Memahami Quality Function Deployment: Definisi, Sejarah, Manfaat, Tahapan & Contoh

Quality Function Deployment (QFD) adalah pendekatan dalam pengembangan produk yang bertujuan untuk menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik produk. Ini merupakan alat yang kuat dalam memastikan bahwa produk yang dibuat memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian QFD, sejarah singkatnya, manfaat pentingnya, tahapan QFD, dan memberikan contoh penerapannya.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Apa Itu Quality Function Deployment (QFD)?

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, menerjemahkannya menjadi karakteristik produk yang spesifik, dan mengintegrasikan pemahaman ini ke dalam seluruh siklus pengembangan produk. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan akan memenuhi atau melampaui harapan pelanggan.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Sejarah QFD

QFD pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1966 oleh Yoji Akao, seorang insinyur di Mitsubishi’s Kamakura Research Laboratories. Ini kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh Dr. Lawrence Sullivan pada awal tahun 1980-an. QFD menjadi populer di dunia bisnis karena membantu perusahaan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Manfaat Penting QFD

  1. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: QFD membantu perusahaan memahami dan merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, yang akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Reduksi Biaya: Dengan memahami dan mengintegrasikan kebutuhan pelanggan dari awal, perusahaan dapat menghindari perubahan desain yang mahal dan perbaikan setelah produk diluncurkan.
  3. Produk yang Lebih Kompetitif: QFD membantu menciptakan produk yang lebih sesuai dengan pasar, yang pada gilirannya membuat produk lebih kompetitif.
  4. Pengembangan Produk yang Cepat: Mempercepat proses pengembangan produk dengan menghilangkan kebingungan dan kesalahpahaman dalam tim pengembangan.
  5. Keselarasan Organisasi: QFD membantu mengaligkan organisasi pada satu visi untuk produk, memastikan semua anggota tim memahami dan bekerja menuju tujuan yang sama.

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Tahapan QFD

Proses QFD melibatkan sejumlah tahapan yang membantu perusahaan menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik produk. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam QFD:

  1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan: Mengumpulkan data dari pelanggan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan ekspektasi mereka terhadap produk atau layanan.
  2. Pemetaan Kebutuhan Pelanggan: Menggambarkan koneksi antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik produk.
  3. Pemetaan Karakteristik Produk: Menentukan karakteristik produk yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan. Ini dapat mencakup desain, performa, kualitas, dan fitur lainnya.
  4. Matriks House of Quality: Membangun matriks yang memadankan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik produk. Ini adalah langkah inti dalam QFD.
  5. Perancangan Produk: Mulai merancang produk berdasarkan hasil matriks House of Quality.
  6. Pengembangan Produk: Mengembangkan produk berdasarkan desain yang dihasilkan.
  7. Pengujian dan Evaluasi: Menguji produk untuk memastikan sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
  8. Perbaikan Terus-menerus: Jika ada masalah atau ketidaksesuaian dengan kebutuhan pelanggan, melakukan perbaikan dan iterasi pada desain produk.

Contoh Penerapan QFD

Contoh penerapan QFD adalah dalam industri otomotif. Sebuah produsen mobil mungkin mengumpulkan data dari pelanggan tentang apa yang mereka inginkan dari kendaraan mereka. Kebutuhan pelanggan mungkin termasuk efisiensi bahan bakar yang tinggi, kenyamanan saat mengemudi, keamanan, dan harga yang terjangkau.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Selanjutnya, produsen akan menggunakan QFD untuk menghubungkan kebutuhan pelanggan ini dengan karakteristik produk. Mereka mungkin menentukan bahwa untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang tinggi, mereka perlu merancang mesin yang lebih efisien. Untuk kenyamanan, mereka perlu fokus pada suspensi dan interior kendaraan. Dengan demikian, karakteristik produk akan mencakup efisiensi mesin, kualitas suspensi, dan desain interior.

Matriks House of Quality akan digunakan untuk memadankan kebutuhan pelanggan dengan karakteristik produk ini. Hasilnya adalah desain produk yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Dalam kesimpulannya, Quality Function Deployment (QFD) adalah alat penting dalam pengembangan produk yang membantu perusahaan memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan melibatkan pelanggan dan mengintegrasikan kebutuhan mereka dari awal, perusahaan dapat menciptakan produk yang lebih memuaskan pelanggan dan lebih kompetitif di pasar.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill