Mengenal Scrum: Definisi, Pihak yang Terlibat, Tahapan, Manfaat & Contoh

Scrum adalah sebuah metode manajemen proyek yang populer dalam pengembangan perangkat lunak dan industri lainnya. Metode ini berfokus pada kerja tim kolaboratif dan pemecahan masalah dengan cepat. Dalam artikel ini, Kita akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Scrum, orang-orang yang terlibat dalam Scrum, tahapannya, manfaatnya, contoh penerapannya, dan perbedaan antara Scrum dan pendekatan Agile.

Apa Itu Scrum?

Scrum adalah kerangka kerja manajemen proyek yang masuk dalam kategori Agile. Metode ini mengacu pada cara kerja tim dalam iterasi yang disebut “sprint.” Setiap sprint memiliki tujuan spesifik, dan tim bekerja bersama untuk mencapai tujuan tersebut dalam periode waktu yang ditentukan, biasanya dua hingga empat minggu.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Orang-Orang yang Terlibat dalam Scrum

Ada beberapa peran utama dalam Scrum:

  1. Product Owner: Product owner adalah orang yang bertanggung jawab atas visi produk dan mengelola backlog produk. Mereka berinteraksi dengan tim pengembangan dan memprioritaskan fitur dan tugas.
  2. Scrum Master: Scrum master adalah pemimpin tim yang membantu memastikan tim mengikuti prinsip-prinsip Scrum dan mengatasi hambatan. Mereka juga bertanggung jawab untuk memfasilitasi pertemuan Scrum.
  3. Tim Pengembangan: Tim pengembangan adalah anggota yang melakukan pekerjaan aktual dalam proyek. Mereka bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan menguji produk.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Tahapan Metode Scrum

Scrum melibatkan serangkaian tahap berurutan:

  1. Perencanaan: Pada awal setiap sprint, tim melakukan perencanaan untuk menentukan apa yang akan diselesaikan selama sprint tersebut. Product owner memprioritaskan backlog produk.
  2. Daily Standup: Setiap hari, tim mengadakan pertemuan singkat (daily standup) untuk berbicara tentang kemajuan dan mengidentifikasi hambatan. Pertemuan ini biasanya berlangsung kurang dari 15 menit.
  3. Review Sprint: Pada akhir setiap sprint, tim mengadakan pertemuan ulasan untuk mengevaluasi apa yang telah dicapai selama sprint. Ini juga merupakan kesempatan bagi pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik.
  4. Retrospektif Sprint: Setelah ulasan sprint, tim melakukan retrospektif untuk memeriksa apa yang dapat diperbaiki dalam cara mereka bekerja dan apakah ada hambatan yang perlu diatasi.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Manfaat Metode Scrum

Scrum menawarkan berbagai manfaat, termasuk:

  1. Fleksibilitas: Tim dapat dengan cepat menyesuaikan rencana jika ada perubahan kebutuhan atau prioritas.
  2. Transparansi: Semua orang terlibat dalam proyek memiliki visibilitas yang sama terhadap kemajuan dan kendala.
  3. Kualitas Produk: Dengan melakukan pemeriksaan terus-menerus, tim dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah kualitas secara proaktif.
  4. Kepuasan Pelanggan: Dengan sprint yang lebih pendek, tim dapat merilis perangkat lunak lebih cepat dan lebih sering, yang meningkatkan kepuasan pelanggan.

Contoh Penerapan Scrum

Misalkan sebuah perusahaan pengembangan perangkat lunak menggunakan Scrum untuk mengembangkan aplikasi seluler. Mereka mengadakan sprint dua minggu sekali. Pada awal setiap sprint, tim dan product owner merencanakan apa yang akan dicapai dalam sprint tersebut. Selama sprint, tim bekerja sama, melakukan pertemuan harian singkat untuk membahas kemajuan, dan memecahkan masalah. Pada akhir sprint, mereka mengadakan ulasan untuk menunjukkan kepada pemangku kepentingan apa yang telah mereka selesaikan.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Perbedaan Scrum dan Agile

Agile adalah kerangka kerja yang lebih luas yang mencakup berbagai metode, termasuk Scrum. Scrum adalah salah satu implementasi dari prinsip-prinsip Agile. Prinsip-prinsip Agile lebih umum dan tidak selalu melibatkan sprint atau peran tertentu seperti product owner. Scrum adalah metode yang lebih spesifik dan lebih terstruktur yang mengikuti prinsip-prinsip Agile.

Dengan memahami Scrum dan prinsip-prinsip Agile, Kita dapat meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kepuasan pelanggan dalam pengembangan perangkat lunak dan banyak industri lainnya. Scrum memungkinkan tim untuk berkolaborasi secara efektif, mengejar tujuan bersama, dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi dalam proyek.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill