Ketahui 10 Jenis Sertifikasi Akuntansi Dan Cara Mendapatkannya!

1. Pengertian Sertifikasi Akuntansi

Sertifikasi akuntansi adalah pengakuan resmi dari suatu lembaga atau badan profesi yang menegaskan bahwa individu telah memenuhi standar tertentu dalam pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam bidang akuntansi. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki kemampuan yang diakui secara luas dalam bidang akuntansi dan telah lulus serangkaian ujian atau memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh badan sertifikasi yang bersangkutan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan pengertian sertifikasi akuntansi secara lengkap:

1. Pengakuan Profesional

Sertifikasi akuntansi adalah bentuk pengakuan profesional yang menegaskan bahwa individu tersebut telah mencapai tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi tertentu dalam bidang akuntansi.

2. Penilaian Standar:

Untuk mendapatkan sertifikasi akuntansi, individu biasanya harus lulus serangkaian ujian atau memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh badan sertifikasi yang relevan. Persyaratan ini didasarkan pada standar industri dan profesi yang berlaku.

3. Meningkatkan Kredibilitas:

Memiliki sertifikasi akuntansi dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan individu di mata majikan, klien, dan rekan kerja. Ini menunjukkan bahwa individu tersebut telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas akuntansi dengan baik.

4. Memperluas Peluang Karir:

Sertifikasi akuntansi dapat membuka pintu untuk peluang karir yang lebih baik dan penghasilan yang lebih tinggi. Banyak perusahaan dan organisasi mencari profesional akuntansi yang memiliki sertifikasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

5. Standar Profesional:

Sertifikasi akuntansi mengikat pemegangnya untuk mematuhi standar etika dan praktik profesional yang ditetapkan oleh badan sertifikasi yang relevan. Ini memastikan bahwa individu tersebut menjaga integritas dan profesionalisme dalam pekerjaan mereka.

6. Pemeliharaan Kompetensi:

Untuk mempertahankan sertifikasi akuntansi, pemegangnya sering harus memenuhi persyaratan pemeliharaan kompetensi yang melibatkan pendidikan berkelanjutan, pengembangan profesional, atau ujian berkala.

7. Relevansi Global:

Banyak sertifikasi akuntansi diakui secara internasional, sehingga memungkinkan pemegangnya untuk bekerja di berbagai negara atau organisasi lintas batas dengan percaya diri.

8. Pembaruan Pengetahuan:

Proses untuk mendapatkan sertifikasi akuntansi sering melibatkan studi yang mendalam tentang prinsip-prinsip akuntansi, praktik terbaik, dan perkembangan terbaru dalam bidang akuntansi. Ini membantu pemegang sertifikasi untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka.

Dengan demikian, sertifikasi akuntansi memiliki nilai yang signifikan dalam membangun karir di bidang akuntansi, meningkatkan profesionalisme, dan memastikan standar tertinggi dalam praktik akuntansi.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

2. 10 Jenis Sertifikasi Akuntansi

Berikut adalah sepuluh jenis sertifikasi akuntansi yang diakui secara luas di dunia profesional:

  1. Certified Public Accountant (CPA):
    • Sertifikasi ini dikeluarkan di Amerika Serikat dan menunjukkan kemampuan dalam bidang akuntansi publik, keuangan, audit, serta perpajakan. CPA merupakan salah satu sertifikasi tertua dan paling dihormati di bidang akuntansi.
  2. Chartered Accountant (CA):
    • CA adalah sertifikasi yang diakui secara global dan dikeluarkan oleh berbagai lembaga profesional akuntansi di berbagai negara. Ini menunjukkan bahwa pemegangnya telah menyelesaikan serangkaian ujian yang menantang dan memenuhi standar tertentu dalam bidang akuntansi.
  3. Certified Management Accountant (CMA):
    • CMA adalah sertifikasi yang mengakui kemampuan dalam manajemen akuntansi dan keuangan. Ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang analisis keuangan, perencanaan bisnis, manajemen risiko, serta pengambilan keputusan strategis.
  4. Certified Internal Auditor (CIA):
    • Sertifikasi ini diberikan kepada profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam audit internal. CIA menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki kompetensi untuk melakukan audit internal yang efektif dan membantu organisasi dalam meningkatkan kontrol internal dan proses bisnis.
  5. Certified Fraud Examiner (CFE):
    • CFE adalah sertifikasi yang menunjukkan keahlian dalam mendeteksi, mencegah, dan menyelidiki kecurangan keuangan dan penipuan. Pemegang sertifikasi ini biasanya bekerja di bidang investigasi kecurangan, audit forensik, atau penegakan hukum.
  6. Certified Information Systems Auditor (CISA):
    • CISA adalah sertifikasi untuk profesional yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam audit sistem informasi. Ini menunjukkan bahwa pemegangnya memiliki kemampuan untuk mengevaluasi, mengelola, dan mengamankan sistem informasi organisasi.
  7. Certified Government Auditing Professional (CGAP):
    • Sertifikasi ini ditujukan untuk auditor yang bekerja di sektor publik atau pemerintahan. CGAP menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip audit pemerintah, standar, dan praktik terbaik.
  8. Certified Forensic Accountant (Cr.FA):
    • Sertifikasi ini diberikan kepada profesional yang memiliki keahlian dalam menganalisis data keuangan untuk mendukung investigasi hukum dan litigasi. Mereka biasanya terlibat dalam penyelidikan kecurangan, pencucian uang, atau masalah hukum keuangan lainnya.
  9. Certified Financial Services Auditor (CFSA):
    • CFSA adalah sertifikasi untuk auditor yang bekerja di industri jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, atau investasi. Ini menunjukkan bahwa pemegang sertifikasi memiliki pemahaman yang mendalam tentang audit dalam konteks industri keuangan.
  10. Certified Professional Accountant (CPA):
    • Sertifikasi ini dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants (IMA) dan menunjukkan kemampuan dalam manajemen akuntansi, analisis keuangan, serta perencanaan dan pengambilan keputusan strategis dalam konteks organisasi.

Setiap sertifikasi memiliki fokus dan keahlian yang berbeda, dan pemilihan sertifikasi akan tergantung pada jalur karir dan minat profesional seseorang dalam bidang akuntansi dan audit.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca Graphic Designer di sini.

3. Cara Mendapatkan 10 Sertifikasi tersebut diatas

Terkait dengan sepuluh sertifikasi akuntansi yang telah disebutkan sebelumnya, proses untuk mendapatkannya bervariasi tergantung pada jenis sertifikasi dan badan sertifikasi yang mengeluarkannya. Namun, secara umum, berikut adalah langkah-langkah umum yang perlu diikuti untuk mendapatkan setiap sertifikasi:

1. Certified Public Accountant (CPA):
  • Pendidikan: Biasanya, Anda memerlukan gelar sarjana atau setara dalam bidang akuntansi atau keuangan dari perguruan tinggi yang diakui.
  • Pengalaman Kerja: Persyaratan pengalaman kerja biasanya berkisar antara 1-2 tahun dalam bidang akuntansi atau audit.
  • Ujian CPA: Anda harus lulus serangkaian ujian CPA yang biasanya terdiri dari empat bagian: Audit & Attestation (AUD), Business Environment & Concepts (BEC), Financial Accounting & Reporting (FAR), dan Regulation (REG).
  • Lisensi: Setelah lulus semua bagian ujian, Anda perlu mendapatkan lisensi CPA dari badan sertifikasi negara bagian tempat Anda berencana untuk bekerja.
2. Chartered Accountant (CA):
  • Pendidikan: Anda perlu menyelesaikan program pendidikan tertentu yang diakui oleh badan sertifikasi CA yang relevan di negara Anda.
  • Pengalaman Kerja: Persyaratan pengalaman kerja biasanya diperlukan dalam bidang akuntansi atau audit.
  • Ujian CA: Anda harus lulus serangkaian ujian CA yang biasanya mencakup berbagai topik terkait akuntansi, audit, pajak, dan hukum.
  • Praktik Supervised: Beberapa badan sertifikasi CA juga mungkin mensyaratkan praktik terawasi atau pelatihan dalam praktik akuntansi sebelum memberikan sertifikasi.
3. Certified Management Accountant (CMA):
  • Pendidikan: Anda perlu memiliki gelar sarjana atau setara dalam bidang akuntansi atau keuangan.
  • Pengalaman Kerja: Biasanya, Anda memerlukan dua tahun pengalaman kerja dalam manajemen akuntansi atau keuangan.
  • Ujian CMA: Anda harus lulus dua bagian ujian CMA yang mencakup berbagai topik terkait manajemen akuntansi, keuangan, perencanaan, dan analisis.
  • Keanggotaan Institute of Management Accountants (IMA): Setelah lulus ujian, Anda perlu menjadi anggota IMA untuk mendapatkan sertifikasi CMA.
4. Certified Internal Auditor (CIA):
  • Pendidikan: Gelar sarjana dalam bidang akuntansi, keuangan, atau bidang terkait.
  • Pengalaman Kerja: Persyaratan pengalaman kerja bervariasi tergantung pada pendidikan Anda, tetapi biasanya berkisar antara 1-7 tahun di bidang audit internal atau eksternal.
  • Ujian CIA: Anda harus lulus tiga bagian ujian CIA yang mencakup berbagai topik terkait audit internal, risiko, dan kontrol.
  • Akreditasi Pengalaman Kerja: Setelah lulus ujian, Anda perlu mengakreditasi pengalaman kerja Anda untuk mendapatkan sertifikasi.
5. Certified Fraud Examiner (CFE):
  • Pendidikan: Gelar sarjana dalam bidang terkait seperti akuntansi, keuangan, atau hukum.
  • Pengalaman Kerja: Biasanya, Anda memerlukan dua tahun pengalaman kerja terkait investigasi kecurangan atau keuangan.
  • Ujian CFE: Anda harus lulus ujian CFE yang mencakup berbagai topik terkait deteksi, pencegahan, dan investigasi kecurangan.
  • Afiliasi dengan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE): Setelah lulus ujian, Anda perlu menjadi anggota ACFE untuk mendapatkan sertifikasi.

Langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi yang lain memiliki prinsip yang serupa, yaitu mencakup pendidikan, pengalaman kerja, ujian, dan keanggotaan atau akreditasi dari badan sertifikasi yang bersangkutan. Penting untuk merujuk ke situs web resmi badan sertifikasi untuk informasi terperinci tentang persyaratan dan proses aplikasi yang diperlukan.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill