Panduan Lengkap Menjadi Marketing Analyst: Cara Kerja, Tools, Skill yang Dibutuhkan, Cara Freelance di Bidang ini

Definisi Marketing Analysis

Marketing analysis atau analisis pemasaran adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang terkait dengan kegiatan pemasaran suatu perusahaan atau produk. Tujuannya adalah untuk memahami pasar, pesaing, dan konsumen dengan lebih baik, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka dan mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan. Dengan menggunakan analisis pemasaran, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar, mengukur kinerja pemasaran, dan membuat keputusan pemasaran yang lebih efektif berdasarkan data dan fakta.

Cara Kerja Marketing Analysis

Cara kerja marketing analysis melibatkan beberapa langkah yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data pemasaran untuk mendapatkan wawasan yang berguna bagi perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja marketing analysis:

  1. Tentukan Tujuan Analisis: Sebelum memulai analisis, tentukan tujuan kita. Apakah kita ingin memahami pasar, mengukur efektivitas kampanye pemasaran, atau mengidentifikasi peluang pasar baru?
  2. Kumpulkan Data: Kumpulkan data yang relevan untuk tujuan analisis kita. Data dapat berupa data internal perusahaan (seperti data penjualan dan data pelanggan) atau data eksternal (seperti data pasar dan data pesaing).
  3. Bersihkan dan Persiapkan Data: Bersihkan data dari kesalahan atau kecacatan, dan persiapkan data dalam format yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
  4. Analisis Data: Gunakan berbagai metode analisis data, seperti analisis deskriptif, analisis regresi, dan analisis klaster, untuk mendapatkan wawasan yang relevan dari data kita.
  5. Interpretasi Data: Interpretasikan hasil analisis kita untuk memahami implikasinya terhadap strategi pemasaran. Identifikasi pola, tren, dan temuan kunci dari data kita.
  6. Buat Laporan dan Rekomendasi: Buat laporan yang merangkum hasil analisis kita dan berikan rekomendasi untuk tindakan lanjut yang dapat diambil berdasarkan wawasan yang diperoleh.
  7. Implementasikan Rekomendasi: Implementasikan rekomendasi kita dalam strategi pemasaran perusahaan kita. Pantau dan evaluasi kinerja strategi baru kita untuk melihat apakah mereka mencapai tujuan yang diinginkan.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Contoh Marketing Analysis

Berikut adalah contoh sederhana tentang bagaimana marketing analysis dapat diterapkan dalam situasi nyata:

Tujuan Analisis: Menganalisis efektivitas kampanye pemasaran media sosial perusahaan XYZ untuk meningkatkan interaksi pengguna.

Langkah-Langkah Analisis:

  1. Kumpulan Data: Mengumpulkan data dari platform media sosial perusahaan (seperti Facebook, Instagram, Twitter) tentang jumlah posting, like, komentar, dan share selama periode kampanye.
  2. Bersihkan dan Persiapkan Data: Membersihkan data dari posting ganda atau data yang tidak relevan. Mengubah data ke dalam format yang dapat digunakan untuk analisis.
  3. Analisis Data: Menggunakan metode analisis untuk mengidentifikasi pola atau tren dalam data. Misalnya, melihat apakah ada peningkatan jumlah interaksi selama kampanye dibandingkan dengan periode sebelumnya.
  4. Interpretasi Data: Menafsirkan hasil analisis untuk memahami kinerja kampanye. Misalnya, apakah terjadi peningkatan interaksi setelah kampanye diluncurkan?
  5. Rekomendasi: Berdasarkan analisis, memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja kampanye di masa mendatang. Misalnya, meningkatkan frekuensi posting atau mengubah jenis konten yang diposting.
  6. Implementasi: Menerapkan rekomendasi dan memantau kinerja kampanye secara berkala untuk melihat apakah ada perbaikan.

Peran Marketing Analysis bagi Perusahaan

Peran marketing analysis sangat penting bagi kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran dan bisnisnya. Berikut adalah beberapa peran utama marketing analysis bagi perusahaan:

  1. Memahami Pasar: Marketing analysis membantu perusahaan memahami pasar di mana mereka beroperasi, termasuk karakteristik demografis, preferensi konsumen, dan tren pasar.
  2. Mengidentifikasi Peluang Pasar: Dengan menganalisis data pasar, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang baru untuk pengembangan produk atau ekspansi pasar.
  3. Mengukur Kinerja Pemasaran: Marketing analysis membantu perusahaan mengukur kinerja kampanye pemasaran mereka, seperti ROI (Return on Investment), tingkat konversi, dan kinerja media sosial.
  4. Mendukung Pengambilan Keputusan: Dengan menyediakan wawasan yang didasarkan pada data, marketing analysis membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam strategi pemasaran dan alokasi anggaran.
  5. Mengoptimalkan Strategi Pemasaran: Dengan menganalisis data konsumen dan pasar, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran mereka untuk mencapai target pasar dengan lebih efektif.
  6. Mengidentifikasi Persaingan: Marketing analysis membantu perusahaan memahami strategi pemasaran pesaing mereka, sehingga dapat merancang strategi yang lebih baik untuk bersaing di pasar.
  7. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan menganalisis data kepuasan pelanggan, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka perlu meningkatkan layanan atau produk mereka untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Tools yang Dipakai dalam Marketing Analysis

Dalam melakukan marketing analysis, terdapat berbagai tools yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan menginterpretasi data pemasaran. Berikut adalah beberapa tools yang sering digunakan dalam marketing analysis:

  1. Google Analytics: Digunakan untuk menganalisis kinerja situs web, melacak lalu lintas pengunjung, dan memahami perilaku pengguna di situs web.
  2. Google Trends: Untuk melihat tren pencarian online dari waktu ke waktu, membantu dalam memahami minat dan perilaku konsumen.
  3. Social Media Analytics Tools: Seperti Facebook Insights, Twitter Analytics, dan Instagram Insights, untuk menganalisis kinerja konten dan interaksi pengguna di platform media sosial.
  4. Customer Relationship Management (CRM) Software: Seperti Salesforce, HubSpot, atau Zoho CRM, untuk melacak dan menganalisis data pelanggan, interaksi, dan kebiasaan pembelian.
  5. Marketing Automation Platforms: Seperti Mailchimp, HubSpot, atau Marketo, untuk menganalisis kinerja kampanye pemasaran email dan otomatisasi pemasaran lainnya.
  6. Survey Tools: Seperti SurveyMonkey atau Google Forms, untuk membuat survei dan mengumpulkan data dari responden.
  7. Data Visualization Tools: Seperti Tableau, Power BI, atau Google Data Studio, untuk membuat visualisasi data yang memudahkan pemahaman dan interpretasi data.
  8. Statistical Analysis Tools: Seperti SPSS, SAS, atau R, untuk melakukan analisis statistik yang lebih canggih terhadap data pemasaran.
  9. Excel: Meskipun sederhana, Excel tetap merupakan salah satu tools yang sering digunakan dalam marketing analysis untuk mengelola dan menganalisis data secara dasar.
  10. Web Analytics Tools: Selain Google Analytics, tools seperti SEMrush, Moz, atau Ahrefs dapat digunakan untuk menganalisis kinerja SEO dan pencarian organik.

Baca juga Panduan Lengkap Marketing Analysis

Skill yang Dibutuhkan dalam Marketing Analysis

Untuk menjadi sukses dalam bidang marketing analysis, seseorang membutuhkan sejumlah keterampilan kunci yang meliputi:

  1. Keterampilan Analitis: Kemampuan untuk mengumpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menginterpretasi data dengan tepat untuk menghasilkan wawasan yang bermanfaat.
  2. Keterampilan Komunikasi: Kemampuan untuk menyampaikan temuan analisis secara jelas dan efektif kepada berbagai pemangku kepentingan, baik secara lisan maupun tertulis.
  3. Keterampilan Pemecahan Masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis akar penyebabnya, dan mengembangkan solusi yang efektif.
  4. Pemahaman Pemasaran: Pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep pemasaran, seperti segmentasi pasar, positioning, branding, dan analisis SWOT.
  5. Kemampuan Berpikir Kritis: Kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis, mengidentifikasi kelemahan dalam argumen, dan merumuskan argumen yang kuat.
  6. Keterampilan Numerik: Kemampuan untuk bekerja dengan angka dan data numerik dengan tepat, termasuk pemahaman statistik dasar.
  7. Kemampuan Teknis: Penguasaan atas perangkat lunak analisis data seperti Excel, SQL, dan pemahaman dasar tentang statistik dan analisis data.
  8. Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif dalam merancang strategi pemasaran berdasarkan wawasan yang diperoleh dari data.
  9. Kemampuan Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengatur waktu dan prioritas dengan efisien, terutama saat menangani proyek analisis yang kompleks.
  10. Kemampuan Beradaptasi: Kemampuan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam industri pemasaran dan teknologi.

Mengukur Keberhasilan Marketing Analysis

Mengukur keberhasilan marketing analysis melibatkan evaluasi sejauh mana analisis pemasaran yang dilakukan telah memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa metode untuk mengukur keberhasilan marketing analysis:

  1. Tingkat Penerapan Rekomendasi: Mengukur sejauh mana rekomendasi dari analisis pemasaran telah diimplementasikan dalam strategi pemasaran perusahaan.
  2. Kinerja Pemasaran: Mengukur kinerja kampanye pemasaran yang dipengaruhi oleh analisis pemasaran, seperti peningkatan penjualan, tingkat konversi, atau peningkatan kesadaran merek.
  3. Penghematan Biaya: Mengukur penghematan biaya yang dihasilkan dari pengoptimalan strategi pemasaran berdasarkan analisis pemasaran.
  4. Kepuasan Pelanggan: Mengukur peningkatan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari perbaikan yang dilakukan berdasarkan analisis pemasaran.
  5. Tingkat Inovasi: Mengukur sejauh mana analisis pemasaran telah mendorong inovasi dalam strategi pemasaran perusahaan.
  6. Penggunaan Data: Mengukur sejauh mana data yang dihasilkan dari analisis pemasaran telah digunakan dalam pengambilan keputusan pemasaran.
  7. Kesesuaian dengan Tujuan Bisnis: Mengukur sejauh mana analisis pemasaran telah membantu mencapai tujuan bisnis perusahaan, seperti meningkatkan pangsa pasar atau meningkatkan profitabilitas.
  8. Feedback dari Pemangku Kepentingan: Meminta feedback dari manajemen senior, tim pemasaran, atau departemen lain yang terlibat untuk menilai dampak dan keberhasilan analisis pemasaran.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

5 Pertanyaan Interview seputar Marketing Analysis

Berikut adalah lima pertanyaan yang dapat diajukan dalam wawancara seputar marketing analysis:

  1. Dapatkah Anda menjelaskan pengalaman Anda dalam melakukan analisis pemasaran untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis? Pertanyaan ini menguji pemahaman dan pengalaman kandidat dalam melakukan analisis pemasaran serta kemampuan mereka dalam menghasilkan wawasan yang berguna bagi perusahaan.
  2. Bagaimana Anda mengukur keberhasilan kampanye pemasaran sebelumnya? Pertanyaan ini menguji kemampuan kandidat dalam mengukur kinerja pemasaran dan menggunakan data untuk mengevaluasi keberhasilan kampanye.
  3. Dapatkah Anda memberikan contoh analisis pemasaran yang telah Anda lakukan dan bagaimana hasilnya mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan? Pertanyaan ini menguji kemampuan kandidat dalam menerapkan analisis pemasaran dalam konteks nyata dan dampaknya terhadap keputusan pemasaran perusahaan.
  4. Bagaimana Anda akan mendekati analisis data untuk mengidentifikasi tren pasar yang relevan? Pertanyaan ini menguji kemampuan kandidat dalam menganalisis data untuk mengidentifikasi tren pasar yang dapat digunakan untuk menginformasikan strategi pemasaran perusahaan.
  5. Bagaimana Anda berkolaborasi dengan tim pemasaran atau departemen lain dalam menyajikan temuan analisis pemasaran? Pertanyaan ini menguji kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain dalam menyajikan temuan analisis pemasaran dan mengintegrasikannya dalam strategi pemasaran perusahaan secara keseluruhan.

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu mengidentifikasi kandidat yang memiliki pemahaman yang baik tentang marketing analysis dan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan dalam mengoptimalkan strategi pemasaran mereka.

Cara Freelance di Bidang Marketing Analysis

Untuk menjadi seorang freelance di bidang marketing analysis, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Menyusun Portofolio: Kumpulkan contoh pekerjaan dan proyek marketing analysis yang telah kita kerjakan sebelumnya untuk digunakan sebagai portofolio. Portofolio ini dapat membantu kita menunjukkan kemampuan dan pengalaman kita kepada calon klien.
  2. Menentukan Jasa yang Ditawarkan: Tentukan jenis layanan marketing analysis yang akan kita tawarkan kepada klien, seperti analisis pasar, analisis pesaing, analisis kinerja kampanye, atau analisis kepuasan pelanggan.
  3. Menetapkan Tarif: Tentukan tarif atau biaya untuk jasa kita. Pertimbangkan faktor-faktor seperti kompleksitas proyek, waktu yang diperlukan, dan tingkat keahlian Anda.
  4. Membangun Jaringan dan Mempromosikan Jasa: Bangun jaringan dengan menghadiri acara industri, berpartisipasi dalam forum online, dan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan jasa kita.
  5. Mencari Proyek: Gunakan platform freelance seperti Upwork, Freelancer, atau Fiverr untuk mencari proyek marketing analysis. Kita juga dapat menghubungi perusahaan atau agensi pemasaran langsung untuk menawarkan jasa kita.
  6. Menjalankan Proyek dengan Profesionalisme: Setelah mendapatkan proyek, jalankan proyek dengan profesionalisme tinggi. Pastikan untuk mengikuti instruksi klien, menghormati tenggat waktu, dan memberikan hasil yang berkualitas.
  7. Memelihara Hubungan dengan Klien: Jaga hubungan baik dengan klien kita dengan berkomunikasi secara teratur, memberikan pembaruan proyek, dan merespons masukan atau pertanyaan dengan cepat.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan terus mengembangkan keterampilan dan jaringan kita, kita dapat berhasil sebagai seorang freelance di bidang marketing analysis.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill