Memahami On-premise CRM dalam Konteks Penjualan

Dalam era digital yang semakin berkembang, strategi penjualan yang efektif menjadi kunci kesuksesan bagi perusahaan. Salah satu alat yang sering digunakan dalam upaya meningkatkan produktivitas penjualan adalah Customer Relationship Management (CRM). Namun, dalam penerapan CRM, terdapat dua konsep utama yang sering diperdebatkan: On-premise CRM dan Cloud CRM. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang istilah On-premise CRM, khususnya dalam konteks bidang penjualan.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut.

Pengertian On-premise CRM

On-premise CRM adalah perangkat lunak CRM yang di-hosting secara eksklusif di server perusahaan. Berbeda dengan Cloud CRM yang menggunakan infrastruktur cloud, On-premise CRM memanfaatkan server internal perusahaan. Hal ini berarti semua data dan proses CRM berada di dalam perusahaan dan diatur oleh tim IT internal.

Keuntungan On-premise CRM dalam Bidang Penjualan

  1. Kontrol Penuh: Dengan menggunakan On-premise CRM, perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap sistem dan data mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola, mengatur, dan mengontrol akses data sesuai kebijakan internal mereka sendiri.
  2. Keamanan Data: Untuk bisnis yang menangani jumlah informasi sensitif yang besar, keamanan data menjadi prioritas utama. On-premise CRM menyediakan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena data disimpan di dalam firewall perusahaan dan diatur oleh tim IT internal yang cakap.
  3. Kustomisasi yang Lebih Fleksibel: Dalam On-premise CRM, perusahaan memiliki fleksibilitas yang lebih besar untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Mereka dapat menyesuaikan fitur-fitur dan fungsi-fungsi CRM untuk mencapai hasil yang optimal dalam strategi penjualan mereka.
  4. Konektivitas Internal yang Kuat: On-premise CRM memungkinkan integrasi yang lebih kuat dengan sistem internal perusahaan lainnya, seperti sistem akuntansi atau sistem manajemen inventaris. Hal ini memungkinkan aliran data yang lancar di antara departemen dan meningkatkan kolaborasi dalam upaya penjualan.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca Graphic Designer di sini.

Tantangan On-premise CRM dalam Bidang Penjualan

  1. Biaya Implementasi Awal yang Tinggi: Salah satu tantangan utama dalam menerapkan On-premise CRM adalah biaya awal yang tinggi. Perusahaan harus mengeluarkan dana yang signifikan untuk infrastruktur server dan lisensi perangkat lunak, serta biaya implementasi dan pelatihan.
  2. Membutuhkan Tim IT yang Kompeten: Pengelolaan dan pemeliharaan On-premise CRM membutuhkan tim IT internal yang terampil dan berpengetahuan luas. Perusahaan harus siap untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung sistem ini secara efektif.
  3. Keterbatasan Akses Fleksibel: Karena On-premise CRM di-hosting di dalam server perusahaan, akses ke sistem terbatas pada lokasi fisik tertentu atau melalui jaringan VPN. Hal ini dapat membatasi fleksibilitas akses bagi tim penjualan yang bekerja secara remote atau di lapangan.

Kesimpulan

On-premise CRM menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan dalam konteks bidang penjualan, terutama bagi perusahaan yang mengelola jumlah data yang besar dan sensitif. Namun, perlu diingat bahwa penerapan On-premise CRM juga memunculkan tantangan, terutama terkait dengan biaya dan pengelolaan. Sebelum memutuskan untuk menggunakan On-premise CRM, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan internal mereka dengan cermat.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

Dengan memahami secara mendalam tentang konsep On-premise CRM dan bagaimana itu dapat memengaruhi strategi penjualan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dalam memilih solusi CRM yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill