Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Sales & Business Development merupakan ranah yang dinamis dan penuh tantangan, tetapi juga penuh peluang. Di sini, kita akan menjelajahi beberapa prinsip kunci yang dapat membimbing kita menuju kesuksesan dalam bidang ini. Melalui panduan ini, kita dapat mendalami dunia Sales & Business Development dan merintis karir impian. Yuk mulai!

Mengenal Sales dan Business Development Beserta Contohnya

Sales, atau penjualan, adalah upaya untuk memasarkan produk atau layanan kepada calon pelanggan dengan tujuan mencapai penjualan. Profesional penjualan, yang disebut salesperson, bertanggung jawab menjalin hubungan dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka, dan meyakinkan mereka untuk memilih produk atau layanan yang ditawarkan. Sales bukan hanya sekadar “membujuk” pelanggan untuk membeli, tetapi juga meliputi proses pemberian solusi terhadap masalah atau kebutuhan yang dimiliki pelanggan.

Sementara Business Development (pengembangan bisnis) adalah bidang yang meliputi strategi untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan meraih peluang pertumbuhan bisnis. Pekerjaan di bidang ini mencakup mengidentifikasi peluang pasar baru, mengevaluasi potensi kemitraan bisnis, dan merancang strategi pertumbuhan jangka panjang. Business Development tidak hanya terbatas pada aspek penjualan langsung, tetapi mencakup semua elemen yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Proses Penjualan Untuk Model Business-to-Business (B2B)

1. Sales Development Representative (SDR): Sales Development Representative berperan dalam tahap awal proses penjualan. Tugas utamanya adalah mengidentifikasi dan menghubungi prospek potensial. SDR bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan prospek, menjelaskan nilai produk atau layanan, dan mengarahkan prospek tersebut ke tahap selanjutnya dalam proses penjualan. SDR juga dapat menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti email, panggilan telepon, atau media sosial untuk mencapai prospek.

Contoh: Seorang SDR dapat melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi calon pelanggan potensial, mengirimkan email pengenalan, dan mengelola panggilan keluar untuk menjadwalkan pertemuan.

2. Business Development: Setelah prospek telah diarahkan oleh SDR, Business Development berperan untuk melibatkan prospek lebih lanjut dan merancang strategi pertumbuhan bisnis. Business Development Manager dapat melakukan presentasi produk atau layanan, bernegosiasi harga, dan merancang rencana eksekusi. Tujuan utamanya adalah mengonversi prospek menjadi pelanggan dan membangun hubungan bisnis jangka panjang.

Contoh: Seorang Business Development Manager dapat merancang penawaran khusus untuk prospek, melakukan pertemuan pribadi atau virtual, dan merinci manfaat produk atau layanan secara mendalam.

3. Account Management: Setelah berhasil menarik dan menutup kesepakatan dengan pelanggan, peran beralih ke Account Management. Account Manager bertanggung jawab untuk memelihara hubungan dengan pelanggan, memastikan kepuasan pelanggan, dan mendukung pertumbuhan bisnis dari pelanggan yang sudah ada. Mereka bisa menjadi penghubung utama antara pelanggan dan tim internal, mengidentifikasi peluang penjualan tambahan, dan memastikan keberlanjutan layanan atau produk.

Contoh: Seorang Account Manager dapat berkordinasi dengan tim layanan pelanggan untuk menanggapi pertanyaan atau masalah pelanggan, menyelenggarakan pertemuan pemantauan kinerja, dan menawarkan peningkatan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Keseluruhan, kolaborasi antara SDR, Business Development, dan Account Management membentuk proses penjualan yang holistik, memungkinkan perusahaan memperoleh dan mempertahankan pelanggan dengan efektif.

Akses ratusan materi untuk belajar mengenai Sales, Business Development & Account Management secara lengkap di MySkill.

Proses Penjualan Untuk Model Business-to-Customer (B2C)

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

1. Sales Field (Canvassing): Sales Field atau canvassing adalah langkah awal dalam menjangkau konsumen secara langsung. Tim sales field akan bekerja di lapangan untuk mengidentifikasi prospek potensial, berkomunikasi dengan mereka, dan mengumpulkan informasi penting. Mereka dapat menggunakan metode seperti mendatangi pintu ke pintu, berpartisipasi dalam acara lokal, atau melakukan survei di lokasi strategis.

Contoh: Seorang sales field dapat mengunjungi wilayah perumahan untuk menawarkan produk atau layanan secara langsung kepada konsumen, memberikan brosur, dan menjawab pertanyaan mereka.

2. Business Development (Membuka Peluang Pasar dan Mitra Baru): Setelah mendapatkan wawasan dari sales field, tim Business Development akan merancang strategi untuk membuka peluang pasar baru dan menjalin kemitraan. Mereka akan melakukan riset pasar, mengidentifikasi tren, dan menjalin kemitraan yang strategis untuk memperluas basis pelanggan.

Contoh: Seorang Business Development Manager dapat mengeksplorasi peluang kerjasama dengan pihak ketiga, menghadiri acara industri untuk membangun jejaring, dan mengidentifikasi inisiatif pemasaran yang dapat meningkatkan visibilitas merek.

3. Account Management (Mengelola Mitra Strategis): Setelah pelanggan terlibat dan mitra baru dibentuk, peran beralih ke Account Management. Tim ini bertanggung jawab untuk merawat hubungan dengan pelanggan dan mitra strategis. Mereka akan memastikan kepuasan pelanggan, menawarkan dukungan kontinu, dan menciptakan strategi untuk memaksimalkan nilai dari setiap kemitraan.

Contoh: Seorang Account Manager dapat berkomunikasi secara teratur dengan pelanggan utama, menyusun program penghargaan atau promosi untuk meningkatkan retensi, dan bekerja sama dengan tim pelayanan pelanggan untuk menanggapi masalah dengan cepat.

Ikut Intensive Bootcamp Sales & Business Development secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Mengenal Sales Funnel: Dari Prospect / Leads hingga Retaining Customer

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Sales funnel atau saluran penjualan adalah representasi visual dari perjalanan pelanggan dari tahap pertama hingga akhir dalam proses penjualan. Mari kita jelaskan setiap tahapan sales funnel:

1. Prospect/Leads: Tahap awal dalam sales funnel adalah menarik prospek atau leads. Ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti kampanye iklan, media sosial, dan konten pemasaran. Leads pada tahap ini belum memahami sepenuhnya produk atau layanan yang ditawarkan.

2. Marketing Qualified Leads (MQL): Setelah menarik perhatian prospek, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi Marketing Qualified Leads (MQL). MQL adalah leads yang telah menunjukkan minat lebih lanjut melalui tindakan seperti mengunduh e-book, mendaftar webinar, atau berinteraksi dengan konten.

3. Sales Qualified Leads (SQL): Sales Qualified Leads (SQL) adalah MQL yang telah diidentifikasi sebagai leads yang memiliki potensi nyata untuk menjadi pelanggan. Mereka mungkin telah menunjukkan minat lebih lanjut, seperti mengajukan pertanyaan atau meminta demo produk.

4. Opportunity: Opportunity mewakili potensi konversi dari leads menjadi pelanggan. Pada tahap ini, tim sales terlibat lebih intensif, memberikan informasi lebih lanjut, dan mungkin melakukan presentasi produk atau demo.

5. Customer Won: Tahap “Customer Won” menunjukkan bahwa proses penjualan berhasil dan pelanggan telah membuat keputusan untuk membeli produk atau layanan. Transaksi telah selesai, dan pelanggan resmi menjadi bagian dari basis pelanggan.

6. Lost: Tidak semua prospek atau leads berhasil mencapai tahap “Customer Won.” Beberapa mungkin mencapai tahap “Lost” karena berbagai alasan, seperti keputusan untuk tidak membeli atau memilih pesaing.

7. Retaining Customer: Setelah berhasil memenangkan pelanggan, tahap berikutnya adalah mempertahankan mereka. Ini meliputi pelayanan pelanggan yang baik, mendengarkan umpan balik, dan menawarkan nilai tambah untuk memastikan pelanggan tetap setia.

Sales funnel membantu perusahaan memahami di mana prospek berada dalam perjalanan pembelian dan memungkinkan mereka untuk mengarahkan upaya pemasaran dan penjualan secara lebih efektif.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Memahami Canvassing: Metode untuk Mencari Leads / Prospective Clients

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Canvassing adalah kegiatan pemasaran atau penjualan yang meliputi kunjungan langsung ke tempat-tempat tertentu, seperti rumah-rumah atau bisnis-bisnis, untuk mengumpulkan informasi, mendapatkan pelanggan potensial, atau mempromosikan produk atau layanan. Tujuan dari canvassing adalah untuk berinteraksi secara langsung dengan target pasar dan membangun hubungan dengan calon pelanggan. Berikut adalah contoh aktivitas canvassing:

  1. Door-to-Door Canvassing: Tim sales mengunjungi rumah ke rumah untuk berbicara langsung dengan penduduk setempat. Mereka dapat memberikan brosur, memberikan presentasi singkat, atau menjawab pertanyaan calon pelanggan.
  2. Street Canvassing: Tim sales beroperasi di area publik, seperti jalan-jalan ramai atau pusat perbelanjaan, untuk berinteraksi dengan orang-orang secara langsung. Mereka dapat mendistribusikan sampel produk, mengumpulkan informasi kontak, atau memberikan penawaran khusus.
  3. Business Canvassing: Canvassing dilakukan di lingkungan bisnis dengan mengunjungi kantor-kantor atau toko-toko untuk membangun kemitraan atau menawarkan solusi bisnis.
  4. Event Canvassing: Tim sales dapat menghadiri acara atau pameran untuk berinteraksi dengan peserta dan mengenalkan produk atau layanan. Ini meliputi pendekatan aktif untuk menarik perhatian pengunjung.
  5. Phone Canvassing: Meskipun tidak secara langsung di lapangan, phone canvassing meliputi panggilan langsung ke calon pelanggan untuk menjelaskan produk atau layanan, mendapatkan umpan balik, atau menjadwalkan pertemuan.

Contoh aktivitas canvassing dapat bervariasi tergantung pada industri dan tujuan pemasaran atau penjualan. Keberhasilan canvassing bergantung pada keterampilan komunikasi tim sales, pemahaman target pasar, dan kemampuan untuk membangun hubungan positif dengan calon pelanggan.

Akses ratusan materi untuk belajar mengenai Sales, Business Development & Account Management secara lengkap di MySkill.

Ragam Skenario Pertanyaan dan Negosiasi dengan Calon Customer / Client

Setiap metode penjualan dan negosiasi memiliki pendekatan yang unik dalam memahami kebutuhan pelanggan, menemukan masalah yang dihadapi, dan menawarkan solusi yang sesuai. Dengan menggunakan teknik-teknik ini secara efektif, tim sales dapat membangun hubungan yang kuat dengan calon pelanggan dan meningkatkan kesuksesan dalam penjualan.

  1. SNAP Selling (Simple, iNvaluable, Aligned, Priority): SNAP Selling menekankan pentingnya menjual dengan cara yang sederhana, bernilai, sejalan dengan kebutuhan pelanggan, dan mengutamakan prioritas. Pertanyaan yang mungkin diajukan:
    • “Bagaimana produk/solusi yang saat ini dipakai dapat memecahkan masalah yang Anda hadapi?”
    • “Apa manfaat langsung yang Anda lihat dari penggunaan produk/solusi ini?”
    • “Sejauh mana produk/solusi ini sejalan dengan tujuan bisnis Anda?”
  2. NEAT Selling (Need, Economic Impact, Access to Authority, Timeline): NEAT Selling fokus pada identifikasi kebutuhan pelanggan, dampak ekonomi dari solusi yang ditawarkan, akses ke pembuat keputusan, dan waktu implementasi. Contoh pertanyaan:
    • “Apa tantangan terbesar yang Anda hadapi saat ini dalam bisnis Anda?”
    • “Bagaimana implementasi solusi ini dapat memengaruhi biaya atau keuntungan Anda?”
    • “Siapa yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan Anda?”
    • “Apakah Anda memiliki jadwal atau tenggat waktu tertentu untuk menyelesaikan proyek ini?”
  3. SPIN Selling (Situation, Problem, Implication, Need-payoff): SPIN Selling fokus pada empat jenis pertanyaan: situasi, masalah, implikasi, dan manfaat atau keuntungan. Contoh pertanyaan:
    • “Bagaimana Anda menangani [situasi tertentu] saat ini?”
    • “Apakah ada masalah spesifik yang Anda alami dalam proses [aktivitas tertentu]?”
    • “Bagaimana masalah ini memengaruhi kinerja atau efisiensi bisnis Anda?”
    • “Jika masalah ini dapat diselesaikan, apa manfaat atau hasil yang Anda harapkan?”
  4. MEDDIC (Metrics, Economic Buyer, Decision Criteria, Decision Process, Identify Pain, Champion): MEDDIC memberikan pendekatan struktural untuk mengidentifikasi peluang penjualan, termasuk pengukuran kinerja, pembuat keputusan ekonomi, kriteria keputusan, proses keputusan, masalah yang dihadapi, dan pembela. Pertanyaan yang mungkin diajukan:
    • “Apa metrik atau KPI utama yang Anda gunakan untuk mengukur keberhasilan dalam hal [tujuan tertentu]?”
    • “Siapa pembuat keputusan utama dalam proses pembelian ini?”
    • “Apa kriteria utama yang akan Anda gunakan dalam memilih solusi ini?”
    • “Bagaimana proses pengambilan keputusan biasanya berlangsung di perusahaan Anda?”
    • “Apakah ada tantangan spesifik yang Anda hadapi saat ini yang perlu segera diselesaikan?”

Ikut Intensive Bootcamp Sales & Business Development secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Sales Framework untuk Mengidentifikasi Prospek (Leads Qualifying)

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Berbagai framework identifikasi calon pelanggan (prospecting) membantu tim sales memprioritaskan waktu dan sumber daya mereka untuk mencapai hasil yang lebih efisien. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa framework populer:

  1. ANUM (Authority, Need, Urgency, Money):
    • Authority: Apakah calon pelanggan memiliki wewenang untuk membuat keputusan pembelian?
    • Need: Apakah calon pelanggan memiliki kebutuhan atau masalah yang dapat dipecahkan oleh produk/solusi?
    • Urgency: Seberapa mendesak calon pelanggan untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan?
    • Money: Apakah calon pelanggan memiliki anggaran yang mencukupi atau mampu berinvestasi?
  2. BANT (Budget, Authority, Need, Timeline):
    • Budget: Apakah calon pelanggan memiliki anggaran yang dapat dialokasikan untuk produk/solusi?
    • Authority: Apakah calon pelanggan memiliki kekuasaan atau otoritas dalam proses pembelian?
    • Need: Apakah calon pelanggan memiliki kebutuhan yang dapat dipecahkan oleh produk/solusi?
    • Timeline: Kapan calon pelanggan berencana untuk membuat keputusan atau melaksanakan solusi?
  3. CHAMP (Challenges, Authority, Money, Prioritization):
    • Challenges: Apa tantangan atau masalah spesifik yang dihadapi calon pelanggan?
    • Authority: Apakah calon pelanggan memiliki kekuasaan atau kewenangan dalam pembelian?
    • Money: Apakah ada sumber daya keuangan yang tersedia untuk investasi?
    • Prioritization: Sejauh mana calon pelanggan memprioritaskan solusi terhadap masalah yang dihadapinya?

Menggunakan framework ini membantu tim sales untuk memfokuskan usahanya pada prospek yang memiliki potensi tinggi untuk menjadi pelanggan yang berharga. Setiap elemen dalam framework memberikan gambaran holistik tentang kesesuaian calon pelanggan dengan produk atau solusi yang ditawarkan, sehingga mempercepat siklus penjualan dan meningkatkan kemungkinan kesuksesan.

Pelajari lebih jauh di: https://myskill.id/.

Menghadapi Sales Objection (Penolakan Oleh Prospek)

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Sales objections adalah hal yang umum dalam dunia penjualan, dan seringkali calon leads atau prospek menyampaikan keberatan karena berbagai alasan. Berikut beberapa alasan umum serta strategi untuk menghadapinya:

  1. Harga (Pricing):
    • Alasan: Calon pelanggan merasa harga terlalu tinggi.
    • Strategi: Jelaskan nilai tambah produk/solusi. Bandingkan dengan manfaat dan keuntungan yang diberikan, serta tawarkan opsi harga yang lebih fleksibel.
  2. Kekhawatiran Terhadap Produk:
    • Alasan: Calon pelanggan khawatir tentang kualitas atau kecocokan produk/solusi.
    • Strategi: Sediakan testimoni atau studi kasus, berikan penjelasan rinci tentang fitur dan manfaat, dan tawarkan uji coba atau demonstrasi jika memungkinkan.
  3. Tertarik dengan Pesaing:
    • Alasan: Calon pelanggan tertarik dengan produk/solusi pesaing.
    • Strategi: Fokus pada keunggulan unik produk kita, tawarkan perbandingan langsung, atau berikan penawaran khusus untuk memenangkan bisnis mereka.
  4. Waktu:
    • Alasan: Calon pelanggan menyatakan keterbatasan waktu.
    • Strategi: Identifikasi prioritas pelanggan, tawarkan solusi yang meminimalkan waktu implementasi, atau buat timeline yang realistis.
  5. Kekhawatiran Terhadap Pengenalan Teknologi Baru:
    • Alasan: Calon pelanggan khawatir tentang kompleksitas atau perubahan yang terjadi dengan penggunaan teknologi baru.
    • Strategi: Berikan pelatihan yang komprehensif, dukungan purna jual yang kuat, dan buktikan bahwa implementasi akan memperbaiki proses bisnis mereka.

Contoh Skenario: Calon Pelanggan: “Harga produk Anda terlalu tinggi.”

Sales: “Saya paham bahwa harga menjadi faktor penting. Namun, mari kita lihat bersama bagaimana investasi ini dapat memberikan nilai tambah signifikan untuk bisnis Anda. Dengan menggunakan produk kami, Anda akan mengalami peningkatan efisiensi sebesar 30%, yang pada gilirannya akan menghasilkan penghematan biaya yang substansial. Selain itu, kami juga dapat menawarkan opsi pembayaran yang lebih fleksibel agar sesuai dengan anggaran Anda. Apakah kita bisa membahas lebih lanjut manfaat dan opsi harga yang lebih cocok untuk Anda?”

Akses ratusan materi untuk belajar mengenai Sales, Business Development & Account Management secara lengkap di MySkill.

Beragam Tools untuk Sales & Business Development

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Sales & Business Development teams menggunakan berbagai tools untuk meningkatkan produktivitas, mengelola informasi pelanggan, dan meningkatkan efisiensi dalam proses penjualan. Berikut adalah beberapa tools yang umum digunakan:

  1. HubSpot: HubSpot adalah platform all-in-one yang mencakup CRM (Customer Relationship Management), pemasaran, dan penjualan. Ini membantu tim untuk mengelola kontak pelanggan, melacak prospek, dan memfasilitasi kerjasama antara tim sales dan pemasaran.
  2. Lusha: Lusha adalah tool penggalian data yang membantu tim sales mendapatkan informasi kontak lengkap dari calon pelanggan. Ini dapat mencakup alamat email, nomor telepon, dan profil media sosial.
  3. ZoomInfo: ZoomInfo menyediakan data bisnis yang akurat untuk membantu tim sales menemukan prospek potensial. Ini termasuk informasi perusahaan, kontak eksekutif, dan data pasar.
  4. LinkedIn Sales Solutions: Platform ini membantu tim sales membangun dan mengelola hubungan bisnis melalui jejaring sosial. Tim dapat mengidentifikasi prospek, membangun brand, dan berinteraksi dengan calon pelanggan melalui LinkedIn.
  5. Microsoft Excel: Excel tetap menjadi alat penting dalam pengelolaan data, analisis penjualan, dan pelaporan. Tim sales dapat menggunakan Excel untuk mengorganisir informasi pelanggan, melacak target penjualan, dan membuat laporan.
  6. Calendly: Calendly adalah alat manajemen janji temu yang memungkinkan pelanggan atau prospek untuk menjadwalkan pertemuan dengan mudah. Ini membantu menghemat waktu dan mengurangi kerumitan dalam penjadwalan.
  7. Salesforce: Salesforce adalah platform CRM yang populer dan komprehensif. Ini membantu tim sales melacak prospek, mengelola kampanye, dan meningkatkan kolaborasi antar tim.
  8. Mailchimp: Jika tim sales terlibat dalam kampanye email marketing, Mailchimp adalah alat yang efektif untuk merencanakan, mengirim, dan menganalisis kampanye email.

Ikut Intensive Bootcamp Sales & Business Development secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Komponen Penting di Bidang Sales & Business Development

Cara Merekrut Sales yang Efektif untuk Pertumbuhan Bisnis Anda
  1. Pemahaman Pasar dan Prospek: Salah satu komponen utama dalam Sales & Business Development adalah pemahaman yang mendalam tentang pasar target dan prospek potensial. Ini mencakup penelitian tentang kebutuhan pelanggan, tren industri, dan pesaing untuk mengidentifikasi peluang penjualan yang berpotensi.
  2. Strategi Penjualan: Pengembangan strategi penjualan yang efektif merupakan komponen kunci dalam Sales & Business Development. Hal ini termasuk penetapan target penjualan yang realistis, pengembangan rencana aksi yang terarah, dan identifikasi saluran penjualan yang paling efisien untuk mencapai tujuan penjualan.
  3. Membangun Hubungan: Membangun dan menjaga hubungan yang kuat dengan pelanggan potensial, mitra bisnis, dan pihak terkait lainnya adalah komponen penting dalam Sales & Business Development. Ini meliputi keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif, membangun kepercayaan, dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan.
  4. Negosiasi: Kemampuan untuk bernegosiasi dengan baik adalah komponen kunci dalam Sales & Business Development. Ini mencakup kemampuan untuk mendengarkan dengan cermat, memahami kebutuhan dan kekhawatiran pelanggan, dan menawarkan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka sambil menjaga keuntungan perusahaan.
  5. Analisis dan Pengukuran Kinerja: Komponen terakhir dari Sales & Business Development adalah analisis dan pengukuran kinerja. Ini melibatkan pelacakan dan evaluasi hasil penjualan, identifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan penggunaan data untuk mengambil keputusan strategis dalam mengembangkan bisnis.

Akses ratusan materi untuk belajar mengenai Sales, Business Development & Account Management secara lengkap di MySkill.

Ragam Profesi Sales, Bizdev dan Account Management

Panduan Lengkap Sales & Business Development: Pengertian, Istilah, Tools, Pekerjaan dan Tips Belajar

Dalam bidang Sales, Business Development, dan Account Management, terdapat berbagai profesi yang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Berikut beberapa profesi di bidang ini beserta perkiraan gaji di Indonesia:

  1. Sales Representative:
    • Menangani penjualan langsung kepada pelanggan, mencari pelanggan baru, dan memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per bulan.
  2. Business Development Executive:
    • Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi peluang bisnis baru, menjalin kemitraan, dan mengembangkan strategi pertumbuhan bisnis.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 15 juta per bulan.
  3. Account Manager:
    • Menjaga dan mengelola hubungan dengan pelanggan yang sudah ada, memastikan kepuasan pelanggan, dan mencari peluang untuk meningkatkan penjualan.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan.
  4. Sales Manager:
    • Memimpin tim sales, merancang strategi penjualan, mengawasi pencapaian target penjualan, dan berkontribusi pada pengembangan bisnis.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per bulan.
  5. Business Development Manager:
    • Bertanggung jawab atas pengembangan strategi bisnis, mengelola tim pengembangan bisnis, dan mencari peluang pertumbuhan jangka panjang.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 20 juta hingga Rp 40 juta per bulan.
  6. Account Director:
    • Bertanggung jawab atas hubungan bisnis strategis, merancang strategi pertumbuhan akun kunci, dan memimpin tim akun.
    • Gaji Rata-rata: Mulai dari Rp 30 juta hingga Rp 60 juta per bulan.

Gaji tersebut bersifat perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada industri, pengalaman, lokasi, dan ukuran perusahaan.

Ikut Intensive Bootcamp Sales & Business Development secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Cara Belajar Menjadi Sales & Business Development

1. Mulai dari Dasar: Untuk memulai karier di Sales & Business Development, penting untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, komunikasi, dan presentasi. Pelajari dasar-dasar penjualan, strategi bisnis, dan pemahaman mendalam tentang produk atau layanan yang akan kita jual.

2. Pengalaman Praktis: Melakukan magang atau proyek freelance di bidang Sales & Business Development dapat memberikan pengalaman praktis yang berharga. Ini memungkinkan kita menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dan membangun portofolio kerja. Kemudian coba mulai untuk membangun jaringan melalui berbagai event atau komunitas.

3. Ikuti Kelas Gratis MySkill: Bergabung dengan kelas atau workshop gratis MySkill dapat membantu kita memahami konsep-konsep dasar Sales & Business Development. Pelatihan ini mencakup strategi penjualan, teknik negosiasi, dan pemahaman mendalam tentang siklus penjualan.

4. E-Learning MySkill: Setelah memahami dasar-dasar, mengikuti eLearning MySkill bisa memberikan akses ke ratusan konten yang dibuat oleh praktisi industri. Materi ini mencakup kasus studi, taktik penjualan terkini, dan wawasan praktis yang diperlukan untuk berhasil di lapangan.

5. Intensive Bootcamp MySkill: Bergabung dengan Intensive Bootcamp MySkill memberikan pengalaman belajar yang mendalam melalui live class online bersama para ahli. Ini memungkinkan kita untuk bertanya langsung, berpartisipasi dalam diskusi, dan mendapatkan pandangan langsung dari praktisi di lapangan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Skill Penting untuk Bekerja di Bidang Sales & Business Development

  1. Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, termasuk pelanggan, rekan kerja, dan mitra bisnis, sangat penting dalam Sales & Business Development. Ini meliputi kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, menyampaikan informasi dengan jelas, dan membangun hubungan yang kuat.
  2. Keterampilan Negosiasi: Kemampuan untuk bernegosiasi dengan baik adalah keterampilan penting dalam mengelola penjualan dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Ini mencakup kemampuan untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran pelanggan serta menawarkan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka sambil menjaga keuntungan perusahaan.
  3. Keterampilan Penjualan: Keterampilan penjualan yang kuat adalah landasan dari pekerjaan di bidang Sales & Business Development. Ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi peluang penjualan, menutup penjualan, mengatasi penolakan, dan membangun hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan.
  4. Keterampilan Analitis: Kemampuan untuk melakukan analisis data dan menerapkan pemikiran analitis dalam pengambilan keputusan adalah keterampilan penting dalam Sales & Business Development. Ini meliputi kemampuan untuk memahami tren pasar, mengidentifikasi peluang bisnis, dan mengevaluasi kinerja penjualan dengan menggunakan data.
  5. Kemampuan Manajemen Waktu dan Proyek: Kemampuan untuk mengelola waktu dengan efisien dan mengatur proyek dengan baik adalah keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas Sales & Business Development. Ini meliputi kemampuan untuk mengatur prioritas, mengelola tenggat waktu, dan menyelesaikan proyek-proyek dengan tepat waktu.
  6. Kemampuan Beradaptasi dan Fleksibilitas: Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar dan lingkungan bisnis serta fleksibel dalam menghadapi tantangan dan perubahan adalah keterampilan yang penting dalam Sales & Business Development. Ini mencakup kemampuan untuk berpikir cepat, mengambil keputusan dengan cepat, dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

Ikut Intensive Bootcamp Sales & Business Development secara Online dan Live secara lengkap di MySkill.

Contoh Pertanyaan Interview Kerja untuk Sales & Business Development

Metode Talent Sourcing: Menemukan Bakat Terbaik untuk Perusahaan Anda
  1. Apa pengalamanmu dalam bidang Sales & Business Development dan bagaimana kamu dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan kami? Jawaban: Saya memiliki pengalaman selama [jumlah tahun] dalam bidang Sales & Business Development, di mana saya telah berhasil memimpin inisiatif penjualan yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan bagi perusahaan saya sebelumnya. Saya yakin bahwa pengalaman dan keterampilan saya dalam membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan mengidentifikasi peluang penjualan baru akan membantu saya memberikan nilai tambah bagi perusahaan ini dengan memperluas basis pelanggan dan meningkatkan pendapatan.
  2. Bagaimana kamu biasanya mengembangkan strategi penjualan dan mengevaluasi kesuksesannya? Jawaban: Saya biasanya memulai dengan melakukan analisis pasar dan riset pasar untuk memahami tren industri dan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan informasi ini, saya mengembangkan strategi penjualan yang terarah, menetapkan target yang realistis, dan menentukan metrik kinerja untuk mengevaluasi kesuksesan strategi tersebut. Saya terus memantau dan mengevaluasi kinerja penjualan secara berkala untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan membuat penyesuaian strategis jika diperlukan.
  3. Bagaimana kamu mengelola prospek dan menutup kesepakatan penjualan? Jawaban: Saya mengelola prospek dengan mendekati mereka dengan pendekatan yang terarah dan membangun hubungan yang kuat melalui komunikasi efektif dan penawaran solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Saya berfokus pada memahami kebutuhan dan kekhawatiran prospek serta menawarkan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka dengan tepat. Ketika datang ke tahap menutup kesepakatan, saya menggunakan keterampilan negosiasi yang kuat untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
  4. Bagaimana kamu menghadapi tantangan dalam mencapai target penjualan? Jawaban: Saya menghadapi tantangan dengan pendekatan yang proaktif dan solutif. Saya mencari cara-cara baru untuk mendekati prospek, mengevaluasi dan meningkatkan kinerja saya secara terus-menerus, dan berkolaborasi dengan tim dan rekan kerja untuk menemukan solusi yang efektif. Saya percaya bahwa kegigihan dan ketekunan adalah kunci untuk mengatasi tantangan dan mencapai target penjualan.
  5. Bagaimana kamu menjaga hubungan yang kuat dengan pelanggan dan memastikan kepuasan pelanggan? Jawaban: Saya menjaga hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan berkomunikasi secara teratur, mendengarkan dengan cermat kebutuhan dan masukan mereka, dan menawarkan dukungan dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Saya selalu berusaha untuk melampaui harapan pelanggan dan memastikan bahwa mereka merasa dihargai dan didukung dalam hubungan bisnis mereka dengan perusahaan.
  6. Bagaimana kamu mengukur kesuksesan dalam pekerjaan Sales & Business Development? Jawaban: Saya mengukur kesuksesan saya berdasarkan pencapaian target penjualan, pertumbuhan pendapatan, kepuasan pelanggan, dan pengembangan hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis. Saya juga memantau dan mengevaluasi kinerja saya secara berkala menggunakan metrik kinerja yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa saya tetap berada di jalur untuk mencapai tujuan bisnis.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/.

Cara Mengukur Keberhasilan Tim Sales & Business Development

10 Perbedaan Sales dan Marketing yang Perlu Diketahui
  1. Pencapaian Target Penjualan: Salah satu cara paling langsung untuk mengukur keberhasilan dalam Sales & Business Development adalah dengan melihat apakah perusahaan telah mencapai target penjualan yang ditetapkan. Ini bisa berupa target penjualan bulanan, kuartalan, atau tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  2. Pertumbuhan Pendapatan: Pertumbuhan pendapatan adalah indikator penting dalam mengevaluasi keberhasilan dalam Sales & Business Development. Ini melibatkan analisis terhadap pertumbuhan pendapatan dari waktu ke waktu dan mengevaluasi kontribusi dari berbagai saluran penjualan atau inisiatif bisnis.
  3. Kualitas dan Jumlah Prospek: Mengukur kualitas dan jumlah prospek baru yang dihasilkan adalah cara lain untuk menilai keberhasilan dalam Sales & Business Development. Ini mencakup memantau jumlah lead baru yang dihasilkan, tingkat konversi lead menjadi pelanggan, dan nilai atau potensi pendapatan dari prospek baru tersebut.
  4. Kehadiran Pasar dan Peningkatan Pangsa Pasar: Menilai keberhasilan dalam memperluas kehadiran pasar atau meningkatkan pangsa pasar adalah indikator penting dalam Sales & Business Development. Ini melibatkan memantau pertumbuhan bisnis di wilayah baru, peluncuran produk baru, atau pengembangan segmen pasar yang belum dieksplorasi sebelumnya.
  5. Kepuasan Pelanggan dan Retensi: Menjaga kepuasan pelanggan dan tingkat retensi yang tinggi juga merupakan komponen kunci dalam mengukur keberhasilan dalam Sales & Business Development. Ini melibatkan memantau tingkat kepuasan pelanggan, mengumpulkan umpan balik pelanggan, dan memastikan bahwa pelanggan tetap setia dan berkelanjutan dalam hubungan bisnis mereka dengan perusahaan.
  6. Efisiensi dan Produktivitas Tim: Mengukur efisiensi dan produktivitas tim penjualan juga penting dalam mengevaluasi keberhasilan dalam Sales & Business Development. Ini melibatkan memantau kinerja individu dan tim, mencapai target penjualan, dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau pelatihan tambahan.
  7. Pengukuran Kinerja Saluran Penjualan: Melacak kinerja saluran penjualan yang berbeda adalah cara lain untuk mengukur keberhasilan dalam Sales & Business Development. Ini mencakup memantau kontribusi penjualan dari saluran penjualan online, offline, dan mitra bisnis, serta mengevaluasi efektivitas masing-masing saluran dalam mencapai target bisnis.

Akses ratusan materi untuk belajar mengenai Sales, Business Development & Account Management secara lengkap di MySkill.

Tinggalkan Balasan