Panduan Lengkap Data Analysis: Pengertian, Cara Kerja, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Seiring dengan teknologi yang terus berkembang, segala keputusan bisnis dan pengembangan produk sangat ditentukan oleh kehandalan sebuah perusahaan mengelola data yang dimiliki. Hal ini dimulai dari memiliki metode pencatatan atau tracking yang baik, mengolahnya hingga bisa menampilkan visualisasi data yang mudah dimengerti. Sampai akhirnya, kita bisa membuat prediksi dan analisa berdasarkan data yang ada. Yuk bedah satu per satu!

Mengenal Data Analysis, Data Science dan Data Engineering

1. Data Analysis

Mari kita mulai dengan Data Analysis. Ini seperti menjadi detektif di dunia data. Bayangkan kamu memiliki selembar data besar, seperti spreadsheet dengan angka dan kolom. Tugasmu adalah menyelidiki, menggali, dan menemukan kisah di balik data tersebut. Misalnya, jika kamu bekerja di toko online, Data Analysis bisa membantu melihat tren penjualan, mencari tahu produk apa yang paling diminati pelanggan, atau memahami pola pembelian.

2. Data Science.

Ini seperti memasuki dunia sihir data. Saat Data Analysis lebih fokus pada pemahaman data historis, Data Science melibatkan prediksi masa depan. Ini melibatkan matematika, statistika, dan pemrograman untuk menciptakan model prediktif. Misalnya, dalam perusahaan e-commerce, Data Science dapat membangun model untuk meramalkan produk apa yang mungkin dibeli pelanggan di masa depan berdasarkan perilaku mereka.

3. Data Engineering.

Bayangkan mereka sebagai arsitek yang membangun fondasi kokoh untuk dunia data. Mereka bekerja dengan database, menyusun sistem penyimpanan data, dan memastikan segalanya berjalan dengan lancar. Misalnya, di belakang layar, jika toko online mengumpulkan jutaan data pembelian setiap hari, seorang Data Engineer akan memastikan data tersebut disimpan dengan rapi, mudah diakses, dan dapat diproses dengan cepat.

4. Perbedaan dan Keterkaitannya

Data Analysis membantu kita memahami apa yang terjadi di masa lalu, Data Science membantu kita membuat prediksi cerdas untuk masa depan, dan Data Engineering memastikan fondasi kita solid dan dapat menangani beban data besar. Mereka seperti jajaran superhero data yang saling melengkapi: Data Analysis memberi kita pemahaman, Data Science memberi kita ramalan, dan Data Engineering memastikan semuanya berjalan mulus.

Data Analysis, Data Science dan Data Engineering

Namun, ingatlah, seringkali mereka bekerja bersama. Data Analysis memberikan masukan berharga kepada Data Science untuk membangun model yang lebih akurat, dan Data Science memberikan petunjuk tentang jenis data apa yang diperlukan oleh Data Engineering untuk memperbaiki infrastruktur. Mereka adalah trio yang tak terpisahkan di dunia data, membantu kita menjelajahi, memahami, dan meramalkan dengan lebih baik.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Contoh Implementasi Data Analysis, Data Science dan Data Engineering

Data Analysis di Starbucks

Starbucks, raksasa kopi dunia, menggunakan Data Analysis untuk menggali perilaku pelanggan mereka. Dengan melihat pola pembelian, preferensi rasa, dan lokasi toko, mereka dapat menyusun menu yang lebih sesuai dengan selera pelanggan di setiap wilayah. Misalnya, jika Data Analysis menunjukkan bahwa pengunjung toko tertentu lebih suka minuman dingin, Starbucks dapat menyesuaikan penawaran lokal mereka secara lebih presisi.

Data Science di Amazon

Amazon, gudang e-commerce global, memanfaatkan Data Science untuk mengoptimalisasi pengalaman belanja online. Mereka menggunakan algoritma recommendation yang canggih untuk memprediksi produk apa yang mungkin diminati pelanggan berdasarkan riwayat pembelian mereka. Jadi, ketika kita melihat rekomendasi produk yang muncul di halaman Amazon, itu adalah hasil langsung dari kecerdasan Data Science yang memahami keinginan dan preferensi pelanggan.

Data Engineering di Netflix

Netflix, platform streaming terbesar di dunia, menjadi contoh bagaimana Data Engineering bekerja di balik layar. Mereka harus menyimpan dan mengelola ratusan ribu video, mengelompokkannya berdasarkan preferensi pelanggan, dan menyediakannya dalam hitungan detik. Data Engineering memastikan bahwa layanan streaming berjalan lancar tanpa hambatan, dengan membangun infrastruktur penyimpanan dan pengolahan data yang efisien.

Akses ratusan materi untuk belajar Data secara lengkap di MySkill.

Hal Mendasar yang Harus Dikuasai

Jika kita ingin mendalami bidang data, terdapat sejumlah tools dan keterampilan mendasar yang sangat penting untuk dikuasai. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Tools Dasar:
Google Looker Studio
  1. Microsoft Excel: Microsoft Excel adalah alat spreadsheet yang sangat populer. Menguasai fungsi dasar seperti filter, pivot table, dan rumus-rumus dasar sangat penting untuk analisis data awal.
  2. Google Looker Studio: Google Looker Studio adalah alat visualisasi data yang memungkinkan kita membuat dan membagikan laporan interaktif. Menguasai alat ini membantu dalam presentasi data dengan cara yang menarik.
  3. SQL (Structured Query Language): SQL adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola dan mengambil data dari basis data. Keterampilan SQL sangat penting untuk bekerja dengan basis data relasional.
  4. Python atau R: Python dan R adalah bahasa pemrograman yang sangat umum digunakan dalam analisis data. Menguasai salah satu atau keduanya memungkinkan kita untuk melakukan analisis data yang lebih kompleks dan pemodelan statistik.
  5. Tools Visualisasi Data Tambahan (Opsional):
    • Tableau: Alat visualisasi data yang memungkinkan pembuatan grafik dan dasbor interaktif.
    • Power BI: Alat visualisasi data dari Microsoft yang menyediakan analisis bisnis interaktif.
Keterampilan Umum:
Statistics
  1. Pemahaman Konsep Statistika:
    • Memahami konsep dasar statistika seperti rata-rata, median, dan deviasi standar.
    • Pemahaman distribusi data dan probabilitas.
  2. Analisis Data:
    • Mampu menganalisis data menggunakan berbagai metode seperti regresi, korelasi, dan uji hipotesis.
  3. Kemampuan Pemrograman:
    • Pemahaman dasar pemrograman untuk manipulasi data, seperti loop dan fungsi.
  4. Pemahaman Bisnis:
    • Memahami konteks bisnis di balik data yang dianalisis.
    • Kemampuan menerjemahkan analisis data menjadi rekomendasi bisnis.

Ikut Intensive Bootcamp Data secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Tools dan Bahasa Pemrograman Terpopuler yang Dipakai

Data Science:
python
  1. Python:
    • Penggunaan: Python, dengan kelebihan sintaksis yang mudah dimengerti, menyediakan ekosistem lengkap dengan pustaka seperti Pandas, NumPy, dan Scikit-learn untuk tugas analisis dan pemodelan.
    • Contoh Output: Pemodelan machine learning menggunakan Scikit-learn untuk memprediksi penjualan berdasarkan variabel-variabel tertentu seperti waktu, promosi, dan cuaca.
  2. R:
    • Penggunaan: R adalah bahasa pemrograman dan lingkungan analisis statistik yang kuat, terutama digunakan untuk eksplorasi data, analisis statistik, dan visualisasi.
    • Contoh Output: Grafik interaktif menggunakan ggplot2 yang memvisualisasikan pola distribusi data berdasarkan variabel tertentu.
  3. TensorFlow:
    • Penggunaan: TensorFlow menjadi pilihan utama untuk deep learning, memungkinkan pembuatan dan pelatihan model neural networks.
    • Contoh Output: Model jaringan saraf konvolusional (CNN) untuk klasifikasi gambar medis dalam konteks deteksi penyakit.
  4. Keras:
    • Penggunaan: Keras menyederhanakan pembuatan model neural networks di atas TensorFlow, membuatnya lebih mudah diakses bagi praktisi yang tidak memiliki latar belakang teknis yang dalam.
    • Contoh Output: Model deep learning yang melakukan prediksi sentimen pada ulasan pelanggan produk.
Data Analysis:
SQL Editor
  1. Python (Pandas, NumPy, Matplotlib):
    • Penggunaan: Pandas untuk manipulasi data, NumPy untuk operasi matematika, dan Matplotlib untuk visualisasi data.
    • Contoh Output: Analisis statistik deskriptif menggunakan Pandas dan visualisasi distribusi data menggunakan Matplotlib.
  2. R (ggplot2, dplyr):
    • Penggunaan: ggplot2 untuk membuat grafik yang informatif dan dplyr untuk manipulasi data.
    • Contoh Output: Tabel pivot yang merangkum statistik kunci dan grafik garis yang menggambarkan tren sepanjang waktu.
  3. SQL:
    • Penggunaan: SQL digunakan untuk mengambil, memanipulasi, dan menggabungkan data dari basis data relasional.
    • Contoh Output: Hasil query yang menyatukan data pelanggan, transaksi, dan produk untuk analisis holistik.
Data Engineer:
Apache Airflow
  1. SQL (DDL, DML):
    • Penggunaan: DDL digunakan untuk mendefinisikan struktur basis data, sementara DML untuk memanipulasi data dalam basis data.
    • Contoh Output: Skema basis data baru yang mencerminkan struktur yang didefinisikan dan operasi DML untuk memasukkan data awal.
  2. Apache Spark:
    • Penggunaan: Apache Spark membawa kemampuan pemrosesan data distribusi dan analisis big data dengan skala besar.
    • Contoh Output: Pemrosesan ETL (Extract, Transform, Load) yang mempersiapkan data untuk analisis lebih lanjut.
  3. Hadoop:
    • Penggunaan: Hadoop digunakan untuk menyimpan dan memproses data besar di lingkungan terdistribusi.
    • Contoh Output: File HDFS yang menyimpan data mentah dan hasil pemrosesan untuk analisis.
  4. Apache Kafka:
    • Penggunaan: Sebagai platform pengiriman pesan untuk data streaming, menghubungkan sumber data dan sistem analisis.
    • Contoh Output: Aliran data sensor IoT yang dikirimkan dan dapat diakses secara real-time.
  5. Airflow:
    • Penggunaan: Apache Airflow digunakan untuk menjadwalkan dan mengelola alur kerja data, seperti ETL atau analisis periodik.
    • Contoh Output: Penjadwalan ETL yang teratur untuk mentransfer data dari sistem produksi ke penyimpanan data.
  6. Docker:
    • Penggunaan: Docker memfasilitasi penyebaran aplikasi dan lingkungan terisolasi, memastikan portabilitas dan konsistensi.
    • Contoh Output: Container yang berisi aplikasi, dependensi, dan konfigurasi yang siap dijalankan di berbagai lingkungan.
  7. Apache Flink:
    • Penggunaan: Apache Flink memberdayakan pemrosesan data stream real-time dengan latensi rendah.
    • Contoh Output: Analisis data sensor kendaraan secara langsung untuk mendeteksi perilaku berkendara yang tidak aman.
  8. Apache Cassandra:
    • Penggunaan: Cassandra adalah database NoSQL yang dioptimalkan untuk kinerja tinggi dan penyebaran horizontal.
    • Contoh Output: Penyimpanan data sensor IoT yang tersebar di beberapa node untuk skalabilitas dan redundansi.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Istilah Terpopuler yang Perlu Dipahami

Business Intelligence
  1. Business Intelligence (BI): Business Intelligence adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi bisnis untuk mendukung pengambilan keputusan. Ini melibatkan teknologi, aplikasi, dan praktik analisis data.
  2. Statistics: Statistics adalah cabang matematika yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi, presentasi, dan organisasi data. Dalam konteks data, statistik digunakan untuk menyimpulkan informasi dari data.
  3. Power BI: Power BI adalah alat visualisasi data yang dikembangkan oleh Microsoft. Ini memungkinkan pengguna membuat laporan dan dashboard interaktif untuk analisis data.
  4. Python: Python adalah bahasa pemrograman yang populer dalam analisis data dan pengembangan perangkat lunak. Memiliki ekosistem yang kuat, Python digunakan untuk pengolahan data, analisis statistik, dan pembuatan model machine learning.
  5. Google Data Studio: Google Data Studio adalah alat visualisasi data yang memungkinkan pengguna membuat laporan interaktif dan dashboard. Ini terintegrasi dengan berbagai sumber data Google.
  6. Big Data: Big Data merujuk pada volume data yang besar, kompleks, dan tumbuh dengan cepat. Solusi Big Data seperti Apache Hadoop digunakan untuk menyimpan dan mengelola data ini.
  7. Big Query: BigQuery adalah layanan manajemen dan analisis data di Google Cloud. Ini memungkinkan pengguna menjalankan kueri SQL pada data besar dengan kecepatan tinggi.
  8. ETL (Extract, Transform, Load): ETL adalah proses mengambil data dari sumbernya (Extract), mengubahnya sesuai kebutuhan (Transform), dan memuatnya ke dalam suatu penyimpanan data (Load). Ini penting dalam persiapan data untuk analisis.
  9. Machine Learning: Machine Learning adalah cabang kecerdasan buatan yang melibatkan penggunaan algoritma untuk membuat sistem belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu.
  10. Data Mining: Data Mining adalah proses mengeksplorasi dan menganalisis data besar untuk menemukan pola dan tren tersembunyi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
  11. Predictive Analytics: Predictive Analytics menggunakan data, statistik, dan algoritma untuk membuat prediksi tentang peristiwa atau perilaku mendatang berdasarkan pola historis.
  12. Data Warehouse: Data Warehouse adalah penyimpanan data sentral yang digunakan untuk menganalisis dan mendukung pengambilan keputusan bisnis.
  13. Data Lake: Data Lake adalah penyimpanan data mentah dan terstruktur yang memungkinkan pengolahan data tanpa perlu memodelkannya terlebih dahulu.
  14. API (Application Programming Interface): API adalah set aturan yang memungkinkan aplikasi untuk berkomunikasi satu sama lain dan berbagi data.
  15. Data Governance: Data Governance melibatkan kebijakan dan praktik untuk memastikan data berkualitas, aman, dan sesuai dengan regulasi.
  16. DevOps: DevOps menggabungkan pengembangan perangkat lunak (Dev) dan operasi TI (Ops) untuk meningkatkan kolaborasi dan pengiriman perangkat lunak yang efisien.
  17. Cohort Analysis: Cohort Analysis melibatkan pembagian pengguna ke dalam kelompok (kohort) untuk memahami perubahan perilaku seiring waktu.
  18. Data Scalability: Data Scalability adalah kemampuan suatu sistem untuk menangani peningkatan volume data tanpa mengorbankan kinerja.

Akses ratusan materi untuk belajar Data secara lengkap di MySkill.

Alur Kerja Dari Awal Secara Bertahap

data visualization
Data Analyst:
  1. Memahami Kebutuhan Bisnis:
    • Berinteraksi dengan pemangku kepentingan untuk memahami tujuan bisnis dan pertanyaan analitis yang perlu dijawab.
  2. Pengumpulan Data:
    • Mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan dengan pertanyaan analitis yang diajukan.
  3. Data Cleaning dan Preprocessing:
    • Membersihkan data dari nilai yang hilang atau tidak sesuai.
    • Melakukan preprocessing seperti normalisasi atau transformasi jika diperlukan.
  4. Eksplorasi Data:
    • Menganalisis dan merangkum data untuk mendapatkan pemahaman awal.
    • Menggunakan visualisasi data untuk mengidentifikasi tren atau pola.
  5. Analisis Statistik:
    • Melakukan analisis statistik untuk mendukung temuan dan membuat inferensi.
  6. Penyusunan Laporan:
    • Menyajikan temuan secara jelas dan dapat dimengerti dalam bentuk laporan atau visualisasi.
  7. Rekomendasi:
    • Memberikan rekomendasi berdasarkan temuan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan.
Data Scientist:
  1. Perumusan Pertanyaan Bisnis:
    • Berkolaborasi dengan tim bisnis untuk merumuskan pertanyaan analitis yang memerlukan solusi data science.
  2. Pengumpulan dan Pemahaman Data:
    • Mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan untuk proyek.
    • Menganalisis karakteristik dan struktur data.
  3. Data Cleaning dan Preprocessing:
    • Membersihkan data dan mengonversinya ke dalam format yang dapat diolah.
  4. Feature Engineering:
    • Membangun fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan kinerja model.
  5. Pemodelan:
    • Memilih model machine learning yang sesuai dengan tujuan proyek.
    • Melatih model dengan menggunakan data yang telah diproses.
  6. Evaluasi Model:
    • Mengevaluasi kinerja model menggunakan metrik yang sesuai.
    • Menyesuaikan dan mengoptimalkan model jika diperlukan.
  7. Implementasi Model:
    • Mengintegrasikan model ke dalam lingkungan produksi atau alur kerja bisnis.
  8. Monitoring dan Pemeliharaan:
    • Memantau kinerja model secara berkala.
    • Menjaga dan memperbarui model untuk menjaga relevansi.
Data Engineer:
  1. Desain dan Pemilihan Database:
    • Mendesain struktur database yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.
    • Memilih jenis database yang paling cocok.
  2. Pengumpulan dan Pemahaman Data:
    • Mengidentifikasi sumber data yang diperlukan untuk aplikasi.
    • Menganalisis struktur data dari sumber tersebut.
  3. Pemodelan Data:
    • Membangun model data yang mencerminkan struktur database yang direncanakan.
  4. Ekstraksi, Transformasi, dan Load (ETL):
    • Membuat proses ETL untuk mentransformasi dan memuat data ke dalam database.
    • Menjaga kekonsistenan dan integritas data selama proses ETL.
  5. Optimasi Kinerja Database:
    • Mengoptimalkan kinerja database melalui pengindeksan, partisi, dan teknik tuning lainnya.
  6. Keamanan Data:
    • Menetapkan kebijakan keamanan data dan melindungi akses ke data sensitif.
  7. Pemeliharaan dan Pengelolaan Data:
    • Melakukan pemeliharaan rutin pada database.
    • Menangani backup dan pemulihan data.
  8. Skalabilitas dan Integrasi:
    • Menangani masalah skalabilitas seiring pertumbuhan data.
    • Mengintegrasikan sistem data dengan aplikasi dan layanan lainnya.

Ikut Intensive Bootcamp Data secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Beragam Pilihan Pekerjaan di Bidang Data Beserta Gajinya

Pekerjaan di Bidang Data Beserta Gajinya

Di dunia yang terus berkembang seperti Data Analysis, Data Science, dan Data Engineering, terdapat berbagai jenis profesi dengan peran dan tanggung jawab yang khas. Berikut adalah penjelasan lengkap dan rinci mengenai beberapa jenis profesi dan perkiraan gajinya di Indonesia:

  1. Data Analyst:
    • Deskripsi Pekerjaan: Menganalisis data untuk memberikan wawasan bisnis. Memahami tren, mengidentifikasi pola, dan menyajikan temuan dalam laporan.
    • Gaji di Indonesia: Mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 15 juta per bulan tergantung pengalaman dan perusahaan.
  2. Data Scientist:
    • Deskripsi Pekerjaan: Menggunakan algoritma dan teknik analisis lanjutan untuk mengekstrak wawasan dari data besar. Membuat model prediktif untuk mendukung pengambilan keputusan.
    • Gaji di Indonesia: Rentang gaji sekitar Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per bulan, tergantung pengalaman dan perusahaan.
  3. Machine Learning Engineer:
    • Deskripsi Pekerjaan: Merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan model machine learning untuk menyelesaikan masalah bisnis tertentu.
    • Gaji di Indonesia: Gaji awal sekitar Rp 12 juta hingga Rp 20 juta per bulan, bisa meningkat dengan pengalaman.
  4. Data Engineer:
    • Deskripsi Pekerjaan: Bertanggung jawab untuk merancang, membangun, dan memelihara arsitektur data. Menyediakan infrastruktur untuk analisis data.
    • Gaji di Indonesia: Rentang gaji sekitar Rp 12 juta hingga Rp 25 juta per bulan, tergantung pada keterampilan dan pengalaman.
  5. Business Intelligence (BI) Analyst:
    • Deskripsi Pekerjaan: Mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Membuat dashboard dan laporan.
    • Gaji di Indonesia: Mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 18 juta per bulan, bergantung pada pengalaman dan perusahaan.
  6. Data Architect:
    • Deskripsi Pekerjaan: Merancang dan mengelola struktur data untuk mendukung kebutuhan analisis dan bisnis. Memastikan keamanan dan integritas data.
    • Gaji di Indonesia: Rentang gaji sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per bulan, bergantung pada pengalaman dan tanggung jawab.
  7. Quantitative Analyst:
    • Deskripsi Pekerjaan: Mengembangkan model matematis untuk analisis keuangan dan risiko. Bekerja di sektor keuangan untuk membuat keputusan investasi.
    • Gaji di Indonesia: Gaji awal sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan, dapat meningkat dengan pengalaman.
  8. Database Administrator:
    • Deskripsi Pekerjaan: Mengelola dan memelihara basis data. Memastikan ketersediaan data, keamanan, dan kinerja sistem database.
    • Gaji di Indonesia: Mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 25 juta per bulan tergantung pada tingkat keahlian dan tanggung jawab.
  9. Statistician:
    • Deskripsi Pekerjaan: Mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk menyajikan temuan yang relevan. Menerapkan metode statistik dalam penelitian.
    • Gaji di Indonesia: Gaji awal sekitar Rp 8 juta hingga Rp 15 juta per bulan, bisa meningkat dengan pengalaman.
  10. IoT Data Scientist/Engineer:
    • Deskripsi Pekerjaan: Menangani data dari perangkat Internet of Things (IoT), merancang model analisis untuk memahami pola dan perilaku.
    • Gaji di Indonesia: Rentang gaji sekitar Rp 12 juta hingga Rp 25 juta per bulan, tergantung pada keterampilan dan pengalaman.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Cara Belajar Data Analysis, Data Science dan Data Engineer dari Awal

Cara Belajar Data Analysis
Tahap 1: Pemahaman Dasar – Skill dan Ilmu yang Harus Dikuasai:

Dalam tahap awal belajar data, penting untuk memahami keterampilan dan ilmu dasar yang membentuk fondasi kuat.

  • Matematika dan Statistik: Pemahaman dasar matematika dan statistik diperlukan untuk menganalisis dan menafsirkan data.
  • Pemrograman: Keterampilan dasar pemrograman, terutama dalam bahasa seperti Python atau R, sangat penting untuk memproses dan menganalisis data.
  • Penggunaan Alat Analisis Data: Mulailah dengan penggunaan alat analisis data sederhana seperti Microsoft Excel untuk memahami konsep dasar manipulasi dan visualisasi data.
Tahap 2: Penerapan Praktis – Mulai Dari Mana?

Setelah memahami dasar, langkah berikutnya adalah menerapkannya secara praktis.

  • Praktek dengan Proyek Kecil: Mulailah dengan proyek kecil yang melibatkan penggunaan Excel atau bahasa pemrograman pilihan kita untuk menganalisis data sederhana.
  • Komunitas Belajar Online: Bergabung dengan komunitas belajar online seperti Stack Overflow atau forum Reddit untuk bertanya, berbagi, dan belajar dari pengalaman orang lain.
Tahap 3: Belajar Mendalam dengan MySkill – Kelas Gratis, eLearning, dan Intensive Bootcamp:

Setelah memahami dasar dan mendapatkan pengalaman praktis, MySkill dapat menjadi langkah berikutnya.

  • Kelas Gratis di MySkill: Jelajahi kelas gratis untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas materi pembelajaran dan instruktur di MySkill. Ini mencakup topik-topik dasar dan memberi kita pemahaman lebih lanjut.
  • eLearning MySkill: Berlangganan eLearning untuk mengakses ratusan konten yang dikurasi oleh praktisi berpengalaman. Ini memungkinkan kita belajar mandiri dan mendalam di berbagai aspek analisis data.
  • Intensive Bootcamp MySkill: Ikuti Intensive Bootcamp untuk pengalaman pembelajaran langsung melalui live class online bersama para ahli di bidang data. Ini memberi kita kesempatan untuk berinteraksi, bertanya, dan mendapatkan pandangan mendalam tentang aplikasi praktis ilmu data.

Contoh Pertanyaan Interview di Bidang Data

  1. Apa pengalamanmu dalam analisis data dan penggunaan alat analisis seperti SQL, Python, atau R? Jawaban: Saya memiliki pengalaman dalam analisis data menggunakan berbagai alat analisis seperti SQL, Python, dan R. Saya telah menggunakan alat-alat tersebut untuk mengekstrak, membersihkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data dalam proyek-proyek sebelumnya.
  2. Bagaimana kamu menentukan pendekatan analisis data yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah bisnis? Jawaban: Saya menentukan pendekatan analisis data berdasarkan pada tujuan bisnis yang ingin dicapai. Saya akan mulai dengan memahami masalah bisnis secara menyeluruh, merumuskan pertanyaan analisis yang tepat, dan memilih teknik analisis yang paling sesuai untuk mencari jawaban atas pertanyaan tersebut.
  3. Bagaimana kamu mengolah dan membersihkan data yang tidak terstruktur untuk membuatnya dapat digunakan dalam analisis? Jawaban: Saya menggunakan berbagai teknik untuk mengolah dan membersihkan data tidak terstruktur, termasuk pemrosesan teks, pengelompokan, dan normalisasi. Saya juga menggunakan algoritma pencarian dan penggabungan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu dataset yang dapat digunakan dalam analisis.
  4. Bagaimana kamu memastikan keakuratan dan integritas data dalam proses analisis? Jawaban: Saya memastikan keakuratan dan integritas data dengan melakukan validasi data, mendeteksi dan menangani nilai-nilai yang hilang atau anomali, dan memverifikasi konsistensi data dengan menggunakan teknik validasi dan verifikasi.
  5. Bagaimana cara kamu mengkomunikasikan temuan analisis datamu kepada pemangku kepentingan yang tidak memiliki latar belakang teknis? Jawaban: Saya mengkomunikasikan temuan analisis data kepada pemangku kepentingan non-teknis dengan menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, memvisualisasikan data dengan grafik atau diagram yang mudah dipahami, dan menekankan pada implikasi bisnis dari temuan tersebut.
  6. Bagaimana kamu mengukur keberhasilan suatu proyek analisis data? Jawaban: Saya mengukur keberhasilan proyek analisis data berdasarkan pada tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Saya melihat apakah analisis data memberikan wawasan yang berharga dan dapat diimplementasikan, apakah hasilnya konsisten dengan ekspektasi, dan apakah proyek tersebut membantu mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
  7. Bagaimana kamu mengatasi tantangan dalam mengelola dan menganalisis volume data yang besar (big data)? Jawaban: Saya mengatasi tantangan dalam mengelola dan menganalisis volume data yang besar dengan menggunakan teknik pengelompokan, pengindeksan, dan pemrosesan paralel. Saya juga menggunakan alat dan teknologi seperti Hadoop, Spark, dan platform cloud untuk mengelola dan menganalisis data dalam skala besar.
  8. Bagaimana kamu mengintegrasikan analisis data ke dalam proses pengambilan keputusan bisnis? Jawaban: Saya mengintegrasikan analisis data ke dalam proses pengambilan keputusan bisnis dengan menyediakan wawasan yang mendalam tentang tren dan pola dalam data, menyediakan rekomendasi berdasarkan temuan analisis, dan bekerja sama dengan tim manajemen untuk memastikan bahwa keputusan bisnis didasarkan pada bukti data yang kuat.

