Mengenal Productive Procrastination dan Tips Melakukannya

Productive procrastination adalah fenomena di mana kita, meskipun menunda tugas utama yang seharusnya dilakukan, tetapi justru melakukan aktivitas lain yang tetap produktif dan bermanfaat. Meskipun terdengar kontradiktif, productie procrastination dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan arti dari productive procrastination dan memberikan beberapa tips tentang bagaimana kita dapat melakukannya.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Arti Productive Procrastination:

Productive procrastination tidak sama dengan menunda pekerjaan tanpa melakukan apapun. Sebaliknya, hal ini melibatkan pengalihan perhatian kita ke tugas-tugas atau aktivitas yang tetap bermanfaat, meskipun tidak langsung terkait dengan pekerjaan utama kita. Contohnya, ketika kita menunda pekerjaan menulis laporan, kita malah membersihkan area kerja atau melakukan riset tambahan yang dapat meningkatkan kualitas laporan tersebut.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Tips Melakukan Productive Procrastination:

  1. Buat Daftar Tugas Alternatif:
    Buatlah daftar tugas atau proyek kecil yang tetap bermanfaat, namun tidak langsung terkait dengan pekerjaan utama kita. Ini bisa mencakup menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga, membaca artikel yang terkait dengan industri kita, atau memperbarui keterampilan melalui pelatihan online.
  2. Atur Prioritas:
    Tentukan prioritas tugas-tugas alternatif kita berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya terhadap pekerjaan utama kita. Hal ini dapat membantu kita fokus pada hal-hal yang memiliki nilai tambah terbesar.
  3. Gunakan Teknologi dengan Bijak:
    Manfaatkan teknologi untuk membantu kita melakukan productive procrastination. Misalnya, kita dapat mendengarkan podcast atau audiobook yang terkait dengan bidang pekerjaan kita sambil menyelesaikan tugas-tugas sederhana.
  4. Jangan Biarkan Procrastination Menjadi Alasan untuk Menyia-nyiakan Waktu:
    Pastikan bahwa tugas-tugas yang kita lakukan selama productive procrastination tetap relevan dan bermanfaat. Jangan sampai aktivitas tersebut hanya menjadi alasan untuk menyia-nyiakan waktu tanpa memberikan nilai tambah.
  5. Berikan Waktu Pembatas:
    Tetapkan waktu yang terbatas untuk melakukan productive procrastination. Misalnya, jika kita menunda pekerjaan selama 15 menit, pastikan kita kembali fokus pada tugas utama setelah batas waktu tersebut berakhir.
  6. Berikan Ruang untuk Kreativitas:
    Seringkali, tugas-tugas yang dilakukan selama productive procrastination dapat membuka ruang untuk ide-ide kreatif baru. Jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk merenung dan menggali gagasan baru.
  7. Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri:
    Produktif procrastination adalah strategi yang dapat membantu kita menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kegiatan lainnya. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kita menemukan diri kita terlibat dalam aktivitas yang tidak langsung terkait dengan pekerjaan utama.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Dengan memahami arti dari productive procrastination dan mengikuti tips di atas, kita dapat mengintegrasikan konsep ini ke dalam rutinitas sehari-hari kita. Ini tidak hanya membantu kita menjaga tingkat produktivitas, tetapi juga memberikan ruang untuk eksplorasi kreatif dan pengembangan keterampilan tambahan yang dapat meningkatkan kemampuan kita dalam jangka panjang.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill