Kamu ada rencana atau mungkin sedang mempersiapkan seleksi wawancara di perusahaan BUMN? Atau masih bingung dengan pertanyaan alasan melamar kerja di BUMN saat wawancara?
Memang pertanyaan yang terlintas dan umum sekali perekrut tanya saat interview adalah, “Mengapa memilih melamar pekerjaan di perusahaan ini?”
Ini adalah sebuah tolak ukur para perekrut untuk menentukan seberapa jauh pelamar berkomitmen dalam pilihan yang mereka ambil.
Nah, Myskill sudah rangkum beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat memberikan alasan mengapa harus memilih bekerja di perusahaan BUMN.
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
Daftar Isi
1. Menyalurkan Potensi Diri untuk Kepentingan Perusahaan
Jika perekrut bertanya, “Apa keahlian yang kamu miliki?”, maka kamu jawab dengan potensi-potensi yang kamu punya untuk keperluan dan keuntungan perusahaan.
Sebutkan dan tunjukkan potensi yang sekiranya kamu miliki tersebut berguna bagi perusahaan. Perusahaan juga pasti akan memilih kandidat yang paling cocok untuk posisi yang tersedia.
Dengan potensi dalam dirimu yang sesuai permintaan perusahaan, maka kamu dapat mengembangkan potensi tersebut dalam bidang yang lebih luas.
Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.
2. Sebuah Kesempatan yang Hebat Bergabung di Perusahaan ini
Usahakan kamu menjawab dengan, “Saya merasa beruntung memperoleh kesempatan ini.”
Perusahaan akan melihat bahwa dirimu benar-benar berminat untuk melamar posisi yang tersedia. Menjadi bagian dari perusahaan adalah sebuah kesempatan yang mungkin tidak datang dua kali untuk dirimu!
Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.
3. Ingin Berkontribusi untuk Perusahaan dan Negara
BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Maka dengan memberikan alasan bahwa kamu ingin memberikan kontribusi untuk perusahaan terkait sekaligus negara, para perekrut akan melihat keyakinanmu dalam melamar pekerjaan tersebut.
Berikan alasan seperti, “Saya ingin berkontribusi untuk perusahaan. Bekerja di perusahaan ini juga bentuk kontribusi saya untuk negara sebagai warga negara.”
4. Sebuah Tantangan Menarik Demi Perjalanan Karier
Berikan alasan mengapa menjadi bagian perusahaan tersebut adalah tantangan untuk perjalanan kariermu di masa depan. Para perekrut akan menganggap kamu menjadi calon pekerja yang ingin berkembang bersama dengan perusahaan.
Kamu dapat memberikan alasan seperti ini, “Dengan saya bekerja di perusahaan ini, maka akan menjadi tantangan baru bagi saya dan sebagai batu loncatan untuk perjalanan karier saya di masa depan.”
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
5. Sebuah Kebanggaan Menjadi Bagian dari Perusahaan
Tunjukkan bahwa jika kamu berhasil masuk, maka kamu akan bangga menjadi bagian dari perusahaan.
Alasan yang dapat kamu berikan, “Saya pasti bangga jika menjadi bagian dari perusahaan. Sebuah kehormatan bagi saya dapat bekerja di sini.”
Perekrut akan berpikir bahwa kamu benar-benar berniat untuk bekerja di perusahaan. Kebangaan atau pride yang kamu tunjukkan dapat menjadi nilai tambah di mata para perekrut.
Itulah beberapa alasan mengapa melamar kerja di perusahaan BUMN yang dapat membantu kamu saat wawacara. Beberapa alasan mungkin akan terlihat conditional, bergantung dari bagaimana wawancara berjalan. Kamu sebagai calon pekerja harus benar-benar paham pokok pertanyaan yang ada saat wawancara berlangsung.
Maka dari itu, sangat disarankan untuk menyiapkan alasan yang tepat dalam melamar pekerjaan sebelum memasuki tahap wawancara.
Nah, MySkill juga mempunyai kelas bagi kamu yang akan menghadapi wawancara kerja. Di kelas bootcamp MySkill.id ini, kamu akan menemukan tips dan trik sukses dalam menghadapi wawancara kerja.Yuk, buruan cek!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.