Tahukah kamu apa itu value chain? Value chain atau value chain mapping adalah rangkaian kegiatan untuk mengkaji dan melihat tahapan dalam menghasilkan sebuah produk, dimulai dari pembuatan desain awal produk sampai dengan tahap memasuki pasaran. Dengan bantuan value chain, perusahaan akan mendapat gambaran jelas tentang siklus produk.
Dalam hal ini, value chain mapping akan membantu perusahaan untuk menemukan poin-poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan meminimalisir risiko-risiko bisnis. Karena itu, kiranya penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa membuah value chain dan memetakannya dengan baik.
Nah, apakah kamu penasaran dengan langkah-langkah value chain mapping? Mari lihat berikut ini!
Daftar Isi
1. Cari Pemimpin Proyek
Langkah pertama, kamu harus menunjuk satu orang pemimpin dalam proyek ini. Kamu dapat mencari konsultan internal atau eksternal dari perusahaanmu. Nantinya pemimpin inilah yang akan merencanakan dan mengorganisi segala prosesnya.
Pemimpin ini akan menjadi aktor utama dalam memetakan value chain produk. Oleh sebab itu, jangan sampai perusahaan menetapkan pilihan orangnya dengan sembarang. Sebab ia yang akan menjadi ujung tombak untuk proses pengenalan produkmu ke konsumen secara luas.
Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.
2. Libatkan Ahli Lain dalam Pemetaan
Selain seorang pemimpin, perusahaan juga akan memerlukan orang-orang yang ahli dalam bidangnya untuk membantu. Akan sulit membuat value chain mapping secara utuh jika kamu bekerja sendiri. Perusahaan dapat menggunakan kemampuan individu yang berbeda dalam proses produang berbeda pula untuk melakukan pemetaan.
Kamu akan membutuhkan orang yang mengerti dalam tugas dan bidangnya masing-masing. Selain itu, orang-orang tersebut juga harus mengetahui bagaimana dinamika dan proses yang ada dalam bisnis.
Mau jadi Sales atau Business Development? Baca panduan lengkap Sales & Business Development berikut
3. Tanyakan Pertanyaan yang Tepat
Saat proses kajian mulai berlangsung, sebagai pemilik bisnis kamu harus memiliki pertanyaan yang kritis untuk diajukan kepada pimpinan proyek atau tim value chain produk dari bisnismu. Semua bisnis memiliki perbedaan, mulai dari model operasi hingga struktur internal.
Misalnya, tanyakanlah perihal hasil dan posisi bisnismu di tengah persaingan. Tanyakan juga tentang analisis dan hasil pemetaan tentang kelebihan dan kekurangan bisnismu. Dengan bertanya, kamu akan memiliki data yang cukup untuk value chain mapping bisnismu.
Tertarik jadi Graphic Designer? Baca panduan lengkap Graphic Design di sini.
4. Gali Informasi Sebanyak Mungkin
Dengan melihat value chain yang ada dalam perusahaanmu, kamu akan melihat aspek-aspek tersembunyi dari bisnismu. Kamu akan melihat kelebihan dan kekurangan dari produk yang kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu dapat menghindari kelemahan itu untuk produk selanjutnya. Kamu pun dapat mematangkan business plan dengan lebih efektif.
Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini
Dengan empat langkah di atas, kamu dapat memetakan nilai rantai dari bisnis yang saat ini kamu miliki. Selanjutnya, apabila ingin belajar lebih banyak tentang bisnis, kamu dapat mengikuti kelas Membangun dan Memvalidasi Ide Bisnis di MySkill.id! Dengan persiapan matang, bisnis yang kamu dirikan dan jalankan akan semakin kuat bersaing di tengah ramainya persaingan ekonomi!
Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill
Dibuat oleh tim MySkill, startup pengembangan skill dan karir terbesar di Indonesia. MySkill juga mendapatkan penghargaan dari LinkedIn sebagai Top Startup Indonesia pada 2022 dan 2023. Beberapa sumber referensi tulisan di blog MySkill seperti: Kompas, IDN Times, Forbes, Indeed, Semrush, Hubspot, AIHR, Nielsen Norman Group, Xero, Atlassian, Canva, W3, Grammarly dan sebagainya.