Mahasiswa baru terkadang masih asing dengan organisasi yang eksis di lingkungan kampus. Biasanya, hanya tahu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Padahal, selain itu masih banyak organisasi lain yang perlu diketahui. Salah satunya organisasi legislatif kampus, yaitu Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM).
Sebagai perwujudan trias politika di kampus, BPM hadir untuk menyeimbangkan tupoksi kerja BEM. BPM menjalankan fungsi legislasi, aspirasi, dan pengawasan bagi mahasiswa. Dengan bergabung menjadi anggota BPM, kamu akan belajar menjadi seorang anggota dewan.
Berikut ini, mari lihat kegiatan apa saja yang bisa kamu lakukan apabila bergabung dengan badan legislatif kampus!
Daftar Isi
1. Membuat Undang-Undang
Salah satu fungsi BPM ialah legislasi. Dengan fungsi ini, BPM membuat dan menyusun undang-undang yang relevan serta berguna sebagai landasan hukum kegiatan mahasiswa. Berkat adanya landasan hukum ini, diharapkan kegiatan kemahasiswaan bisa terkontrol dan berjalan sebagaimana mestinya.
Biasanya undang-undang apa saja yang dibuat? Ada undang-undang pemilihan umum, undang-undang kaderisasi, undang-undang kelembagaan, dan bahkan ada beberapa BPM yang sekarang berusaha menyusun undang-undang antikekerasan seksual di kampus. Selanjutnya, apakah kamu juga tertarik ingin menyusun undang-undang?
Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.
2. Mengadvokasi Aspirasi
Seperti anggota dewan sungguhan yang mewakili rakyat, BPM berperan sebagai perwakilan dari mahasiswa, baik di tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas. Sebab menjadi seorang yang mewakili, BPM harus bisa mendengar kritik dan saran yang ditujukan untuk berbagai pihak.
Dalam hal ini, BPM mendengar dan menyampaikan aspirasi mahasiswa yang biasanya ditujukan untuk rektorat, dekanat, serta ormawa dan opmawa kampus. BPM harus menjamin semua aspirasi yang masuk bisa tersampaikan dengan baik. Dengan demikian, BPM harus bisa menjadi pendengar yang baik bagi mahasiswa yang mereka wakili.
Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.
3. Mengawasi Kinerja Berbagai Organisasi Mahasiswa
Dengan banyaknya program kerja yang BEM laksanakan, kegiatan tersebut pasti memerlukan pengawasan. Tujuannya supaya bisa memastikan program yang terlaksana berjalan dengan lancar dan sesuai dengan cita-cita dan kebutuhan masyarakat kampus.
Berkaitan dengan itu, tugas BPM ialah mengawasi dan menilai bagaimana jalannya program kerja tersebut. Pengawasan dan penilaian ini berguna sebagai pertimbangan dan evaluasi untuk anggota BEM dalam melaksanakan program kerja kedepannya.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
4. Mengatur Anggaran Organisasi Mahasiswa
Dana kegiatan mahasiswa bermula dari rektorat ke dekanat, lalu turun ke organisasi kampus. BEM, BPM, Hima, hingga UKM akan mendapatkan bagian untuk bisa melaksanakan kegiatannya. Lantas, siapa ya kira-kira yang akan membagikan anggaran itu?
Pembagian anggaran ini menjadi tugas BPM. Dengan mempertimbangkan banyak hal, BPM akan membagi dana mahasiswa untuk program kerja masing-masing organisasi. BPM juga perlu mengaudit penggunaan dana tersebut untuk melihat apakah pemanfaatannya sudah tepat atau belum.
Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini
Sebenarnya, mengikuti organisasi selama kuliah merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk melatih keterampilan dan menambah pengalaman. Selain mengasah keterampilan dan pengalaman melalui organisasi kampus, kamu dapat melatihnya dengan mengambil kelas-kelas pengembangan diri yang ada di MySkill. Ada kelas persiapan karier untuk kamu yang ingin bekerja atau kelas membangun startup untuk kamu yang tertarik membangun perusahaan sendiri. Kamu juga bisa mempelajari hal-hal penting lain untuk mengasah minat dan bakat kamu.
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.