Ikut Intensive Bootcamp Data secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Cara Untuk Mendapatkan Freelance di Bidang Data

  1. Persiapkan Keterampilan: Pertama, pastikan kamu memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam analisis data, termasuk pemahaman tentang alat dan teknik analisis data seperti SQL, Python, R, dan Excel. Tingkatkan keterampilanmu melalui kursus online, buku, atau sumber belajar lainnya.
  2. Buat Portofolio: Buat portofolio yang menampilkan proyek-proyek analisis data yang telah kamu kerjakan sebelumnya. Ini bisa berupa proyek-proyek yang kamu kerjakan selama studi, proyek-proyek pekerjaan sebelumnya, atau proyek-proyek yang kamu kerjakan secara sukarela. Pastikan untuk menunjukkan kemampuan analisis datamu dengan jelas dalam portofolio.
  3. Tentukan Layanan dan Harga: Tentukan layanan yang kamu tawarkan dalam analisis data, seperti analisis data eksploratif, pemodelan prediktif, visualisasi data, dan lain-lain. Tetapkan harga yang kompetitif untuk layanan-layananmu, dan berikan fleksibilitas kepada klien dalam memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  4. Cari Klien Potensial: Cari klien potensial dengan memanfaatkan jejaring sosial, situs web freelancer, forum industri, atau referensi dari kontak yang ada. Jelajahi platform seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr untuk mencari proyek-proyek analisis data.
  5. Promosikan Skill dan Layanan: Gunakan jejaring sosial, situs web pribadimu, atau blog untuk mempromosikan keterampilan dan layanan analisis datamu. Bagikan wawasan dan tips tentang analisis data, serta contoh proyek-proyek yang telah kamu kerjakan. Berikan konten yang informatif dan bermanfaat untuk menarik perhatian klien potensial.
  6. Berikan Pelayanan Berkualitas: Berikan layanan yang berkualitas kepada klienmu dan pastikan untuk memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kepuasan klien adalah kunci untuk mendapatkan referensi dan ulasan positif, yang dapat membantu membangun reputasi dan mendapatkan lebih banyak proyek di masa depan.
  7. Pantau dan Evaluasi: Pantau kinerja dan hasil dari proyek-proyek analisis datamu secara teratur. Evaluasi apa yang berhasil dan apa yang tidak, dan gunakan wawasan tersebut untuk terus meningkatkan layanan dan promosi kamu.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Tinggalkan Balasan