Kenali Capital Expenditure Jenis dan Contoh dalam Laporan Keuangan

1. Definisi Capital Expenditure

Capital expenditure (Capex) adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengakuisisi, memelihara, atau meningkatkan aset tetap yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Ini mencakup investasi dalam pembelian aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin, kendaraan, dan teknologi.

Berikut adalah beberapa poin penting dalam definisi capital expenditure:

  1. Investasi Jangka Panjang: Capex berkaitan dengan investasi yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Ini berbeda dengan pengeluaran rutin sehari-hari yang bersifat operasional.
  2. Aset Tetap: Capex digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan aset tetap perusahaan. Aset tetap ini memiliki umur manfaat yang panjang dan diharapkan akan menghasilkan arus kas positif dalam jangka waktu yang signifikan.
  3. Peningkatan Nilai Perusahaan: Pengeluaran modal bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kapabilitas operasional, efisiensi, atau daya saing. Misalnya, pembelian peralatan produksi baru dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
  4. Catatan dalam Laporan Keuangan: Capex dicatat dalam laporan keuangan perusahaan sebagai investasi yang ditangguhkan atau aset tetap, dan biasanya diamortisasi selama umur manfaat aset. Ini berbeda dengan pengeluaran rutin yang dicatat sebagai biaya operasional dan langsung mempengaruhi laba rugi perusahaan.
  5. Keputusan Strategis: Keputusan untuk melakukan pengeluaran modal merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Ini melibatkan evaluasi cermat terhadap proyek-proyek investasi yang berpotensi, analisis risiko dan pengembalian, serta penentuan alokasi dana yang tepat.

Capex adalah bagian integral dari kegiatan bisnis yang bertujuan untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam jangka panjang. Dengan mengalokasikan sumber daya secara efisien ke proyek-proyek investasi yang tepat, perusahaan dapat memperkuat posisi mereka di pasar dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

2. Jenis – Jenis Capital Expenditure

Capital expenditure (Capex) dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat dan tujuan pengeluarannya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang jenis-jenis capital expenditure:

  1. Pembelian Aset Tetap Baru:
    • Jenis Capex ini melibatkan pengeluaran untuk membeli aset tetap baru seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin, kendaraan, atau teknologi. Tujuannya adalah untuk memperluas kapasitas produksi, meningkatkan efisiensi operasional, atau memperbaiki infrastruktur perusahaan.
  2. Pemeliharaan Aset Tetap:
    • Capex ini mencakup biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin terhadap aset tetap yang sudah ada. Ini termasuk biaya perawatan mesin, perbaikan bangunan, atau penggantian komponen yang rusak. Pemeliharaan ini diperlukan untuk memastikan aset tetap tetap berfungsi dengan baik dan memiliki umur manfaat yang optimal.
  3. Pengembangan Produk atau Layanan Baru:
    • Pengeluaran modal juga dapat digunakan untuk pengembangan produk atau layanan baru. Ini termasuk biaya riset dan pengembangan (R&D), desain produk, uji coba prototipe, atau pengembangan perangkat lunak baru. Tujuannya adalah untuk menghasilkan inovasi dan memperluas portofolio produk atau layanan perusahaan.
  4. Peningkatan Kapasitas Produksi:
    • Capex ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan dengan menambah atau memperbarui fasilitas produksi, mesin, atau teknologi. Hal ini dapat meliputi ekspansi pabrik, penambahan jalur produksi, atau upgrade peralatan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
  5. Investasi dalam Infrastruktur IT:
    • Pengeluaran modal juga dapat dialokasikan untuk investasi dalam infrastruktur teknologi informasi (IT). Ini mencakup pembelian perangkat keras baru, pengembangan perangkat lunak khusus, implementasi sistem manajemen basis data, atau upgrade jaringan komputer. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis digital.
  6. Akuisisi Bisnis atau Aset:
    • Capex juga bisa berupa pengeluaran untuk akuisisi bisnis atau aset lainnya. Ini termasuk pembelian perusahaan lain, merger, akuisisi aset tetap dari pihak ketiga, atau akuisisi hak atas teknologi atau properti intelektual. Tujuannya adalah untuk memperluas cakupan bisnis perusahaan dan memperoleh aset yang strategis.
  7. Investasi dalam Riset dan Pengembangan (R&D):
    • Pengeluaran modal juga dapat dialokasikan untuk investasi dalam riset dan pengembangan (R&D). Ini mencakup biaya pengembangan produk baru, penelitian teknologi baru, atau eksperimen laboratorium untuk menghasilkan inovasi. Tujuannya adalah untuk memperkuat kapabilitas inovasi perusahaan dan mempertahankan daya saingnya di pasar.

Dengan memahami jenis-jenis capital expenditure ini, perusahaan dapat merencanakan pengeluaran modal dengan lebih efisien sesuai dengan strategi bisnis jangka panjang mereka. Pemilihan proyek-proyek investasi yang tepat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan pertumbuhan dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

3. Perbedaan CapEx dan OpEx

Capital Expenditure (CapEx) dan Operating Expenditure (OpEx) adalah dua jenis pengeluaran yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola keuangannya. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perbedaan antara CapEx dan OpEx:

1. Definisi:

  • CapEx (Capital Expenditure): CapEx adalah pengeluaran yang digunakan untuk membeli, memperbaiki, atau meningkatkan aset tetap perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat jangka panjang. Ini termasuk investasi dalam aset seperti tanah, bangunan, peralatan, atau teknologi yang digunakan dalam operasi bisnis.
  • OpEx (Operating Expenditure): OpEx adalah pengeluaran yang dikeluarkan untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan. Ini mencakup biaya-biaya rutin yang terjadi dalam menjalankan bisnis, seperti biaya gaji karyawan, biaya operasional, biaya bahan baku, biaya utilitas, dan biaya administratif.

2. Sifat Pengeluaran:

  • CapEx: CapEx memiliki sifat investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat dalam jangka waktu yang lebih lama. Pengeluaran ini diharapkan untuk menghasilkan arus kas positif di masa depan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, atau pertumbuhan perusahaan.
  • OpEx: OpEx memiliki sifat pengeluaran operasional yang berulang dan biasanya terjadi secara teratur dalam siklus operasional perusahaan. Pengeluaran ini diperlukan untuk menjaga kelangsungan operasi bisnis sehari-hari.

3. Pengakuan dalam Laporan Keuangan:

  • CapEx: CapEx dicatat dalam laporan keuangan sebagai investasi yang ditangguhkan atau aset tetap. Nilainya biasanya diamortisasi selama umur manfaat aset dan tidak langsung mempengaruhi laba rugi perusahaan.
  • OpEx: OpEx dicatat dalam laba rugi perusahaan sebagai biaya operasional yang langsung mempengaruhi profitabilitas. Biaya-biaya ini dikurangkan dari pendapatan untuk menghitung laba bersih perusahaan.

4. Pengaruh terhadap Pajak dan Arus Kas:

  • CapEx: CapEx dapat memberikan manfaat pajak yang signifikan karena sebagian besar pengeluaran dapat diklaim sebagai depresiasi atau amortisasi dalam laporan pajak. Namun, pengeluaran ini memerlukan investasi modal yang besar dan tidak langsung mempengaruhi arus kas secara langsung.
  • OpEx: OpEx dapat dikurangkan dari pendapatan bruto dalam laporan pajak dan biasanya langsung mempengaruhi arus kas perusahaan karena merupakan biaya yang terjadi secara langsung dalam operasi bisnis sehari-hari.

5. Contoh:

  • CapEx: Pembelian mesin produksi baru, pembangunan pabrik baru, investasi dalam teknologi baru.
  • OpEx: Gaji karyawan, biaya sewa, biaya bahan baku, biaya utilitas, biaya pemasaran.

Dengan memahami perbedaan antara CapEx dan OpEx, perusahaan dapat merencanakan dan mengelola pengeluarannya dengan lebih efisien, serta memastikan bahwa keputusan keuangan yang diambil sesuai dengan tujuan jangka panjang dan kebutuhan operasional perusahaan.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

4. Rumus dan Cara Menghitung CapEx dalam Laporan Keuangan

Perhitungan Capital Expenditure (CapEx) dalam laporan keuangan mengacu pada jumlah total pengeluaran yang digunakan untuk investasi dalam aset tetap perusahaan. Berikut adalah rumus dan cara menghitung CapEx:

Rumus CapEx:

CapEx=Pembelian Aset Tetap Baru+Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset TetapCapEx=Pembelian Aset Tetap Baru+Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Tetap

Cara Menghitung CapEx:

  1. Identifikasi Pembelian Aset Tetap Baru:
    • Pertama, identifikasi dan kumpulkan semua informasi tentang pembelian aset tetap baru selama periode waktu yang ditentukan (biasanya satu periode laporan keuangan, seperti satu tahun).
  2. Hitung Jumlah Pembelian Aset Tetap Baru:
    • Jumlahkan semua pengeluaran yang terkait dengan pembelian aset tetap baru. Ini termasuk harga pembelian aset, biaya pengiriman, biaya instalasi, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk mempersiapkan aset untuk digunakan.
  3. Identifikasi Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Tetap:
    • Selanjutnya, identifikasi biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan pada aset tetap yang sudah ada selama periode waktu yang sama.
  4. Hitung Jumlah Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Aset Tetap:
    • Jumlahkan semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terjadi selama periode waktu tersebut. Ini mencakup biaya-biaya seperti biaya perbaikan mesin, perawatan bangunan, atau penggantian komponen yang rusak.
  5. Hitung Total CapEx:
    • Setelah mengidentifikasi dan menghitung jumlah pembelian aset tetap baru dan biaya pemeliharaan serta perbaikan aset tetap, tambahkan kedua jumlah tersebut untuk mendapatkan total CapEx selama periode waktu yang ditentukan.

Contoh: Misalkan perusahaan XYZ membeli mesin produksi baru seharga $50.000 dan menghabiskan $10.000 untuk biaya instalasi. Selain itu, perusahaan juga menghabiskan $8.000 untuk perbaikan dan pemeliharaan mesin yang sudah ada. Maka total CapEx perusahaan XYZ untuk periode waktu tersebut adalah:

CapEx= $50.000 (harga pembelian) + $10.000(biaya instalasi) + $8.000(biaya perbaikan dan pemeliharaan)= $68.000

Dengan demikian, total CapEx perusahaan XYZ selama periode waktu tersebut adalah $68.000.

Dengan menghitung CapEx, perusahaan dapat memantau dan mengevaluasi investasi yang dilakukan dalam aset tetap, serta menilai seberapa banyak modal yang dikeluarkan untuk pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Ini penting untuk menyusun rencana keuangan jangka panjang dan menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

5. Manfaat Penerapan CapEx pada Pertumbuhan Perusahaan

Penerapan Capital Expenditure (CapEx) memiliki manfaat yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penerapan CapEx pada pertumbuhan perusahaan:

  1. Pengembangan Kapabilitas Operasional:
    • CapEx memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan kapabilitas operasionalnya melalui investasi dalam aset tetap seperti peralatan, mesin, dan teknologi baru. Dengan memiliki infrastruktur dan peralatan yang lebih canggih, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan.
  2. Meningkatkan Daya Saing:
    • Dengan melakukan investasi dalam aset tetap yang lebih canggih dan modern, perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya di pasar. Misalnya, dengan membeli peralatan produksi baru yang lebih efisien, perusahaan dapat menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif atau meningkatkan kemampuan produksinya untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang.
  3. Memperluas Kapasitas Produksi:
    • CapEx memungkinkan perusahaan untuk memperluas kapasitas produksinya untuk mengakomodasi pertumbuhan permintaan pasar. Dengan investasi dalam fasilitas produksi tambahan atau peningkatan kapasitas produksi yang ada, perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dan meningkatkan pendapatan secara signifikan.
  4. Menghadapi Perubahan Teknologi:
    • Dalam era yang terus berkembang dan berubah, investasi dalam teknologi baru merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. CapEx memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi dan memanfaatkan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses bisnis, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
  5. Meningkatkan Efisiensi Operasional:
    • Dengan melakukan investasi dalam aset tetap yang lebih efisien dan modern, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal ini dapat mengurangi biaya produksi, waktu siklus, atau limbah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
  6. Menciptakan Nilai Jangka Panjang:
    • Investasi dalam aset tetap melalui CapEx dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Aset-aset ini dapat memberikan arus kas positif dan menghasilkan pengembalian investasi yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga meningkatkan nilai perusahaan dan kekayaan pemegang saham.

Dengan memahami manfaat penerapan CapEx, perusahaan dapat membuat keputusan investasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjangnya. Ini penting dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat dan memastikan bahwa perusahaan tetap relevan dan berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

6. Pengungkapan CapEx dalam Laporan Keuangan

Pengungkapan Capital Expenditure (CapEx) dalam laporan keuangan penting karena memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang investasi yang dilakukan perusahaan dalam aset tetapnya. Berikut adalah beberapa cara pengungkapan CapEx dalam laporan keuangan:

  1. Catatan Akuntansi:
    • CapEx dicatat dalam laporan keuangan sebagai bagian dari neraca perusahaan. Pembelian aset tetap baru dicatat sebagai investasi yang ditangguhkan atau aset tetap, sementara biaya pemeliharaan dan perbaikan aset tetap dicatat sebagai biaya yang ditangguhkan atau biaya operasional tergantung pada sifat pengeluarannya.
  2. Neraca:
    • Jumlah total CapEx biasanya dilaporkan dalam bagian neraca laporan keuangan sebagai bagian dari total aset tetap atau investasi yang ditangguhkan. Ini memberikan gambaran tentang nilai investasi yang dimiliki perusahaan dalam aset tetapnya.
  3. Catatan Atas Laporan Keuangan:
    • Perusahaan juga dapat menyediakan catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan rincian CapEx yang dilakukan selama periode pelaporan. Ini mencakup informasi tentang pembelian aset tetap baru, biaya instalasi, biaya pemeliharaan, dan perbaikan aset tetap.
  4. Laporan Arus Kas:
    • Pengeluaran modal yang signifikan dapat dilaporkan secara terperinci dalam laporan arus kas perusahaan. Ini memberikan informasi tentang seberapa banyak uang yang dihabiskan oleh perusahaan untuk investasi dalam aset tetap dan bagaimana pengeluaran tersebut mempengaruhi arus kas bersih perusahaan.
  5. Analisis dan Diskusi Manajemen:
    • Manajemen sering memberikan analisis dan diskusi terkait dengan CapEx dalam laporan keuangan, terutama dalam bagian manajemen atau surat kepada para pemegang saham. Ini dapat mencakup penjelasan tentang alasan di balik investasi tertentu, rencana pengeluaran modal di masa depan, dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
  6. Laporan Tahunan:
    • Laporan tahunan perusahaan sering kali mencakup ringkasan CapEx yang dilakukan selama tahun tersebut, bersama dengan gambaran umum tentang strategi investasi dan rencana pengembangan perusahaan di masa depan.

Pengungkapan CapEx yang tepat dalam laporan keuangan memberikan transparansi kepada pemangku kepentingan tentang kebijakan investasi perusahaan, tingkat pengeluaran modal, dan strategi pertumbuhan jangka panjangnya. Ini membantu para investor, analis keuangan, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya dalam membuat keputusan investasi dan menilai kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill