Cloze Test untuk UX: Arti dan Tata Cara Melakukannya

Apa Itu Cloze Test?

Cloze test adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap teks tertentu. Metode ini melibatkan penghapusan kata-kata tertentu dari teks dan meminta peserta uji untuk mengisi kekosongan dengan kata-kata yang tepat berdasarkan konteks. Cloze test telah digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan psikologi kognitif, untuk mengukur pemahaman dan kemampuan bahasa seseorang.

Cloze Test di Dunia UX

Dalam konteks pengalaman pengguna (UX), cloze test digunakan untuk mengukur seberapa baik pengguna memahami dan dapat berinteraksi dengan antarmuka pengguna suatu produk atau layanan. Cloze test dalam UX sering digunakan untuk mengevaluasi kualitas UX writing, yaitu teks yang muncul dalam antarmuka pengguna untuk membimbing pengguna atau memberikan informasi yang diperlukan.

Cara Melakukan Cloze Test di Bidang UX

  1. Pilih Teks yang Akan Diuji: Pilih teks dari antarmuka pengguna produk atau layanan yang ingin kita uji. Pastikan teks tersebut mewakili situasi penggunaan yang umum.
  2. Hapus Kata-kata Tertentu: Tentukan kata-kata yang akan dihapus dari teks untuk membuat kekosongan. Pastikan kata-kata yang dihapus strategis untuk menguji pemahaman dan kemampuan pengguna untuk mengisi konteks.
  3. Siapkan Pertanyaan: Buat pertanyaan yang mengarahkan pengguna untuk mengisi kekosongan dengan kata-kata yang tepat. Pastikan pertanyaan tersebut tidak memberikan petunjuk yang terlalu jelas untuk mengisi kekosongan.
  4. Lakukan Tes: Berikan teks dan pertanyaan kepada pengguna untuk diisi. Amati bagaimana pengguna menanggapi dan mengisi kekosongan. Catat tanggapan mereka dan evaluasi pemahaman mereka terhadap teks.
  5. Analisis Hasil: Analisis hasil tes untuk mengetahui seberapa baik pengguna memahami teks dan dapat mengisi kekosongan dengan kata-kata yang tepat. Gunakan hasil analisis untuk memperbaiki UX writing atau antarmuka pengguna produk atau layanan kita.

Tes UX Writing Lainnya

Selain cloze test, ada beberapa metode tes UX writing lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas teks dalam antarmuka pengguna, antara lain:

  • A/B Testing: Membandingkan dua versi teks atau antarmuka pengguna untuk melihat mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
  • Readability Tests: Mengukur seberapa mudah teks dapat dipahami oleh pembaca dengan menggunakan metrik seperti Flesch-Kincaid Readability Test.
  • User Feedback: Mengumpulkan umpan balik langsung dari pengguna tentang teks dalam antarmuka pengguna.

Dengan menggunakan metode tes UX writing yang tepat, kita dapat meningkatkan kualitas teks dalam antarmuka pengguna produk atau layanan kita, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di https://myskill.id/

Tinggalkan Balasan