Panduan Lengkap UI-UX Design: Pengertian, Tutorial, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

UI-UX Design, singkatan dari User Interface dan User Experience Design, merupakan fondasi krusial di balik produk yang nyaman dan efisien bagi para penggunanya. Seiring dengan kemajuan teknologi, desain interface dan experience menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa setiap interaksi user bisa berlangsung mulus dan memuaskan.

Pengertian UI-UX Design dan Jejak Sejarahnya

1. Pengertian UI-UX Design:

UI-UX Design, yang merujuk pada User Interface (UI) Design dan User Experience (UX) Design, merupakan disiplin desain yang fokus pada cara pengguna berinteraksi dengan suatu produk atau layanan. UI Design berkaitan dengan tampilan visual produk, sementara UX Design berfokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan. Kedua aspek ini saling terkait untuk menciptakan solusi desain yang memenuhi kebutuhan dan preferensi pengguna.

Perbedaan UI Design dan UI Design

UX Design dan UI Design

2. Sejarah UI-UX Design:

Sejarah UI-UX Design dimulai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan interface yang lebih ramah pengguna. Pada tahun 1970-an, ketika komputer menjadi lebih umum digunakan, muncul kebutuhan untuk menciptakan interface yang dapat dipahami oleh pengguna awam. Pada tahun 1980-an dan 1990-an, perangkat lunak seperti Microsoft Windows dan Apple Macintosh memperkenalkan konsep GUI (Graphical User Interface), menggantikan interface teks yang sebelumnya dominan.

Dengan perkembangan internet pada tahun 1990-an, UX Design semakin menjadi fokus utama. Situs web dan aplikasi mulai mempertimbangkan user experience secara holistik, termasuk navigasi yang mudah, struktur informasi yang jelas, dan responsivitas yang baik.

Pada abad ke-21, dengan pertumbuhan pesat perangkat mobile dan aplikasi, UX Design menjadi semakin penting. Desainer UI-UX dituntut untuk menciptakan product experience yang konsisten dan menyenangkan di berbagai platform dan perangkat.

3. Contoh Pekerjaan UI-UX Design:
  1. Instagram:
    • UI Design: Tampilan minimalis dan intuitif dengan ikon-ikon yang mudah dipahami.
    • UX Design: Algoritma feed yang personal dan navigasi yang lancar meningkatkan pengalaman pengguna.
  2. Airbnb:
    • UI Design: Desain visual yang menarik dengan gambar properti yang besar.
    • UX Design: Sistem pencarian dan filter yang mudah digunakan untuk memudahkan pengguna menemukan akomodasi.
  3. Google Maps:
    • UI Design: Peta yang bersih dan mudah dinavigasi.
    • UX Design: Informasi lokasi yang kaya dan rute peta yang efisien.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Beragam Komponen & Istilah Penting UI dan UX Design

Elemen pada UI Design
Design System UI Design

Contoh Design System

  1. Design System:
    • Design System adalah kerangka panduan desain yang mencakup prinsip, elemen, dan komponen konsisten untuk membangun tampilan seragam dalam suatu produk.
    • Contoh: Material Design oleh Google, yang mencakup pedoman tipografi, warna, dan elemen UI seperti tombol dan ikon.
  2. Fonts:
    • Fonts atau tipografi adalah pemilihan gaya tulisan untuk memberikan identitas dan keterbacaan pada user interface.
    • Contoh: Penggunaan font sans-serif untuk tampilan modern atau serif untuk kesan klasik.
  3. Colours:
    • Colours meliputi palet warna yang digunakan untuk memberikan identitas dan kesan visual pada user interface.
    • Contoh: Google menggunakan warna merah, kuning, hijau, dan biru dalam logo dan user interface produknya.
  4. Icons:
    • Icons adalah representasi visual yang digunakan untuk mempermudah penggunaan dan memahami fungsi atau konten.
    • Contoh: Ikon panah ke atas untuk navigasi menu atau ikon hati untuk menyukai suatu konten.
  5. Buttons:
    • Buttons adalah elemen interaktif yang memicu aksi atau perubahan dalam user interface.
    • Contoh: Tombol “Beli Sekarang” atau “Daftar” dengan warna mencolok untuk menarik perhatian.
  6. High Fidelity:
    • High Fidelity meliputi desain yang mendetail dan mendekati tampilan final produk, termasuk warna, tipografi, dan elemen visual lainnya.
    • Contoh: Desain digital dengan warna, gambar, dan elemen UI yang sesuai dengan versi final produk.
  7. Grid System:
    • Grid System adalah kerangka dasar yang membantu menyusun elemen UI secara konsisten untuk menciptakan tata letak yang rapi.
    • Contoh: Penggunaan grid 12 kolom untuk penempatan elemen-elemen user interface.
  8. Microinteractions:
    • Microinteractions adalah animasi atau respons kecil yang memberikan umpan balik langsung saat pengguna berinteraksi.
    • Contoh: Animasi tombol yang berubah warna saat ditekan atau efek transisi antar halaman.
Elemen pada UX Design
UI UX Design Wireframe

Contoh Wireframe

  1. UX Research:
    • UX Research meliputi pengumpulan data untuk memahami kebutuhan, perilaku, dan preferensi pengguna dalam rangka merancang pengalaman yang sesuai.
    • Contoh: Wawancara dengan pengguna, survei online, atau analisis data pengguna yang sudah ada.
  2. Information Architecture:
    • Information Architecture meliputi struktur informasi produk untuk meningkatkan kemudahan navigasi dan temuan informasi.
    • Contoh: Membuat sitemap yang menunjukkan hierarki halaman dan hubungan antara kontennya.
  3. Affinity Mapping:
    • Affinity Mapping membantu tim desain mengorganisir temuan pengguna dan ide dalam kelompok tematik untuk memahami permasalahan secara holistik.
    • Contoh: Tim desain mengelompokkan umpan balik pengguna tentang aplikasi e-commerce ke dalam kategori seperti “navigasi,” “pencarian,” dan “proses pembayaran.”
  4. User Flow:
    • User Flow menggambarkan langkah-langkah atau perjalanan yang diambil pengguna saat berinteraksi dengan produk.
    • Contoh: Diagram flowchart yang menunjukkan perjalanan pengguna dari pembukaan aplikasi hingga menyelesaikan suatu tugas.
  5. Low Fidelity Design:
    • Low Fidelity adalah sketsa atau prototipe sederhana untuk menggambarkan ide-ide dasar tanpa detail yang rumit.
    • Contoh: Sketsa tangan atau wireframe dasar yang menggarisbawahi struktur dan tata letak pada halaman web.
  6. UX Writing:
    • UX Writing fokus pada kata-kata dan teks (microcopy) dalam user interface untuk memberikan petunjuk yang jelas dan mendukung user experience.
    • Contoh: Penggunaan teks yang jelas dan konsisten pada tombol dan formulir untuk memandu pengguna.
  7. Usability Testing:
    • Usability Testing meliputi pengujian langsung dengan pengguna untuk mengevaluasi sejauh mana produk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka.
    • Contoh: Pengguna diminta untuk menyelesaikan tugas tertentu pada situs web sambil memberikan umpan balik langsung.
  8. Prototyping:
    • Prototyping adalah pembuatan model interaktif produk untuk menguji dan mendapatkan umpan balik sebelum pengembangan final.
    • Contoh: Prototipe click-able yang mensimulasikan user interface pengguna.
  9. Wireframe:
    • Wireframing merupakan proses pembuatan kerangka dasar desain secara menyeluruh dan menampilkan user flow tanpa memperhatikan elemen visual dan detail grafis. Tujuan utamanya adalah menggambarkan proses yang harus dilalui oleh user.
    • Contoh: Rangkaian gambar interface sederhana yang menunjukkan letak elemen-elemen utama dalam suatu halaman web atau aplikasi, serta urutan flow dari satu halaman ke halaman lainnya.

Akses ratusan materi untuk belajar UI-UX Research and Design secara lengkap di MySkill.

Berbagai Metode Pengerjaan UI-UX Design

A. Design Thinking

Design Thinking adalah pendekatan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang berfokus pada kebutuhan pengguna. Proses ini meliputi pemahaman mendalam terhadap pengguna, definisi masalah, ideasi, prototyping, dan pengujian.

Design thinking UI UX Design

Design Thinking

Cara Penerapan:

  1. Empathize (Empati):
    • Tim desain berusaha memahami pengalaman dan kebutuhan pengguna dengan mendengarkan cerita, melakukan wawancara, atau observasi langsung.
    • Contoh: Tim desain aplikasi perbankan melakukan wawancara dengan pengguna untuk memahami tantangan yang mereka hadapi saat mengakses layanan perbankan online.
  2. Define (Definisikan):
    • Tim merumuskan permasalahan yang ingin mereka selesaikan berdasarkan pemahaman terhadap pengguna.
    • Contoh: Setelah mendengarkan umpan balik dari pengguna, tim menentukan bahwa masalah utama adalah interface yang rumit dalam proses pendaftaran.
  3. Ideate (Berpikir Kreatif):
    • Tim melakukan sesi brainstorming untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif untuk menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan.
    • Contoh: Tim mengadakan sesi brainstorming untuk menciptakan solusi yang lebih sederhana dan intuitif untuk proses pendaftaran.
  4. Prototype (Prototyping):
    • Tim menciptakan prototipe sederhana dari ide-ide yang dihasilkan dalam sesi brainstorming untuk menguji konsep dan mendapatkan umpan balik lebih lanjut dari pengguna.
    • Contoh: Tim membuat prototipe interface baru untuk proses pendaftaran aplikasi, yang kemudian diuji dengan kelompok pengguna terpilih.
  5. Test (Pengujian):
    • Prototipe diuji dengan pengguna untuk mengevaluasi efektivitasnya dan mendapatkan umpan balik langsung.
    • Contoh: Pengguna diminta untuk menggunakan prototipe baru dan memberikan masukan tentang pengalaman mereka, yang kemudian digunakan untuk memperbaiki desain sebelum diluncurkan secara resmi.
B. Double Diamond
Double Diamond UI-UX Design

Double Diamond adalah model desain yang menggambarkan empat tahap proses desain, yaitu Discover, Define, Develop, dan Deliver. Model ini membantu tim desain untuk memahami, menentukan fokus, mengembangkan ide, dan mengimplementasikan solusi desain.

Cara Penerapan:

  1. Discover (Penemuan):
    • Fokus pada pemahaman mendalam masalah user melalui riset dan pengumpulan informasi. Tim desain melakukan riset pengguna, wawancara, dan observasi untuk memahami kebutuhan dan tantangan para user.
    • Contoh: Tim desain aplikasi e-commerce melakukan survei dan wawancara dengan pengguna untuk memahami preferensi dan hambatan dalam pengalaman berbelanja online.
  2. Define (Definisi):
    • Menentukan fokus desain dengan merumuskan masalah dan ruang lingkup proyek. Tim desain menganalisis data riset untuk menentukan permasalahan utama yang perlu dipecahkan.
    • Contoh: Berdasarkan temuan riset, tim desain menetapkan bahwa perlu meningkatkan navigasi produk dan proses check-out.
  3. Develop (Pengembangan):
    • Menciptakan ide dan prototipe berdasarkan pemahaman dan masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tim desain melakukan sesi brainstorming, membuat sketsa, dan menciptakan prototipe untuk menggambarkan solusi yang mungkin.
    • Contoh: Tim desain mengembangkan beberapa konsep yser interface baru dan membuat prototipe sederhana untuk pengujian.
  4. Deliver (Pengiriman):
    • Contoh: Setelah revisi berdasarkan umpan balik user, tim desain meluncurkan versi terbaru aplikasi e-commerce dengan interface yang ditingkatkan.
    • Mengimplementasikan desain final ke dalam produk yang siap diluncurkan. Tim desain menerapkan desain final setelah melakukan pengujian prototipe dan menerima umpan balik.
C. Google Design Sprint

Google Design Sprint adalah metode intensif yang dirancang untuk memecahkan masalah desain produk dalam waktu singkat. Metode ini menggabungkan prinsip-prinsip dari pengujian desain, bisnis, dan teknologi secara sederhana untuk merancang, memvalidasi, dan menguji prototipe ide produk dalam waktu lima hari.

Cara Penerapan:

1. Understand (Memahami):

  • Tahap awal untuk memahami permasalahan dan tujuan secara mendalam. Tim dan pemangku kepentingan melakukan wawancara dan riset untuk memahami konteks dan tujuan proyek desain.
  • Contoh: Tim memahami bahwa perlu meningkatkan user experience pada aplikasi ecommerce untuk mempercepat proses pembelian.

2. Diverge (Berpencar):

  • Mendorong beragam ide dan solusi. Tim melakukan sesi brainstorming untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide kreatif.
  • Contoh: Melalui sesi diverge, tim menciptakan ide fitur baru, perbaikan interface, dan cara inovatif untuk meningkatkan user experience.

3. Decide (Memutuskan):

  • Memilih ide-ide terbaik yang akan diimplementasikan. Tim melakukan pemilihan ide dengan mempertimbangkan keefektifan, kelayakan, dan dampak terhadap pengguna.
  • Contoh: Setelah diskusi, tim memilih beberapa ide yang dianggap memiliki potensi terbesar untuk meningkatkan user experience.

4. Prototype (Prototipe):

  • Membuat representasi visual dan interaktif dari ide-ide terpilih. Tim merancang prototipe sederhana menggunakan alat desain seperti Figma atau Adobe XD.
  • Contoh: Prototipe mencakup navigasi yang diperbarui, desain interface baru, dan fitur tambahan yang diusulkan.

5. Validate (Validasi):

  • Definisi: Mengumpulkan umpan balik dari user untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan memenuhi kebutuhan. Prototipe diuji pada target user tertentu untuk mendapatkan insight langsung.
  • Contoh: Pengguna memberikan umpan balik terkait kemudahan penggunaan, kejelasan, dan kepuasan mereka terhadap perubahan yang diusulkan.

Ikut Intensive Bootcamp UI-UX Research and Design secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Berbagai Tools UI-UX Design

Figma sebagai Tools UI-UX Design Populer

  1. Miro:
    • Miro adalah platform kolaboratif untuk membuat diagram, brainstorming, dan kolaborasi desain. Ideal untuk sesi workshop, affinity mapping, dan pembuatan diagram alur.
    • Manfaat: Memfasilitasi kolaborasi tim secara real-time, integrasi dengan berbagai aplikasi kolaboratif.
  2. Figjam:
    • Figjam merupakan alat kolaborasi yang diperkenalkan oleh Figma, fokus pada kolaborasi real-time dan desain bersama. Cocok untuk sesi desain dan brainstorming bersama, memberikan ruang bagi tim untuk berinteraksi secara langsung.
    • Manfaat: Mengintegrasikan elemen-elemen desain dengan kolaborasi dalam satu platform.
  3. Figma:
    • Figma adalah platform desain berbasis cloud yang memungkinkan kolaborasi dan prototyping. Digunakan untuk desain user interface, prototyping interaktif, dan kolaborasi tim.
    • Manfaat: Memungkinkan tim untuk bekerja secara simultan, menyimpan desain secara aman di cloud, dan mendapatkan umpan balik langsung.
  4. Adobe XD:
    • Adobe XD adalah alat desain dan prototyping yang memungkinkan pembuatan user interface. Digunakan untuk desain tata letak, animasi, dan pembuatan prototipe interaktif.
    • Manfaat: Integrasi yang kuat dengan produk Adobe lainnya, menyediakan alat yang lengkap untuk desain UI dan UX.
  5. Sketch:
    • Sketch adalah alat desain vektor yang fokus pada desain user interface. Ideal untuk desain ikon, tata letak, dan komponen UI/UX.
    • Manfaat: Ringan, mudah digunakan, dan memiliki banyak plugin yang mendukung produktivitas desainer.
  6. InVision:
    • InVision adalah platform untuk desain prototipe dan kolaborasi tim. Digunakan untuk membuat prototipe interaktif, mendapatkan umpan balik user, dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan.
    • Manfaat: Membantu tim dalam menguji desain, mendapatkan persetujuan, dan menyajikan desain secara realistis.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Contoh Case Study Pengerjaan UI-UX Design

Panduan Lengkap UI-UX Design: Pengertian, Tutorial, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Studi Kasus: Revamp UI/UX Design Aplikasi Spotify

Latar Belakang: Spotify adalah platform streaming musik terkemuka yang digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memperkuat posisi mereka di pasar, Spotify memutuskan untuk melakukan revamp pengerjaan UI/UX Design pada aplikasi mereka.

Tantangan: Seiring dengan bertambahnya jumlah fitur dan konten di aplikasi, Spotify menyadari bahwa tata letak lama mereka mulai terasa rumit dan kurang intuitif bagi pengguna baru. Mereka juga ingin memperbarui tampilan visual aplikasi untuk membuatnya lebih intuitif dan menarik.

Solusi:

  1. Sederhanakan Tata Letak: Spotify memutuskan untuk menyederhanakan tata letak aplikasi dengan mengurangi kompleksitas dan menyusun kembali elemen-elemen UI. Mereka memprioritaskan fitur-fitur yang paling penting dan meningkatkan aksesibilitasnya.
  2. Perbaikan Navigasi: Spotify meningkatkan navigasi dalam aplikasi dengan menambahkan menu terpusat yang lebih terstruktur. Mereka juga memperkenalkan fitur pencarian yang lebih canggih dan menyediakan akses yang lebih mudah ke playlist, album, dan artis favorit pengguna.
  3. Visual Refresh: Spotify melakukan refresh visual dengan mengadopsi desain yang lebih minimalis dan modern. Mereka menggunakan palet warna yang baru, ikon yang disederhanakan, dan tata letak yang lebih bersih untuk memberikan tampilan yang lebih segar dan menarik.
  4. Personalisasi Lanjutan: Spotify meningkatkan fitur personalisasi dengan menawarkan rekomendasi musik yang lebih tepat berdasarkan preferensi pengguna dan riwayat mendengarkan mereka. Mereka juga memperluas opsi kustomisasi playlist dan stasiun radio.

Hasil: Revamp pengerjaan UI/UX Design Spotify berhasil menghasilkan hasil yang positif:

  • Peningkatan Tingkat User Engagement: Pengguna merespons positif terhadap perubahan desain, dengan meningkatnya tingkat interaksi dan keterlibatan pengguna dalam aplikasi.
  • Peningkatan Retensi Pengguna: Revamp membantu meningkatkan retensi pengguna dengan menyediakan pengalaman yang lebih intuitif dan menarik.
  • Reaksi Positif dari Pasar: Perubahan desain disambut baik oleh pasar, dengan ulasan positif dari pengguna dan kritikus industri.

Dengan melakukan revamp pengerjaan UI/UX Design, Spotify berhasil meningkatkan pengalaman pengguna mereka, memperkuat posisi merek mereka, dan mempertahankan dominasi mereka dalam industri streaming musik.

Akses ratusan materi untuk belajar UI-UX Research and Design secara lengkap di MySkill.

Pekerjaan di Bidang UI-UX Design dan Gajinya di Indonesia

Contoh User Research

  1. UI Designer:
    • Bertanggung jawab untuk merancang tata letak, elemen visual, dan estetika user interface (UI).
    • Gaji rata-rata sekitar Rp 7.000.000 – Rp 15.000.000 per bulan, tergantung pengalaman dan perusahaan.
  2. UX Designer:
    • Fokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan, merancang user flow dan informasi di tiap halaman.
    • Gaji rata-rata antara Rp 8.000.000 – Rp 18.000.000 per bulan, tergantung pada pengalaman dan perusahaan.
  3. UX Researcher:
    • Melakukan riset untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna, menyusun temuan untuk mendukung pengambilan keputusan desain.
    • Gaji rata-rata berkisar Rp 9.000.000 – Rp 20.000.000 per bulan, tergantung pada pengalaman dan perusahaan.
  4. UX Writer:
    • Bertugas menulis teks yang mendukung user experience, termasuk mikrocopy, petunjuk, dan pesan interaktif.
    • Gaji rata-rata sekitar Rp 8.000.000 – Rp 16.000.000 per bulan, tergantung pada pengalaman dan perusahaan.

Akses ratusan materi untuk belajar UI-UX Research and Design secara lengkap di MySkill.

Tips Efektif Belajar UI-UX Design Dari Awal

  1. Menguasai Skill dan Ilmu Dasar: Sebelum memulai perjalanan dalam UI-UX Design, penting untuk memahami dasar-dasar desain grafis, prinsip desain, dan konsep pengalaman pengguna (UX). Menguasai tools desain seperti Adobe XD, Figma, atau Sketch juga merupakan langkah awal yang sangat diperlukan.
  2. Membuat Project Mandiri dan Mencari Inspirasi: Mulailah dengan membuat proyek desain sederhana, seperti desain landing page atau interface sederhana. Praktik langsung akan membantu kita mengaplikasikan teori yang telah dipelajari. Dribbble, Behance, dan situs desain lainnya adalah sumber inspirasi tak terbatas. Telusuri desain-desain keren untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang tren dan teknik terkini.
  3. Belajar di Kelas Gratis MySkill:
    • Kelas Gratis MySkill: Daftarlah untuk kelas gratis MySkill yang menyediakan pandangan awal tentang dunia UI-UX Design. Materi-materi dasar akan membantu kita memahami prinsip-prinsip dasar dan alat desain yang umum digunakan.
    • eLearning MySkill: Untuk belajar lebih mendalam, manfaatkan eLearning MySkill yang menyajikan ratusan konten dari praktisi profesional. Kita dapat memilih topik tertentu atau mengikuti kurikulum yang terstruktur sesuai kebutuhan kita.
    • Intensive Bootcamp MySkill: Untuk pengalaman pembelajaran yang lebih intensif, pertimbangkan bergabung dengan Intensive Bootcamp MySkill. Ini adalah kesempatan untuk ikut dalam live class online bersama para ahli UI-UX Design, di mana kita dapat mengajukan pertanyaan langsung dan berinteraksi dengan instruktur.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Cara Berkarir di Bidang UI/UX Design

8 Golden Rules Interface Design yang Wajib Kamu Tau!
  1. Pendidikan dan Pelatihan: Mulailah dengan memperoleh pendidikan formal atau pelatihan dalam desain UI-UX. Ini bisa berupa gelar sarjana atau program pelatihan intensif dalam desain UI-UX. Pastikan untuk mempelajari prinsip-prinsip dasar desain, alat dan teknologi yang umum digunakan, serta tren terkini dalam desain UI-UX.
  2. Kembangkan Portofolio: Bangunlah portofolio yang menampilkan proyek-proyek desain UI-UX yang telah kamu kerjakan sebelumnya. Ini bisa berupa proyek-proyek yang kamu kerjakan selama studi, proyek-pekerjaan sebelumnya, atau proyek-proyek yang kamu kerjakan secara sukarela. Pastikan untuk menunjukkan berbagai keterampilan dan gaya desainmu dalam portofolio.
  3. Pelajari Tools dan Teknologi: Pahami alat dan teknologi yang umum digunakan dalam desain UI-UX, seperti Adobe XD, Sketch, Figma, dan InVision. Pelajari fitur-fitur alat-alat tersebut dan praktik terbaik dalam menggunakannya untuk membuat desain yang efektif dan menarik.
  4. Pahami Prinsip-prinsip Desain: Pelajari prinsip-prinsip desain UI-UX seperti tata letak, tipografi, warna, kontras, dan hierarki visual. Pahami bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dalam desain interface yang efektif dan intuitif.
  5. Pantau dan Pelajari Tren: Tetap terus memantau tren terbaru dalam desain UI-UX. Ikuti blog, forum, dan sumber-sumber online lainnya yang membahas tren terkini dalam desain interface pengguna dan pengalaman pengguna.
  6. Cari Kesempatan Kerja: Cari kesempatan kerja dalam desain UI-UX melalui situs web pencarian kerja, situs web perusahaan, atau jejaring profesional seperti LinkedIn. Jelajahi juga platform freelancer seperti Upwork atau Fiverr untuk mencari proyek-proyek desain UI-UX.
  7. Bersikap Proaktif: Jalinlah hubungan dengan para profesional dan praktisi desain UI-UX lainnya. Ikuti acara, seminar, atau konferensi industri untuk memperluas jaringanmu dan mempelajari praktik terbaik dalam desain UI-UX.

Ikut Intensive Bootcamp UI-UX Research and Design secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Skill Penting untuk Bekerja di Bidang UI/UX Design

Panduan Lengkap UI-UX Design: Pengertian, Tutorial, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar
  1. Pemahaman tentang Desain UI dan UX: Memiliki pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip desain interface pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) merupakan dasar yang sangat penting.
  2. Keterampilan Desain Grafis: Mampu menggunakan perangkat lunak desain grafis seperti Adobe XD, Sketch, Figma, atau Adobe Photoshop untuk membuat mockup dan desain interface yang menarik dan fungsional.
  3. Pengetahuan tentang Tata Letak (Layout) dan Tipografi: Memiliki pengetahuan yang baik tentang tata letak dan tipografi untuk menyusun elemen-elemen desain secara estetis dan intuitif.
  4. Kemampuan Prototyping: Mampu membuat prototipe interaktif menggunakan alat seperti InVision, Adobe XD, atau Figma untuk menguji pengalaman pengguna sebelum implementasi.
  5. Pemahaman tentang User Research: Mampu melakukan riset pengguna untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna serta menerjemahkan temuan menjadi desain yang efektif.
  6. Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan tim pengembangan, manajemen produk, dan klien untuk memahami kebutuhan dan tujuan proyek.
  7. Kemampuan Analitis: Mampu menganalisis data pengguna dan perilaku untuk mendapatkan wawasan yang berharga dalam meningkatkan pengalaman pengguna.
  8. Keterampilan Kolaborasi & Problem Solving: Kemampuan untuk bekerja dalam tim multidisiplin dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang berbeda untuk mencapai tujuan desain serta mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang efektif dan praktis melalui desain.

Akses ratusan materi untuk belajar UI-UX Research and Design secara lengkap di MySkill.

Contoh Pertanyaan Interview Kerja UI/UX Design

Panduan Lengkap UI-UX Design: Pengertian, Tutorial, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar
  1. Bagaimana pengalamanmu dalam user interface (UI) dan user experience (UX)? Jawaban: Saya memiliki pengalaman dalam merancang UI dan UX yang efektif untuk berbagai jenis aplikasi dan situs web JagoanBangsa. Saya telah bekerja pada proyek-proyek yang melibatkan analisis pengguna, pembuatan prototipe, pengujian pengguna, dan iterasi desain.
  2. Bagaimana cara kamu memahami kebutuhan pengguna dan mengintegrasikannya ke dalam desain? Jawaban: Saya memahami kebutuhan pengguna melalui riset pengguna, wawancara, dan analisis data. Saya berusaha untuk memahami siapa pengguna targetnya, apa tujuan mereka, dan apa tantangan yang mereka hadapi. Saya kemudian menggunakan wawasan ini untuk membimbing proses desain dan memastikan bahwa produk kami memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.
  3. Bagaimana kamu mengukur keberhasilan desain UI/UX yang kamu buat? Jawaban: Saya mengukur keberhasilan desain UI/UX dengan menggunakan berbagai metrik seperti tingkat keterlibatan pengguna, retensi, konversi, dan kepuasan pengguna. Saya juga melakukan pengujian pengguna untuk mendapatkan umpan balik langsung dari pengguna dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  4. Bagaimana cara kamu menangani kritik atau umpan balik negatif terhadap desainmu? Jawaban: Saya menganggap kritik atau umpan balik negatif sebagai kesempatan untuk belajar dan meningkatkan desain saya. Saya mendengarkan dengan seksama umpan balik dari pengguna dan berusaha untuk memahami alasan di baliknya. Saya kemudian menggunakan umpan balik tersebut untuk melakukan iterasi desain dan memperbaiki kelemahan yang ada.
  5. Bagaimana pendekatan kamu dalam membuat prototipe dan menguji pengguna? Jawaban: Saya menggunakan pendekatan berbasis pengguna dalam pembuatan prototipe, dimana saya membuat prototipe yang dapat diuji oleh pengguna sejak awal. Saya melakukan pengujian pengguna dengan menyediakan skenario tugas dan mengamati interaksi pengguna dengan prototipe. Saya kemudian menggunakan hasil pengujian untuk melakukan iterasi desain.
  6. Bagaimana kamu menghadapi tantangan dalam mengharmonisasikan kebutuhan desain dengan batasan teknis dan bisnis? Jawaban: Saya menghadapi tantangan tersebut dengan berkolaborasi erat dengan tim pengembangan dan manajemen produk. Saya berusaha untuk memahami batasan teknis dan bisnis yang ada dan mencari solusi yang memenuhi kebutuhan desain tanpa mengorbankan kualitas atau fungsionalitas.
  7. Bagaimana pendapatmu tentang peran riset pengguna dalam desain UI/UX? Jawaban: Saya percaya bahwa riset pengguna merupakan langkah kunci dalam proses desain UI/UX. Riset pengguna membantu kita memahami kebutuhan, preferensi, dan tantangan pengguna sehingga kita dapat merancang pengalaman yang relevan dan bermanfaat bagi mereka.
  8. Bagaimana kamu memastikan konsistensi user interface design di seluruh platform atau produk? Jawaban: Saya memastikan konsistensi desain interface pengguna dengan mengadopsi panduan desain yang konsisten dan membuat sistem desain yang dapat digunakan ulang. Saya juga berkolaborasi dengan tim pengembangan dan memastikan komunikasi yang baik untuk memastikan bahwa desain kami diimplementasikan dengan konsisten di seluruh platform atau produk.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Cara Mendapatkan Pekerjaan Freelance UI/UX Design

UI dan UX Designer Incaran Perusahaan? Kepoin di MySkill!
  1. Persiapkan Portofolio yang Menarik: Buatlah portofolio yang menampilkan proyek-proyek desain UI/UX terbaikmu. Pastikan untuk menunjukkan berbagai jenis proyek, dari aplikasi mobile hingga situs web, serta berbagai keterampilan yang kamu miliki dalam desain UI/UX.
  2. Tentukan Layanan yang Ditawarkan: Tentukan layanan yang akan kamu tawarkan dalam desain UI/UX, seperti pembuatan prototipe, analisis pengguna, pembuatan tata letak, dan lain sebagainya. Pastikan untuk menetapkan harga yang sesuai dengan tingkat pengalaman dan keterampilanmu.
  3. Gunakan Platform Freelancer: Daftar dan aktif di platform freelancer seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr. Buat profil yang menarik dan profesional, dan tawarkan layanan desain UI/UXmu kepada klien potensial di platform tersebut.
  4. Jelajahi Jejaring Sosial dan Forum: Gunakan jejaring sosial seperti LinkedIn, Twitter, dan Facebook untuk mempromosikan layanan desain UI/UXmu. Bergabunglah dengan grup-grup atau forum diskusi yang terkait dengan desain UI/UX dan berpartisipasi aktif untuk membangun jaringan dan memperluas peluang kerja.
  5. Buat Situs Web Pribadi: Buat situs web pribadi yang menampilkan portofolio, layanan yang ditawarkan, testimoni klien, dan informasi kontak. Pastikan untuk mengoptimalkan situs webmu untuk mesin pencari agar mudah ditemukan oleh klien potensial.
  6. Tawarkan Pelayanan Gratis atau Diskon Awal: Untuk menarik klien baru, pertimbangkan untuk menawarkan pelayanan gratis atau diskon awal untuk proyek-proyek pertama. Ini dapat membantu kamu membangun reputasi dan mendapatkan ulasan positif yang dapat meningkatkan kepercayaan klien potensial.
  7. Berkomunikasi dengan Jelas dan Profesional: Ketika berinteraksi dengan klien potensial, pastikan untuk berkomunikasi dengan jelas, ramah, dan profesional. Dengarkan kebutuhan dan harapan mereka dengan seksama, dan jelaskan bagaimana layanan desain UI/UXmu dapat memenuhi kebutuhan mereka.
  8. Minta Ulasan dan Referensi: Setelah menyelesaikan proyek, jangan ragu untuk meminta ulasan dan referensi dari klien. Ulasan positif dan referensi dapat membantu meningkatkan reputasi dan meningkatkan peluang mendapatkan proyek di masa depan.

Akses ratusan materi untuk belajar UI-UX Research and Design secara lengkap di MySkill.

Tinggalkan Balasan