Tutorial Migrasi Website ke VPS dengan Mudah

Migrasi website ke Virtual Private Server (VPS) adalah langkah penting dalam meningkatkan kinerja dan kontrol atas situs web kita. Dalam tutorial ini, kita akan membahas langkah-langkah lengkap untuk melakukan migrasi dengan mudah, mulai dari backup hingga mengarahkan nama domain ke server VPS.

Langkah 1 – Melakukan Full Backup

Sebelum kita memulai migrasi, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah membuat full backup dari semua file dan database situs web kita. Backup ini akan menjadi sandaran kita jika terjadi masalah selama proses migrasi. Gunakan alat backup yang tersedia di panel kontrol hosting kita atau dengan menggunakan alat backup dari CMS yang digunakan, seperti plugin backup untuk WordPress.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Langkah 2 – Menyiapkan VPS

Sebelum kita dapat memigrasikan situs web kita, kita perlu menyiapkan VPS terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkahnya:

2.1 Mengakses Webmin

Masuklah ke panel kontrol VPS kita melalui Webmin atau aplikasi manajemen server lainnya yang disediakan oleh penyedia VPS.

2.2 Melakukan Konfigurasi Virtualmin

Setelah masuk ke Webmin, lakukan konfigurasi Virtualmin agar siap digunakan untuk membuat server virtual. Pastikan untuk mengatur nama domain dan konfigurasi server dengan benar.

2.3 Membuat Server Virtual

Buatlah server virtual baru di Virtualmin dengan mengikuti instruksi yang diberikan. Pilih tipe server yang sesuai dengan kebutuhan situs web kita, seperti Apache atau Nginx, dan konfigurasikan pengaturan server dengan benar.

3. Melakukan Migrasi Website ke VPS

Setelah VPS kita siap, langkah selanjutnya adalah memindahkan semua file situs web kita ke server VPS. Gunakan protokol transfer file (FTP) atau Secure Copy Protocol (SCP) untuk mentransfer file-file tersebut ke direktori yang sesuai di server VPS. Pastikan untuk mempertahankan struktur direktori yang sama seperti di server lama.

Tertarik jadi Graphic Designer? Baca Graphic Designer di sini.

4. Melakukan Migrasi Database

Setelah file-file situs web telah dipindahkan, langkah berikutnya adalah memigrasikan database situs web kita ke server VPS. Ekspor database dari server lama menggunakan alat manajemen database yang tersedia, seperti phpMyAdmin atau melalui command line. Setelah itu, impor database ke server VPS dan pastikan konfigurasi database diubah sesuai dengan informasi server VPS.

5. Mengedit File wp-config.php

Setelah database berhasil dimigrasikan, kita perlu mengedit file wp-config.php (jika menggunakan WordPress) untuk memperbarui pengaturan koneksi database dengan informasi baru yang sesuai dengan server VPS. Buka file wp-config.php dan ubah nilai variabel database, username, dan password sesuai dengan informasi database di server VPS.

6. Mengarahkan Nama Domain ke Server VPS

Langkah terakhir adalah mengarahkan nama domain situs web kita ke server VPS. Lakukan hal ini dengan mengubah pengaturan DNS di pengaturan domain kita untuk menunjuk ke alamat IP VPS. Tambahkan rekaman A baru dengan alamat IP VPS sebagai nilai. Proses propagasi DNS dapat memakan waktu beberapa jam hingga maksimal 48 jam, jadi bersabarlah.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

Kesimpulan

Migrasi website ke VPS dapat dilakukan dengan mudah jika kita mengikuti langkah-langkah yang tepat. Dengan melakukan full backup, menyiapkan VPS, memigrasikan file dan database, mengedit konfigurasi, dan mengarahkan nama domain, kita dapat memastikan bahwa situs web kita berjalan dengan lancar di server VPS baru.

Dengan melakukan migrasi ke VPS, kita dapat mengambil kendali penuh atas sumber daya server dan meningkatkan kinerja serta keamanan situs web kita. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mencoba migrasi website ke VPS jika kita ingin meningkatkan pengalaman pengguna dan mengoptimalkan kinerja situs web kita.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill