Memhami Pseudocode: Pengertian, Fungsi, Ciri & Contoh

Pseudocode adalah sebuah alat yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk merencanakan, menggambarkan, dan merancang algoritma atau logika pemrograman dengan bahasa manusia yang mirip dengan kode pemrograman sebenarnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian pseudocode, fungsi pseudocode, ciri-ciri yang melekat, dan memberikan beberapa contoh pseudocode.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Pengertian Pseudocode

Pseudocode adalah cara merinci algoritma atau langkah-langkah pemrograman dalam bentuk teks yang lebih mudah dimengerti daripada kode pemrograman sebenarnya. Ini digunakan sebagai alat untuk merencanakan dan merancang logika program sebelum menerjemahkannya ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Pseudocode tidak memiliki sintaks yang ketat dan bukan bahasa pemrograman yang sebenarnya.

Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut

Fungsi Pseudocode

  1. Perencanaan:
    • Pseudocode membantu programmer merencanakan dan merinci algoritma sebelum mulai menulis kode. Ini memungkinkan untuk memikirkan langkah-langkah yang diperlukan secara lebih terstruktur.
  2. Kesederhanaan:
    • Pseudocode menggunakan bahasa manusia yang mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk programmer yang tidak terbiasa dengan bahasa pemrograman tertentu.
  3. Klarifikasi:
    • Pseudocode membantu dalam menjelaskan algoritma kepada rekan kerja atau pemangku kepentingan lainnya, sehingga semua orang dapat memahami apa yang akan diimplementasikan.
  4. Perbaikan:
    • Sebelum memulai implementasi, pseudocode memungkinkan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dalam algoritma.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Ciri-ciri Pseudocode

  1. Tidak Ada Sintaks yang Ketat:
    • Pseudocode tidak terikat pada aturan sintaks yang ketat seperti bahasa pemrograman sebenarnya. Ini lebih fleksibel dan lebih mudah dimengerti.
  2. Bahasa Manusia:
    • Pseudocode ditulis dalam bahasa manusia, seperti bahasa Inggris, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang tidak memiliki latar belakang pemrograman.
  3. Deskriptif:
    • Pseudocode digunakan untuk mendeskripsikan langkah-langkah algoritma dengan cara yang mudah dimengerti.
  4. Tidak Terkait dengan Platform:
    • Pseudocode tidak tergantung pada platform atau bahasa pemrograman tertentu. Ini bisa digunakan sebagai panduan untuk mengimplementasikan algoritma dalam berbagai bahasa pemrograman.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Contoh Pseudocode

Contoh 1: Menemukan Bilangan Prima

BEGIN
Inisialisasi variabel bilangan
Baca bilangan dari pengguna
Jika bilangan kurang dari 2, cetak “Bukan bilangan prima”
Untuk setiap pembagi i dari 2 hingga akar kuadrat dari bilangan, lakukan
Jika bilangan dibagi habis oleh i, cetak “Bukan bilangan prima” dan keluar
Selesai
Cetak “Bilangan prima”
END

Contoh 2: Menghitung Faktorial

BEGIN
Inisialisasi variabel faktorial = 1
Inisialisasi variabel n
Baca n dari pengguna
Untuk i dari 1 hingga n, lakukan
faktorial = faktorial * i
Selesai
Cetak “Faktorial dari”, n, “adalah”, faktorial
END

Pseudocode ini membantu dalam menjelaskan langkah-langkah algoritma dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti. Setelah pseudocode dibuat, programmer dapat menerjemahkannya ke dalam bahasa pemrograman tertentu, seperti Python, Java, atau C++. Dengan demikian, pseudocode adalah alat yang berguna dalam pengembangan perangkat lunak yang membantu merancang dan merinci logika program sebelum mengambil langkah selanjutnya dalam pengembangan perangkat lunak yang lebih teknis.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill