Ketahui Awal Mula Metode Scrum dan Penjelasan Lanjutnya

Apakah kamu tahu tentang metode Scrum? Atau kamu mungkin penasaran tentang sejarah, proses, dan nilai-nilai dari metode Scrum?

Metodologi Scrum secara garis besar adalah metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile. Metode ini adalah bagaimana cara pelaku atau pengelola mengelola dan menjalankan sebuah project. Ini berguna untuk mengelola segala jenis project mulai dari pembuatan software, website, marketing, planning, dan sebagainya.

Artikel MySkill.id kali ini akan membahas awal mula metode Scrum untuk memudahkan pekerjaan organisasimu, loh! Mari, simak bersama!

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

1. Sejarah Scrum

Bagaimana awal metode Scrum terbentuk?

Jika berbicara tentang sejarah metode Scrum, maka kita harus mengilas balik ke tahun 1990-an.

Jeff Sutherland dan tim pengembangannya memperkenalkan metode Scrum pertama kali pada awal tahun 1990-an. Lalu, metode Scrum ini berkembang lebih lanjut oleh tim pengembangan Schwaber dan Beedle.

Metode Scrum adalah metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile. Metode ini menjelaskan bagaimana cara pelaku mengelola dan menjalankan sebuah project. Mulai dari pembuatan software, website, marketing, planning, dan sebagainya.

Metode kerja yang satu ini sangat membantu karena cara bekerjanya yang mampu mengatasi masalah-masalah kompleks. Metode Scrum memprioritaskan tugas-tugas individual, lalu membagi tugas-tugas tersebut kepada anggota tim yang berkompeten dan sesuai bidang dalam masing-masing tugas tersebut.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

2. Pola Proses Scrum

Awal Mula Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/834892/
Inilah istilah yang ada dalam metode Scrum

Scrum menekankan penggunaan serangkaian pola proses yang telah terbukti efektif dalam pengerjaan suatu project secara terstruktur. Berikut ini penjelasan dari pola-pola proses yang ada dalam metodologi Scrum,

  • Backlog

Yang pertama, backlog, yaitu daftar kebutuhan atau fitur project yang memiliki tingkatan prioritas sesuai dengan kebutuhan tim dan klien. Setiap deskripsi (story) di dalam backlog ini dapat berubah sesuai dengan keadaan yang terjadi dalam tim.

Lalu, terdapat manajer produk yang menilai backlog dan mengatur prioritas story sesuai kebutuhan.

  • Sprint

Selanjutnya ada sprint di mana kumpulan unit kerja yang pengerjaannya harus sesuai dengan time box (biasanya 30 hari). Sprint memungkinkan anggota tim untuk bekerja dalam lingkungan jangka pendek, tapi stabil.

  • Scrum Meeting

Scrum meeting adalah pertemuan singkat (biasanya 15 menit) yang diadakan setiap hari oleh tim Scrum. Dalam pertemuan ini terdapat tiga pertanyaan utama untuk review oleh semua anggota tim.

Pertanyaannya antara lain, “Apa yang saya lakukan kemarin?”, “Apa yang ingin saya lakukan hari ini”, dan “Apa hal yang menjadi penghalang saya melakukan pekerjaan untuk hari ini?”

  • Master Scrum

Dalam sebuah tim ada seorang pemimpin tim yang memiliki julukan sebagai master Scrum. Master Scrum ini memimpin pertemuan dan menilai tanggapan dari setiap anggota tim. Bukan hanya itu, master Scrum juga membantu tim untuk mengungkap potensi masalah sedini mungkin. 

  • Demos

Demos adalah proses penyampaian produk uji coba kepada klien. Dalam proses ini akan terlihat bagaimana fungsionalitas project atau produk.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

3. Nilai-nilai Scrum

Awal Mula Metode Scrum https://www.pexels.com/photo/760710/
Junjung tinggi nilai dalam metode Scrum

Terdapat 5 nilai (value) dari implementasi Scrum, yaitu komitmen, fokus, keterbukaan, saling menghormati, dan keberanian.

  • Komitmen

Anggota tim harus berkomitmen untuk menciptakan tujuan yang realistis dan konsisten. Setiap anggota tim harus benar-benar menjalankan masing-masing jobdesk sesuai dengan sprint. Hal ini dapat menetapkan tujuan yang tepat dan memenuhi komitmen tiap anggota tim.

  • Fokus

Fokus dalam satu pekerjaan dalam satu waktu. Dengan fokus, tim akan mendapatkan tujuan dan peranan yang jelas dalam pekerjaan. Tugas tiap anggota tim adalah menggunakan peran tersebut untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan.

  • Keterbukaan

Segala sesuatu yang terjadi dalam project harus transparan dan dapat diinspeksi dalam rangka peningkatan. Hal ini akan membuat proses pengerjaan project dalam tim semakin lebih mudah.

  • Saling Menghormati

Anggota tim Scrum harus menunjukkan rasa hormat satu sama lain. Entah itu pada pemilik produk, stakeholders, maupun master Scrum.

Tim yang baik tahu bahwa kekuatan mereka terletak pada seberapa baik mereka berkolaborasi dan berkontribusi. Setiap orang memiliki kontribusi yang berbeda dalam menyelesaikan project pekerjaan sprint.

  • Keberanian

Tim Scrum harus berani untuk mengatakan tidak, meminta bantuan, dan mencoba hal-hal baru. Tim harus cukup berani untuk mempertanyakan status project ketika ternyata hal tersebut membuat pekerjaan mereka terhambat.

Penggunaan Scrum yang sukses tergantung pada tim yang menjalankan kelima nilai ini. Setiap tim Scrum harus berkomitmen untuk mencapai tujuannya. Selain itu, anggota tim juga harus memiliki keberanian untuk melakukan pekerjaan dengan benar dalam mengatasi masalah yang sulit. 

Mau lancar Bahasa Inggris? Baca panduan lengkap bahasa Inggris, TOEFL, IETLS & Beasiswa ini.

Bagaimana? Apakah penjelasan awal mula metode Scrum sampai nilai-nilainya di atas sudah mengatasi rasa penasaranmu?

MySkill.id memiliki sebuah kelas pelatihan mengenai metode Scrum. Di dalam kelas ini, kamu tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai Scrum, tapi juga pelatihan mengenai penerapan metode Scrum. Yuk, segera cek!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill