Rangkuman Buku Kiss, Bow, or Shake Hands by Terri Morrison

Judul buku: Kiss, Bow, or Shake Hands: The Bestselling Guide to Doing Business in More Than 60 Countries

Nama penulis: Terri Morrison dan Wayne A. Conaway

Nama penerbit: Adams Media

Tahun penerbitan: 2021

“Kiss, Bow, or Shake Hands” adalah panduan terlaris yang memberikan wawasan yang komprehensif tentang cara berbisnis di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. Ditulis oleh Terri Morrison dan Wayne A. Conaway, buku ini dirancang untuk membantu profesional, pelaku bisnis, dan perjalanan bisnis yang ingin memahami adat dan budaya di berbagai negara dengan tujuan mencapai kesuksesan dalam lingkungan bisnis internasional.

Dalam buku ini, para penulis memberikan penjelasan yang mendalam tentang norma-norma budaya, etiket bisnis, komunikasi verbal dan non-verbal, protokol sosial, tata krama, dan praktik bisnis yang berbeda di setiap negara yang dibahas. Mereka menyoroti perbedaan budaya yang penting, seperti pandangan tentang waktu, sikap terhadap negosiasi, gaya komunikasi yang efektif, hierarki dalam keputusan bisnis, serta cara yang tepat untuk membangun hubungan dan menjalin kemitraan.

Buku ini tidak hanya memberikan informasi praktis, tetapi juga menggambarkan secara mendalam konteks budaya dari masing-masing negara yang dibahas. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan saran praktis, petunjuk, dan studi kasus untuk membantu kita menghindari kesalahpahaman budaya yang dapat merugikan dalam transaksi bisnis internasional.

Dengan menggunakan buku “Kiss, Bow, or Shake Hands”, kita dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang keanekaragaman budaya global, menghormati kebiasaan setempat, dan membangun hubungan bisnis yang kuat dengan mitra internasional. Buku ini menjadi sumber daya yang tak ternilai bagi siapa saja yang terlibat dalam bisnis global atau berencana untuk menjalin hubungan bisnis dengan orang dari budaya yang berbeda.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Key Summary:

  1. Beradaptasi dengan salam lokal sangat penting, seperti mencium pipi, memberikan jabatan tangan, atau membungkukkan badan. Ini menunjukkan penghormatan kita terhadap budaya setempat.
  2. Memahami konsep “face” dalam budaya Asia, yang berarti menjaga harga diri dan menjauhkan diri dari konflik terbuka, dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih harmonis dan menghindari situasi yang memalukan.
  3. Menyadari perbedaan gaya komunikasi tingkat tinggi dan rendah dapat membantu kita menyesuaikan kecepatan bicara dan tingkat detail informasi yang kita bagikan untuk menciptakan keseimbangan komunikasi yang efektif.
  4. Mengerti konsep “time is money” di negara-negara seperti Amerika Serikat atau Jerman membantu kita menghargai kecepatan dan efisiensi dalam transaksi bisnis, sementara di negara lain seperti Arab atau Afrika, lebih menghargai kehangatan dan interaksi sosial.
  5. Pemahaman tentang “high context” dan “low context” cultures membantu kita memahami bahwa dalam budaya dengan konteks tinggi seperti Jepang atau Korea, komunikasi tidak langsung dan perlu dibaca di antara baris, sementara dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat atau Australia, komunikasi lebih langsung dan terbuka.
  6. Mengenali pentingnya hierarki dalam budaya Asia, seperti di Jepang atau Tiongkok, di mana penghormatan kepada orang yang lebih tua atau atasan sangat penting, memastikan kita menghargai dan menunjukkan rasa hormat yang seharusnya.
  7. Menyesuaikan gaya negosiasi kita dengan budaya lokal sangat penting. Di negara seperti Belanda atau Jerman, pendekatan yang langsung dan fokus pada fakta dan angka dapat lebih efektif, sementara di negara seperti Indonesia atau India, pendekatan yang lebih santai dan berorientasi pada hubungan bisa lebih berhasil.
  8. Memahami perbedaan dalam konsep ruang pribadi, di mana beberapa budaya seperti Amerika atau Kanada menghargai ruang pribadi yang lebih luas, sementara budaya seperti Italia atau Spanyol lebih cenderung berdekatan saat berinteraksi, membantu kita menyesuaikan jarak fisik yang nyaman dalam berkomunikasi.
  9. Kesadaran akan perbedaan pola percakapan formal dan informal, seperti menggunakan gelar atau memanggil seseorang dengan nama depan, membantu kita menyesuaikan gaya berbicara dan membangun hubungan yang lebih baik.
  10. Memahami pentingnya mempelajari bahasa dan istilah bisnis setempat membantu kita mengkomunikasikan niat dan kebutuhan kita dengan lebih baik, serta menunjukkan rasa hormat dan upaya untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis lokal.
  11. Memahami budaya pemberian hadiah dan menghindari hadiah yang dianggap tabu atau tidak pantas di budaya setempat membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang dapat merugikan.
  12. Menghormati praktik religius dalam budaya setempat dan menghindari topik yang sensitif dalam percakapan bisnis membantu kita menciptakan lingkungan yang harmonis dan menghormati nilai-nilai budaya setempat.
  13. Kesadaran akan perbedaan dalam gaya kepemimpinan, di mana beberapa budaya menghargai kepemimpinan otoriter yang kuat, sementara yang lain lebih mendorong pendekatan yang kolaboratif, membantu kita menyesuaikan gaya kepemimpinan kita untuk menciptakan hubungan yang produktif dengan mitra bisnis setempat.
  14. Memahami pentingnya penggunaan kartu nama dan etiket seputar pemberian dan penerimaan kartu nama membantu kita menciptakan kesan yang baik dan membangun jaringan yang kuat dalam lingkungan bisnis internasional.
  15. Memahami perbedaan dalam budaya email dan telepon, di mana beberapa negara lebih menyukai komunikasi langsung melalui telepon, sementara yang lain lebih mengandalkan email yang lebih formal, membantu kita menyesuaikan metode komunikasi yang paling efektif.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill