Cara Menghitung dan Membuat Anggaran Piutang Sederhana

Untuk menghitung dan membuat anggaran piutang sederhana,dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Piutang: Pertama, identifikasi semua piutang yang dimiliki perusahaan. Ini dapat mencakup piutang dagang dari penjualan barang atau jasa, piutang dari pelanggan, atau piutang lainnya.
  2. Perkirakan Nilai Piutang: Hitung nilai total piutang berdasarkan catatan keuangan perusahaan. Ini dapat dilakukan dengan menjumlahkan semua tagihan yang belum dibayar atau piutang yang belum terbayar.
  3. Analisis Riwayat Pembayaran: Perhatikan pola pembayaran pelanggan dari periode sebelumnya. Hal ini akan membantu dalam membuat perkiraan pembayaran masa depan dan memperkirakan waktu dan jumlah pembayaran yang diterima.
  4. Perkirakan Tingkat Keterlambatan Pembayaran: Tinjau data historis atau lakukan analisis risiko untuk memperkirakan tingkat keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Ini penting untuk memperhitungkan kemungkinan keterlambatan pembayaran dalam anggaran piutang.
  5. Hitung Jumlah Pembayaran yang Diharapkan: Berdasarkan perkiraan pembayaran dari langkah sebelumnya, hitung jumlah pembayaran yang diharapkan dari pelanggan dalam periode tertentu. Ini akan menjadi perkiraan penerimaan piutang .
  6. Sesuaikan dengan Potensi Kerugian Piutang: Perhitungkan potensi kerugian piutang yang mungkin terjadi. Ini dapat meliputi piutang yang dianggap tidak dapat dipulihkan atau perlu ditulis sebagai piutang macet.
  7. Buat Laporan Anggaran Piutang: Gunakan semua informasi yang kumpulkan untuk membuat laporan anggaran piutang. Laporan ini harus mencakup estimasi total piutang yang akan diterima, estimasi waktu pembayaran, dan potensi kerugian piutang.
  8. Monitoring dan Evaluasi: Setelah membuat anggaran piutang, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerjanya. Bandingkan anggaran dengan kinerja aktual dan identifikasi penyimpangan atau perbedaan. Hal ini akan membantu untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dan meningkatkan akurasi anggaran piutang di masa mendatang.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini,dapat membuat anggaran piutang sederhana yang membantu dalam perencanaan keuangan perusahaan . Namun, penting untuk diingat bahwa anggaran piutang hanya merupakan perkiraan dan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, tetaplah fleksibel dan terus memantau kinerja piutang secara berkala.

Apa itu Anggaran Piutang?

Anggaran piutang adalah perkiraan atau estimasi jumlah uang yang diharapkan akan diterima dari pelanggan atau pihak lain yang memiliki kewajiban untuk membayar kepada perusahaan. Anggaran piutang ini biasanya disusun dalam rangka perencanaan keuangan perusahaan untuk jangka waktu tertentu, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.

Tujuan dari anggaran piutang adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam merencanakan aliran kas yang diharapkan dari piutang yang akan diterima. Dengan memperkirakan jumlah piutang yang akan diterima dan waktu pembayarannya, perusahaan dapat mengantisipasi kebutuhan kasnya dan membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

Anggaran piutang biasanya mencakup estimasi jumlah tagihan yang akan dikeluarkan kepada pelanggan, estimasi waktu pembayaran dari pelanggan, dan potensi kerugian piutang yang mungkin terjadi. Ini membantu manajemen dalam mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan yang diharapkan dan mengevaluasi risiko yang terkait dengan piutang.

Dengan demikian, anggaran piutang adalah alat penting dalam perencanaan keuangan perusahaan yang membantu dalam pengelolaan kas, pengambilan keputusan, dan evaluasi kinerja keuangan.

Cara Membuat Anggaran Piutang Sederhana

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat anggaran piutang sederhana:

  1. Identifikasi Piutang: Pertama, identifikasi semua piutang yang dimiliki perusahaan Anda. Ini termasuk piutang dagang dari penjualan barang atau jasa, piutang dari pelanggan, atau piutang lainnya.
  2. Perkirakan Nilai Piutang: Hitung nilai total piutang berdasarkan catatan keuangan perusahaan Anda. Jumlahkan semua tagihan yang belum dibayar atau piutang yang belum terbayar.
  3. Analisis Riwayat Pembayaran: Tinjau pola pembayaran pelanggan dari periode sebelumnya. Ini akan membantu Anda membuat perkiraan pembayaran masa depan dan memperkirakan waktu dan jumlah pembayaran yang diterima.
  4. Perkirakan Tingkat Keterlambatan Pembayaran: Lakukan analisis risiko atau tinjau data historis untuk memperkirakan tingkat keterlambatan pembayaran dari pelanggan. Ini penting untuk memperhitungkan kemungkinan keterlambatan pembayaran dalam anggaran piutang Anda.
  5. Hitung Jumlah Pembayaran yang Diharapkan: Berdasarkan perkiraan pembayaran dari langkah sebelumnya, hitung jumlah pembayaran yang diharapkan dari pelanggan dalam periode tertentu. Ini akan menjadi perkiraan penerimaan piutang Anda.
  6. Sesuaikan dengan Potensi Kerugian Piutang: Pertimbangkan potensi kerugian piutang yang mungkin terjadi. Hal ini dapat meliputi piutang yang dianggap tidak dapat dipulihkan atau perlu ditulis sebagai piutang macet.
  7. Buat Laporan Anggaran Piutang: Gunakan semua informasi yang Anda kumpulkan untuk membuat laporan anggaran piutang. Laporan ini harus mencakup estimasi total piutang yang akan diterima, estimasi waktu pembayaran, dan potensi kerugian piutang.
  8. Monitoring dan Evaluasi: Setelah membuat anggaran piutang, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerjanya. Bandingkan anggaran dengan kinerja aktual dan identifikasi penyimpangan atau perbedaan. Hal ini akan membantu Anda untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan dan meningkatkan akurasi anggaran piutang Anda di masa mendatang.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat anggaran piutang sederhana yang membantu dalam perencanaan keuangan perusahaan Anda. Namun, ingatlah bahwa anggaran piutang hanya merupakan perkiraan dan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, tetaplah fleksibel dan terus memantau kinerja piutang Anda secara berkala.

Langkah Memperkecil Risiko Piutang

Untuk memperkecil risiko piutang, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Evaluasi Kredit Pelanggan: Lakukan evaluasi kredit yang cermat sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru. Periksa riwayat kredit, kestabilan keuangan, dan kemampuan pembayaran pelanggan potensial.
  2. Buat Kebijakan Penagihan yang Jelas: Tetapkan kebijakan penagihan yang jelas dan tegas, termasuk syarat pembayaran, tenggat waktu pembayaran, dan denda keterlambatan. Komunikasikan kebijakan ini kepada pelanggan secara teratur.
  3. Pantau Piutang dengan Cermat: Lakukan pemantauan piutang secara cermat dan teratur. Identifikasi piutang yang melewati tenggat waktu pembayaran dan ambil langkah-langkah penagihan yang tepat waktu.
  4. Rekonsiliasi dengan Benar: Lakukan rekonsiliasi antara catatan piutang internal dengan pernyataan pelanggan dan pernyataan bank secara berkala. Pastikan bahwa saldo piutang sesuai dengan yang diharapkan dan identifikasi perbedaan yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
  5. Berikan Diskon untuk Pembayaran Cepat: Berikan insentif kepada pelanggan untuk membayar tagihan dengan cepat dengan memberikan diskon pembayaran tunai atau diskon untuk pembayaran dalam jangka waktu tertentu.
  6. Gunakan Jasa Asuransi Piutang: Pertimbangkan untuk menggunakan jasa asuransi piutang untuk melindungi perusahaan dari kerugian akibat piutang macet atau tidak dapat dipulihkan.
  7. Lakukan Pemulihan Piutang yang Efektif: Jika ada piutang yang melewati tenggat waktu pembayaran, lakukan langkah-langkah pemulihan piutang yang efektif, termasuk mengirimkan surat teguran, melakukan panggilan telepon, atau mengajukan tuntutan hukum jika diperlukan.
  8. Pertimbangkan Penjualan Tunai: Pertimbangkan untuk meningkatkan penjualan tunai atau penerimaan pembayaran secara elektronik untuk mengurangi risiko piutang.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Anda dapat memperkecil risiko piutang dan meningkatkan pengelolaan piutang perusahaan Anda. Ini akan membantu menjaga likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan Anda dalam jangka panjang.