Rangkuman Buku Everything is Negotiable by Phil M. Jones

Judul Buku: Everything is Negotiable

Nama Penulis: Gavin Kennedy

Nama Penerbit: Random House

Tahun Penerbitan: 2008

“Everything is Negotiable” yang ditulis oleh Gavin Kennedy adalah panduan praktis yang komprehensif tentang seni dan ilmu negosiasi. Dalam buku ini, Kennedy menjelaskan dengan jelas bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini dapat dinegosiasikan, baik itu dalam konteks bisnis, hubungan pribadi, atau bahkan dalam situasi sehari-hari.

Dengan pengalaman panjangnya sebagai seorang negosiator profesional dan pengajar, Kennedy membagikan wawasan dan strategi yang berguna untuk membantu kita menjadi negosiator yang lebih efektif. Buku ini tidak hanya mengajarkan teknik-teknik negosiasi yang kuat, tetapi juga menggali aspek psikologi yang mendasari proses negosiasi.

Melalui penjelasan yang sistematis dan contoh kasus nyata, Kennedy membantu kita memahami bagaimana mengidentifikasi dan memanfaatkan kepentingan bersama, mengatasi konflik, dan menciptakan solusi yang saling menguntungkan. Ia juga membahas berbagai taktik yang digunakan dalam negosiasi, serta bagaimana membaca bahasa tubuh dan isyarat non-verbal dalam proses negosiasi.

Buku ini dirancang untuk membantu kita meningkatkan keterampilan mereka dalam bernegosiasi, dengan memberikan alat yang diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam setiap situasi. Apakah Anda seorang pemimpin bisnis yang ingin memperoleh kesepakatan yang menguntungkan, seorang penjual yang ingin meningkatkan kemampuan tawar-menawar, atau siapa saja yang ingin meningkatkan keterampilan komunikasi dan penyelesaian konflik, “Everything is Negotiable” akan menjadi panduan yang berharga dalam perjalanan Anda untuk menjadi seorang negosiator yang ulung.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Key Summary:

1. Mengenal “ZOPA” (Zona Kesepakatan yang Mungkin): Dalam negosiasi, kita perlu mengenali ZOPA, yaitu rentang antara batas terendah yang kita siap terima dan batas tertinggi yang pihak lain siap berikan. Mengetahui ZOPA membantu kita merancang strategi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan.

2. Prinsip Negosiasi: Kita harus memahami prinsip-prinsip dasar negosiasi, seperti fokus pada kepentingan bersama, menciptakan nilai tambah, dan menjaga hubungan yang baik dengan pihak lain. Mengikuti prinsip-prinsip ini membantu kita menjalankan negosiasi dengan kebijaksanaan dan integritas.

3. “BATNA” (Best Alternative to a Negotiated Agreement): BATNA adalah alternatif terbaik yang kita miliki jika negosiasi tidak mencapai kesepakatan. Kita harus mengevaluasi dan mengembangkan BATNA yang kuat untuk memperkuat posisi kita dalam negosiasi dan menghindari keputusan yang merugikan.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

4. “Anak Buah Salib”: Istilah ini mengacu pada strategi yang digunakan untuk membujuk pihak lain dengan mengungkapkan bahwa keputusan yang mereka ambil akan berdampak pada anak buah mereka. Kita harus waspada terhadap strategi ini dan tetap fokus pada argumen dan logika dalam negosiasi.

5. Mendekati negosiasi dengan “Mentalitas Kolaboratif”: Mengadopsi mentalitas kolaboratif berarti berupaya mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Kita harus menghindari mentalitas kompetitif yang hanya berfokus pada kemenangan pribadi dan berupaya menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan.

6. Mengelola “Distributive Bargaining”: Distributive bargaining adalah situasi di mana pihak-pihak terlibat saling bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Kita perlu menggunakan strategi seperti menawar dengan bijak dan mencari ruang bagi keduabelah pihak untuk mencapai kesepakatan yang adil dalam situasi ini.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

7. Menerapkan “Prinsip 70/30”: Prinsip ini menyarankan bahwa kita harus mendengarkan sebanyak 70% waktu dan berbicara hanya 30% waktu dalam negosiasi. Mendengarkan secara aktif membantu kita memahami kebutuhan, kekhawatiran, dan keinginan pihak lain, sehingga kita dapat merespons dengan tepat.

8. Mengelola “Negotiation Jujitsu”: Negotiation jujitsu adalah teknik yang melibatkan merespons serangan atau taktik keras pihak lain dengan sikap yang tenang dan berkolaborasi, sehingga mengubah serangan menjadi peluang untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

9. “Negotiation Leverage”: Leverage adalah kekuatan yang kita miliki dalam negosiasi, seperti alternatif terbaik (BATNA), otoritas, atau sumber daya yang bernilai. Kita harus mengidentifikasi leverage kita dan menggunakannya dengan bijak untuk memperoleh hasil yang lebih menguntungkan.

10. Memahami “Negotiation Deadlock”: Deadlock terjadi ketika negosiasi tidak mencapai kemajuan dan terjebak pada titik mati. Kita perlu menghindari deadlock dengan mencari cara untuk mengatasi perbedaan dan menemukan solusi alternatif yang dapat memecahkan kebuntuan.

11. Mengembangkan “Negotiation Skills”: Keterampilan negosiasi dapat dikembangkan melalui latihan dan pengalaman. Kita perlu mengasah kemampuan berkomunikasi, berargumentasi, mengelola emosi, dan berpikir kreatif agar menjadi negosiator yang lebih efektif.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

12. Menghadapi “Negotiation Tactics”: Kita harus waspada terhadap berbagai taktik yang digunakan oleh pihak lain dalam negosiasi, seperti tawar-menawar agresif, ultimatum, atau penggunaan kekuasaan. Dengan memahami taktik-taktik ini, kita dapat merespons dengan bijaksana dan tetap menjaga kendali dalam negosiasi.

13. Mengelola “Cognitive Biases”: Dalam negosiasi, kita harus mengenali dan mengatasi bias kognitif yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan kita, seperti efek anker, kecenderungan konfirmasi, atau bias status quo. Memahami bias ini membantu kita membuat keputusan yang lebih rasional.

14. Menggunakan “Negotiation Tools”: Buku ini juga memberikan beragam alat dan teknik dalam negosiasi, seperti diagram nilai, perhitungan keuntungan bersih, atau analisis risiko. Menggunakan alat-alat ini membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi dan membuat keputusan yang lebih baik.

15. Mengembangkan “Negotiation Ethics”: Etika adalah aspek penting dalam negosiasi. Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip etika, seperti kejujuran, menghormati hak dan privasi pihak lain, dan menghindari tindakan manipulatif.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill