySkill.

Kemudian, perlu kamu ketahui juga bahwa ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu tercantum dalam susunan berkas CV. Sebagian orang mungkin terlalu mengexpose data pribadi saat membuatnya.  Padahal, itu bisa berbahaya, lho! Apabila salah satu dari kamu bertanya apakah sebegitu berbahayanya? Ya, karena data pribadi sifatnya rahasia.

Maka dari itu, berikut kami berikan penjelasan mengenai hal-hal apa yang perlu kamu hindari penyertaannya ketika ingin membuat berkas CV. So, baca dengan saksama dan pahami betul maksudnya!

1. Tanggal Lahir pada Berkas CV

Untuk menjaga kerahasiaan NIK mu, jangan cantumkan tanggal lahir pada berkas CV
Tujuannya supaya perusahaan tahu usia kamu

Tanggal lahir tergolong ke dalam informasi yang bersifat pribadi dan sensitif yang ada pada berkas CV. Mengapa demikian? Perlu kita ketahui bersama bahwa tanggal lahir seseorang bisa orang lain manfaatkan untuk menebak Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nah, maka dari itu data tanggal lahir perlu kamu jaga kerahasiaannya, ya, sahabat MySkill. 

Jika memang kamu merasa itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar, lebih baik tidak usah kamu isi. Apabila untuk tujuan mengetahui usia si pelamar, tuliskan tahun kelahiran saja.

2. Alamat Lengkap

Ada perusahaan yang tidak memerlukan alamat rumah pada berkas CV
Pastikan alamat kamu sudah benar

Faktanya, tidak semua perusahaan menjadikan alamat sebagai syarat wajib yang harus kamu penuhi. Terkadang para pelamar juga masih berpikir dua kali untuk menyertakannya atau tidak karena masalah privasi.

Oleh karena itu, coba pahami bahwa tujuan perusahaan melihat alamat pelamar adalah guna memperkirakan jarak tempuh perjalanan dari rumah ke kantor. Pihak perusahaan tentunya tidak ingin nantinya muncul alasan terlambat kerja karena jarak rumah yang jauh atau terhalang oleh kemacetan.

Intinya, bila tidak diminta secara spesifik dan merasa tidak relevan, kamu jangan menambahkan alamat yang terlampau lengkap. Cukup dengan menuliskan kota dan provinsi.

3. Latar Belakang Pendidikan yang Terlalu Rinci dalam Berkas CV

Pendidikan terakhirmu saja yang kamu cantumkan
Yang paling penting adalah pendidikan terakhir

Apakah kamu perlu mencantumkan latar belakang pendidikan yang rinci pada berkas CV? Jawabannya tidak perlu. Eits, jangan salah tangkap ya, yang tidak usah adalah menjabarkannya dengan sangat detail.

Sebelumnya, kami yakin kamu pernah menemui berkas CV yang pemiliknya bahkan memberikan keterangan jenjang pendidikan TK. Tindakan tersebut kurang efisien karena recruiter tidak mungkin memedulikan informasi tersebut. Coba saja kamu sertakan dari SMA sampai universitas.

4. Pengalaman yang Tidak Relevan

Pengalaman yang kamu cantumkan pada CV harus sejalan dengan pekerjaan yang kamu lamar
Apabila tidak ada pengalaman yang spesifik, bisa kamu sertakan portofolio

Baca juga: Ini Poin Wajib yang Harus Ada di Portofolio Kerja

Kalau kamu tidak bisa menemukan hubungan antara pengalamanmu itu, entah yang berbentuk pengalaman organisasi, kerja, magang dan lain sebagainya dengan posisi yang hendak kamu lamar saat ini, sebaiknya jangan kamu cantumkan. Sudah jelas terlihat perusahaan lebih menginginkan seseorang yang memiliki latar belakang pengalaman sejenis. 

