Ringkasan Buku Say What You Mean by Oren Jay Sofer

Judul Buku: Say What You Mean: A Mindful Approach to Nonviolent Communication

Nama Penulis: Oren Jay Sofer

Nama Penerbit: Shambhala Publications

Tahun Penerbitan: 2018

“Say What You Mean: A Mindful Approach to Nonviolent Communication” yang ditulis oleh Oren Jay Sofer merupakan panduan praktis yang mengajarkan kita cara berkomunikasi secara efektif dan penuh kebijaksanaan. Dalam buku ini, penulis menggabungkan prinsip-prinsip komunikasi nonkekerasan (nonviolent communication) dengan pendekatan kesadaran (mindfulness) untuk membantu kita mengembangkan hubungan yang lebih sehat, mendalam, dan bermakna dengan orang lain.

Buku ini tidak hanya memberikan teori-teori komunikasi, tetapi juga menyajikan latihan-latihan yang praktis dan mudah diikuti. Oren Jay Sofer mengajak kita untuk menjalani latihan kesadaran yang mendalam dan mempraktikkan cara mengungkapkan diri dengan jelas, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menjalin kedekatan emosional yang lebih dalam dalam setiap interaksi komunikasi.

Dalam “Say What You Mean,” kita akan mempelajari keterampilan-keterampilan penting seperti mengidentifikasi dan mengungkapkan kebutuhan dan keinginan dengan jelas, mendengarkan secara empatik untuk memahami orang lain dengan lebih baik, mengelola emosi secara sehat, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Buku ini juga menawarkan panduan dalam menggunakan bahasa yang mendukung, membangun kepercayaan, dan menciptakan kedamaian dalam setiap percakapan.

Berdasarkan prinsip-prinsip komunikasi nonkekerasan yang diajarkan dalam buku ini, kita akan mendapatkan keterampilan yang sangat berharga untuk membangun hubungan yang harmonis, meningkatkan kerjasama, dan merawat kualitas komunikasi kita dengan orang-orang di sekitar kita. “Say What You Mean” menjadi panduan praktis yang mendalam dan membumi untuk mengubah cara kita berkomunikasi dan memperkaya kehidupan kita secara menyeluruh.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Key Summary:

  1. Mengenali emosi: Kita belajar mengenali emosi dengan lebih baik, seperti kegembiraan, kecemasan, atau kemarahan, sehingga kita dapat mengkomunikasikan perasaan kita secara jelas dan terbuka kepada orang lain.
  2. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan: Kita diajak untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan dengan lebih spesifik, sehingga kita dapat mengomunikasikannya dengan jelas kepada orang lain, membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik.
  3. Menggunakan bahasa yang mendukung: Kita diberikan panduan dalam menggunakan bahasa yang membangun, mendukung, dan memperkuat hubungan, menghindari bahasa yang menuduh, menghakimi, atau menyalahkan, sehingga komunikasi kita menjadi lebih harmonis.
  4. Mendengarkan secara empatik: Kita belajar untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, mencoba memahami perspektif orang lain dengan mengesampingkan penilaian dan prasangka, sehingga kita dapat membangun kedekatan emosional yang lebih dalam.
  5. Memahami konflik sebagai peluang: Kita diajarkan untuk melihat konflik sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar, dan bukan sebagai sesuatu yang harus dihindari. Dengan keterampilan komunikasi yang tepat, kita dapat menyelesaikan konflik dengan bijaksana dan mencapai solusi yang saling menguntungkan.
  6. Menjaga kehadiran saat berkomunikasi: Kita diajarkan untuk mengembangkan kesadaran akan pikiran, emosi, dan sensasi fisik kita saat berkomunikasi, sehingga kita dapat menghindari reaksi impulsif dan merespons dengan lebih bijaksana.
  7. Mengelola emosi secara sehat: Kita belajar keterampilan dalam mengelola emosi dengan sehat, seperti mengenali kehadiran emosi, memahami asal-usulnya, dan mengekspresikannya secara konstruktif, sehingga komunikasi kita tidak terpengaruh oleh emosi yang tidak terkendali.
  8. Berbicara dengan kejelasan: Kita diajak untuk berbicara dengan kejelasan dan tidak mengasumsikan bahwa orang lain tahu apa yang kita pikirkan. Dengan mengungkapkan diri kita dengan jelas, kita dapat menghindari salah paham dan menciptakan komunikasi yang efektif.
  9. Menciptakan ruang bagi orang lain: Kita diajarkan untuk memberikan ruang dan waktu yang cukup kepada orang lain untuk berbicara dan berbagi perspektif mereka. Dengan mendengarkan tanpa interupsi, kita dapat menghargai dan menghormati orang lain dalam komunikasi.
  10. Mengembangkan rasa hormat dan empati: Kita belajar untuk mengembangkan rasa hormat dan empati terhadap orang lain, mengakui bahwa setiap individu memiliki pengalaman dan perspektif yang unik. Dengan sikap yang terbuka dan empatik, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih mendalam dan bermakna.
  11. Mengakui kekuatan kata-kata: Kita diberikan pemahaman tentang kekuatan kata-kata dalam komunikasi. Buku ini mengajarkan pentingnya memilih kata-kata dengan bijaksana untuk menghindari konfrontasi atau menyakiti perasaan orang lain, sehingga kita dapat membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling mendukung.
  12. Berlatih sabar dan kesabaran: Kita diajarkan untuk melatih kesabaran dalam komunikasi. Buku ini mengajarkan pentingnya memberikan waktu dan ruang bagi diri sendiri dan orang lain untuk memproses informasi dan merespons dengan bijaksana, sehingga komunikasi kita menjadi lebih efektif dan tidak tergesa-gesa.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill