4 Langkah Menetapkan Value Chain, Perusahaan Wajib Tahu!

1 min read

Tahukah kamu apa itu value chain? Value chain atau value chain mapping adalah rangkaian kegiatan untuk mengkaji dan melihat tahapan dalam menghasilkan sebuah produk, dimulai dari pembuatan desain awal produk sampai dengan tahap memasuki pasaran. Dengan bantuan value chain, perusahaan akan mendapat gambaran jelas tentang siklus produk.

Dalam hal ini, value chain mapping akan membantu perusahaan untuk menemukan poin-poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan meminimalisir risiko-risiko bisnis. Karena itu, kiranya penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa membuah value chain dan memetakannya dengan baik. 

Nah, apakah kamu penasaran dengan langkah-langkah value chain mapping? Mari lihat berikut ini!

1. Cari Pemimpin Proyek

Tunjuk seorang pemimpin untuk mengawasi proyekmu.
https://www.pexels.com/photo/paper-boats-on-solid-surface-194094/
Tunjuk seorang pemimpin untuk mengawasi proyekmu.

Langkah pertama, kamu harus menunjuk satu orang pemimpin dalam proyek ini. Kamu dapat mencari konsultan internal atau eksternal dari perusahaanmu. Nantinya pemimpin inilah yang akan merencanakan dan mengorganisi segala prosesnya.

Pemimpin ini akan menjadi aktor utama dalam memetakan value chain produk. Oleh sebab itu, jangan sampai perusahaan menetapkan pilihan orangnya dengan sembarang. Sebab ia yang akan menjadi ujung tombak untuk proses pengenalan produkmu ke konsumen secara luas.

2. Libatkan Ahli Lain dalam Pemetaan

Gunakan jasa ahli terbaik paling paham dalam posisinya.
https://www.pexels.com/photo/formal-man-with-tablet-giving-presentation-in-office-3760093/
Gunakan jasa ahli terbaik paling paham dalam posisinya.

Selain seorang pemimpin, perusahaan juga akan memerlukan orang-orang yang ahli dalam bidangnya untuk membantu. Akan sulit membuat value chain mapping secara utuh jika kamu bekerja sendiri. Perusahaan dapat menggunakan kemampuan individu yang berbeda dalam proses produang berbeda pula untuk melakukan pemetaan.

Kamu akan membutuhkan orang yang mengerti dalam tugas dan bidangnya masing-masing. Selain itu, orang-orang tersebut juga harus mengetahui bagaimana dinamika dan proses yang ada dalam bisnis.

Baca juga: Value Chain Adalah: Definisi, Tujuan dan Fungsi Penerapannya

3. Tanyakan Pertanyaan yang Tepat

Gunakan pertanyaan yang tepat sebagai media analisis. https://www.pexels.com/photo/question-mark-on-chalk-board-356079/
Gunakan pertanyaan yang tepat sebagai media analisis.

Saat proses kajian mulai berlangsung, sebagai pemilik bisnis kamu harus memiliki pertanyaan yang kritis untuk diajukan kepada pimpinan proyek atau tim value chain produk dari bisnismu. Semua bisnis memiliki perbedaan, mulai dari model operasi hingga struktur internal.

Misalnya, tanyakanlah perihal hasil dan posisi bisnismu di tengah persaingan. Tanyakan juga tentang analisis dan hasil pemetaan tentang kelebihan dan kekurangan bisnismu. Dengan bertanya, kamu akan memiliki data yang cukup untuk value chain mapping bisnismu.

Baca juga: Ketahui 5 Penyebab Kegagalan Startup Ini! Nomor 3 Fatal Banget!

4. Gali Informasi Sebanyak Mungkin

Gali informasi dan data untuk kamu olah sebagai value chain mapping.
https://www.pexels.com/photo/turned-on-monitor-displaying-frequency-graph-241544/
Gali informasi dan data untuk kamu olah sebagai value chain mapping.

Dengan melihat value chain yang ada dalam perusahaanmu, kamu akan melihat aspek-aspek tersembunyi dari bisnismu. Kamu akan melihat kelebihan dan kekurangan dari produk yang kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu dapat menghindari kelemahan itu untuk produk selanjutnya. Kamu pun dapat mematangkan business plan dengan lebih efektif.

Dengan empat langkah di atas, kamu dapat memetakan nilai rantai dari bisnis yang saat ini kamu miliki. Selanjutnya, apabila ingin belajar lebih banyak tentang bisnis, kamu dapat mengikuti kelas Membangun dan Memvalidasi Ide Bisnis di MySkill.id! Dengan persiapan matang, bisnis yang kamu dirikan dan jalankan akan semakin kuat bersaing di tengah ramainya persaingan ekonomi!

Baca juga: Yuk, Intip 5 Kelas Terbaik untuk Membangun Startup Impian Bersama MySkill

Editor: Resti Hanafiani