5. Prestasi yang Tidak Sejalan dengan Posisi Lamaran Kerja

Prestasi yang kamu tulis pada berkas CV juga harus cocok dengan pekerjaan yang ingin kamu lamar
Tuliskan prestasimu dengan cara yang benar

Prestasi adalah pencapaian yang menunjukkan kualitas diri atau kinerja kamu. Oleh karenanya, data prestasi penting untuk ada dalam berkas CV, asalkan menuliskannya dengan cara yang baik. Terlebih lagi apabila prestasi tersebut tidak melenceng dari kualifikasi posisi pekerjaan tertentu yang sedang perusahaan cari.

6. Skill yang Tidak Terkait pada Berkas CV

Mencantumkan skill yang melenceng dari pekerjaan yang ingin kamu lamar dapat membuatmu kewalahan saat bekerja
Skill yang tertera dapat menunjukkan kemampuan kamu

Menunjukkan skill terbaik kita memanglah keren, apalagi kalau kamu benar-benar nyata memilikinya. Jangan sampai kamu hanya asal bicara dan tujuannya sekadar supaya recruiter menganggapmu expert. Hati-hati saja nanti setelah perusahaan menerimamu malah akan memberikan jobdesk yang tidak kamu kuasai. Duh, memberatkan sekali ya, pastinya!

Usahakan jujur pada dirimu sendiri dan pihak perusahaan. Kalau kamu secara sadar merasa mampu dan mengakui kemampuan itu, barulah bisa menyertakannya dalam berkas CV dengan rasa yakin.

7. Hobi

Hobimu yang tidak relevan lebih baik tidak dicantumkan
Tuliskan hobi yang dapat mendukungmu mendapatkan perusahaan

Menuliskan hobi dalam berkas CV sebenarnya antara penting dan tidak penting, nih, sahabat MySkill. Ada kemungkinan kamu merasa tidak mempunyai banyak pengalaman kerja atau organisasi, sehingga memutuskan untuk menambah keterangan tentang hobi yang selama ini kamu tekuni. Kami perjelas lagi bahwa kalau memang tidak ada relevansi dengan posisi yang kamu lamar, sebaiknya tidak usah kamu sertakan. 

Misalkan saja kamu memiliki hobi berenang, lalu, kamu malah mendaftar pada posisi SEO content writer. Sudah terlihat tidak saling berhubungan, bukan? Yang ada nanti HRD malah jadi bingung. Seharusnya jika kamu menginginkan posisi itu, tunjukkan ketertarikanmu akan dunia kepenulisan. 

8. Moto Hidup

Untuk zaman sekarang, kata-kata mutiara tidak penting lagi
Moto hidup dalam berkas CV tidak begitu penting

Seringkali kita temui pelamar yang menambahkan moto hidup atau kata-kata mutiara saat menyusun berkas CV. Padahal, zaman sekarang itu tidak penting lagi, lho. Coba deh, sahabat MySkill pikir kembali, perusahaan mana yang melihat kualitas pelamar hanya dari moto hidupnya saja? Kami rasa tidak ada yang seperti itu. 

Baiklah, itu tadi hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak kamu cantumkan dalam berkas CV (Curriculum Vitae)-mu. Apakah kamu pernah melakukan kesalahan dengan menambahkan salah satu atau beberapa data dari delapan poin informasi yang telah kami jelaskan sebelumnya? Kalau memang sudah terlanjur, bisa kamu perbaiki ya, nanti. Kamu boleh juga menceritakannya di kolom komentar!

Ohiya, salah satu layanan MySkill.id yang berbentuk kelas ada yang membahas mengenai bagaimana cara membuat berkas CV yang impresif, lho. Langsung saja ikuti kelasnya dan dapatkan pengetahuan seputar konsep hubungan pelamar kerja dan perusahaan, kesalahpahaman umum pada berkas CV, mengidentifikasi kata kunci, serta menyusun berkas CV yang baik.

Editor: Theodora Beatrice Suryateja

Cikal Chairunisa Cikal, 20. Mahasiswi jurusan sastra Indonesia Universitas Diponegoro angkatan 2018. Tertarik dengan dunia kepenulisan sejak SMA dan mulai melatih kemampuan itu ketika memasuki jenjang perguruan tinggi dengan mengikuti Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di tingkat fakultas dan organisasi broadcasting di lingkup universitas. Saya senang membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Selama pandemi ini mulai menggemari K-POP.