Manajemen karir adalah proses pengelolaan dan perencanaan kegiatan seseorang untuk meningkatkan karir ke arah yang lebih baik. Pastinya setiap orang akan berusaha untuk terus mengembangkan jenjang karir berdasarkan potensi diri yang ia miliki. Untuk itu, kamu perlu mengetahui apa saja tujuan manajemen karir.
Proses manajemennya mencakup kepekaan diri, eksplorasi karir atau keterampilan yang kamu miliki, menjalin koneksi, dan tak lupa dengan proses belajar. Kesemuanya merupakan poin penting dalam manajemen karir. Kamu harus melewati setiap tahapnya dengan langkah yang baik.
Kegiatan manajemen karir dapat kita sebut sebagai proses investasi guna mencapai tujuan karir yang lebih tinggi. Saat ini, persaingan global semakin ketat dalam berbagai bidang. Semua itu tidak lepas dari unsur kebutuhan manusia. Oleh karenanya, suatu perusahaan memerlukan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas. Lalu, apakah tujuan manajemen karir? Simak penjelasan berikut ini!
1. Mengurangi Ketidaksesuaian antara Individu dengan Peranannya
Ketika kamu membuat manajemen karir, hal penting yang harus kamu ketahui adalah tujuan manajemen karir itu sendiri. Pertama, kegiatan tersebut bisa mengurangi ketidakcocokan individu dengan peran yang akan ia ambil dalam sebuah perusahaan.
Semua perusahaan pasti ingin memiliki karyawan yang cakap melakukan setiap tugasnya masing-masing. Sejak awal penerimaan karyawan baru juga telah diarahkan ke posisi tertentu, seperti operator, leader, foreman, supervisor, dan lain sebagainya.
2. Mengidentifikasi Tujuan Karir
Tujuan karir adalah rencana matang tentang karir seseorang yang sebetulnya mengarah kepada detail langkah-langkah apa yang akan kamu ambil nantinya demi mewujudkan impian profesi masa depanmu. Nah, kemudian lakukan identifikasi atas tujuan karirmu itu, kalau perlu buat rencana cadangan apabila tujuan utamanya belum bisa tercapai.
3. Meningkatkan Kemungkinan Tujuan akan Tercapai
Tujuan yang jelas membuat kamu lebih terarah dalam mengambil langkah. Selain itu, tujuan juga penting untuk mengukur tingkat keberhasilan kamu. Mengapa demikian? Sebab saat nanti sudah berhasil mencapainya, otomatis kamu akan dianggap berhasil.
Misalkan saja kamu adalah karyawan yang bertugas pada suatu divisi tertentu dalam sebuah perusahaan dan memiliki tujuan untuk mendapatkan pengakuan dari kepala divisi atau ingin mendapatkan kenaikan jabatan, maka kamu mesti membuat manajemen karir supaya semuanya jelas dan terarah.
4. Mengembangkan Kompetensi secara Fleksibel dan Dinamis
Tujuan lain dari manajemen karir adalah untuk mengembangkan kompetensi diri melalui cara yang dinamis, artinya saat kamu sudah menyadari potensi yang ada dalam diri kamu, terus kembangkan itu dengan cara introspeksi diri dan menerima feedback dari orang lain.
Kompetensi yang seharusnya seorang karyawan miliki ialah semangat mencapai target kerja, punya keingintahuan yang tinggi, memberikan service yang bagus untuk konsumen, bersikap proaktif, teliti dalam melakukan pekerjaan, komunikatif, dan berempati kepada rekan kerja.
5. Mengumpulkan Informasi Mengenai Kelebihan dan Kekurangan Keterampilan
Setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, kamu hanya perlu menerima keduanya. Sebelum itu, penting bagimu untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri.
Kegiatan manajemen karir sendiri adalah suatu upaya untuk menyesuaikan minat seseorang pada bidang pekerjaan tertentu, sehingga nantinya akan memperlihatkan hal yang kamu bisa dan tidak bisa.
Bagaimana? Apakah kamu sudah mengerti tujuan manajemen karir? Kami harap informasi tadi bisa memberikanmu pengetahuan baru. Apabila kamu ingin memahami lebih lanjut mengenai jenjang karir kepemimpinan, kamu bisa mengikuti kelas yang disediakan oleh MySkill.id, lho. Tidak perlu khawatir soal biaya karena ini sangat terjangkau.
Nantinya, kamu akan mempelajari topik kemampuan personal dan manajerial, konsep skill-mastery, dan bagaimana membangun pola kepemimpinan. Ohiya, jangan lupa untuk menaruh komentarmu mengenai apapun itu selama terkait dengan tema pembahasan pada kolom komentar, ya!
Editor: Theodora Beatrice Suryateja