Rangkuman Buku The 4 Stages of Psychological Safety

Judul buku: “The 4 Stages of Psychological Safety” (Empat Tahapan Keamanan Psikologis)

Penulis: Timothy R. Clark

Penerbit: Berrett-Koehler Publishers

Tahun penerbitan: 2021

“The 4 Stages of Psychological Safety” adalah buku yang ditulis oleh Timothy R. Clark, seorang penulis dan konsultan organisasi yang terkenal. Buku ini membahas tentang pentingnya keamanan psikologis dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan inovatif.

Dalam buku ini, Clark mengajak kita untuk memahami empat tahapan yang harus dilewati untuk mencapai keamanan psikologis di tempat kerja. Ia menggali konsep ini dengan mendalam, memberikan wawasan tentang bagaimana keamanan psikologis dapat mempengaruhi kinerja tim dan kesejahteraan individu.

Buku ini menjelaskan bahwa tahapan pertama adalah “Inclusion Safety” (Keamanan Inkluksi), di mana setiap anggota tim merasa diterima dan dihargai tanpa takut menjadi korban diskriminasi atau eksklusi. Tahap kedua adalah “Learner Safety” (Keamanan Pembelajaran), di mana individu merasa aman untuk mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan melakukan eksperimen tanpa takut dikritik atau dihukum.

Tahap ketiga adalah “Contributor Safety” (Keamanan Kontribusi), di mana individu merasa aman untuk memberikan kontribusi unik mereka, berani berpendapat, dan mengambil risiko demi kebaikan tim. Tahap terakhir adalah “Challenge Safety” (Keamanan Tantangan), di mana individu merasa aman untuk mengajukan pertanyaan yang kritis, menyuarakan ketidaksetujuan, dan menghadapi konflik dengan konstruktif.

Buku ini memberikan contoh kasus nyata, studi penelitian, dan praktik terbaik untuk membantu kita memahami dan menerapkan empat tahapan tersebut. Clark juga memberikan panduan dan saran praktis untuk membangun keamanan psikologis di tempat kerja, termasuk bagaimana memimpin dengan kebijaksanaan, memfasilitasi diskusi yang terbuka, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

“The 4 Stages of Psychological Safety” memberikan panduan berharga bagi pemimpin, manajer, dan individu yang ingin menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung pertumbuhan dan inovasi. Buku ini mengajak kita untuk mengakui pentingnya keamanan psikologis dalam mencapai kinerja yang optimal dan kebahagiaan di tempat kerja.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Key Summary

  1. Keamanan Inkluksi adalah tahap pertama dalam menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja. Pada tahap ini, setiap anggota tim merasa diterima dan dihargai tanpa takut menjadi korban diskriminasi atau eksklusi. Ini memungkinkan individu untuk merasa termasuk dan berkontribusi dengan sepenuhnya.
  2. Keamanan Pembelajaran adalah tahap kedua dalam menciptakan keamanan psikologis di tempat kerja. Di tahap ini, individu merasa aman untuk mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan melakukan eksperimen tanpa takut dikritik atau dihukum. Keamanan Pembelajaran membangun budaya di mana pembelajaran aktif dan inovasi ditingkatkan.
  3. Keamanan Kontribusi adalah tahap ketiga. Pada tahap ini, individu merasa aman untuk memberikan kontribusi unik mereka, berani berpendapat, dan mengambil risiko demi kebaikan tim. Keamanan Kontribusi memungkinkan kemunculan beragam perspektif, kreativitas, dan partisipasi aktif dari setiap anggota tim.
  4. Tahap terakhir adalah Keamanan Tantangan. Di tahap ini, individu merasa aman untuk mengajukan pertanyaan yang kritis, menyuarakan ketidaksetujuan, dan menghadapi konflik dengan konstruktif. Keamanan Tantangan memungkinkan adanya dialog terbuka, refleksi kritis, dan penyelesaian masalah yang efektif.
  5. Keamanan psikologis menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mempromosikan perasaan aman, saling percaya, dan saling menghormati di antara anggota tim. Hal ini memungkinkan anggota tim untuk berbagi secara terbuka, berkolaborasi, dan berinovasi tanpa rasa takut atau tekanan.
  6. Dalam menciptakan keamanan psikologis, penting bagi pemimpin untuk menjadi teladan dan memimpin dengan kebijaksanaan. Mereka harus memperhatikan cara mereka berkomunikasi, memberikan umpan balik, dan menangani konflik, serta membangun hubungan yang saling mendukung.
  7. Komunikasi yang terbuka dan transparan merupakan kunci dalam menciptakan keamanan psikologis. Pemimpin harus memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki akses terhadap informasi yang relevan, dan memfasilitasi dialog yang jujur dan terbuka.
  8. Penting untuk menciptakan budaya yang mendorong pembelajaran dan perkembangan. Ini melibatkan memberikan dukungan, umpan balik yang konstruktif, dan peluang untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan.
  9. Pemimpin juga harus mampu mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif dan memfasilitasi dialog yang menghargai berbagai pandangan. Mereka harus menciptakan lingkungan di mana konflik dilihat sebagai peluang untuk pertumbuhan dan perbaikan.
  10. Keamanan psikologis berdampak positif pada kinerja individu dan tim secara keseluruhan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman, tim menjadi lebih produktif, kreatif, dan inovatif. Keamanan psikologis juga meningkatkan kepuasan kerja, kesejahteraan mental, dan retensi anggota tim.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill