Cashback adalah salah satu strategi pemasaran yang populer dan efektif untuk meningkatkan customer retention. Artikel ini akan menjelaskan apa itu cashback, manfaatnya yang penting dalam hal customer retention, memberikan beberapa contoh cashback, serta membandingkannya dengan diskon untuk memahami perbedaan di antara keduanya.
Daftar Isi
Apa itu Cashback?
Cashback adalah program insentif yang ditawarkan oleh pengecer atau platform e-commerce kepada pelanggan. Dalam program ini, pelanggan menerima sebagian uang kembali dari jumlah pembelanjaan mereka. Jumlah uang kembali ini dapat berupa persentase tertentu dari total pembelian atau jumlah tetap.
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
Manfaat Penting Cashback untuk Customer Retention
- Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Cashback memberikan insentif kepada pelanggan untuk terus berbelanja di toko atau platform yang sama. Mereka cenderung kembali karena dapat menghemat uang.
- Meningkatkan Retensi: Dengan memberikan cashback, perusahaan dapat mempertahankan pelanggan yang telah ada daripada mencoba mendapatkan pelanggan baru. Retensi pelanggan lebih ekonomis daripada akuisisi pelanggan baru.
- Meningkatkan Pengeluaran Pelanggan: Dengan cashback, pelanggan mungkin cenderung membeli lebih banyak atau produk yang lebih mahal karena mereka merasa mendapatkan insentif finansial.
- Membangun Citra Positif: Penawaran cashback yang adil dan jujur dapat meningkatkan citra perusahaan dan membuat pelanggan merasa dihargai.
- Pemantauan Pengeluaran: Cashback dapat membantu perusahaan memantau perilaku pembelian pelanggan, yang dapat digunakan untuk meningkatkan strategi pemasaran.
Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.
Contoh Cashback
- Supermarket: Sebuah supermarket mungkin menawarkan cashback sebesar 5% untuk semua pembelian di hari tertentu. Ini mendorong pelanggan untuk berbelanja lebih banyak saat itu.
- Aplikasi Pembelian Online: Aplikasi pembelian online seringkali menawarkan cashback dalam bentuk kredit yang dapat digunakan untuk pembelian berikutnya.
- Kartu Kredit: Banyak kartu kredit menawarkan program cashback, yang memberikan pengguna kredit sebagian dari jumlah pembelian mereka sebagai insentif.
- Program Loyalitas: Program loyalitas di berbagai bisnis seperti restoran atau kafe seringkali mencakup cashback sebagai bagian dari manfaat untuk pelanggan setia.
Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini
Perbedaan antara Diskon dan Cashback
- Diskon adalah potongan harga langsung yang diberikan kepada pelanggan pada saat pembelian, sementara cashback adalah insentif finansial yang diberikan kepada pelanggan setelah mereka melakukan pembelian.
- Dalam diskon, pelanggan membayar lebih sedikit pada awalnya, sementara dalam cashback, mereka menerima sejumlah uang setelah pembelian.
- Diskon seringkali bersifat tetap atau berdasarkan persentase tertentu dari harga produk, sedangkan cashback biasanya berdasarkan persentase dari total pembelian.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
Kesimpulan
Cashback adalah strategi pemasaran yang sangat efektif untuk meningkatkan customer retention. Dengan memberikan insentif finansial kepada pelanggan yang berbelanja, perusahaan dapat membangun loyalitas, meningkatkan retensi pelanggan, dan meningkatkan pengeluaran pelanggan. Selain itu, perbandingan antara diskon dan cashback membantu memahami perbedaan di antara keduanya dalam hal dampak dan mekanisme. Dengan strategi cashback yang cerdas, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.