Mengenal Lebih Dekat Portofolio Digital Marketing: Pentingnya, Perbedaan dengan CV, Syarat, dan Cara Pembuatannya

Portofolio digital marketing adalah kumpulan karya, proyek, dan pencapaian yang memperlihatkan kemampuan dan pengalaman seorang profesional dalam industri pemasaran digital. Ini merupakan wajib bagi para digital marketer untuk memperlihatkan kredibilitas mereka kepada calon klien atau perekrut.

Mengapa Perlu Membuat Portofolio Digital Marketing?

  1. Membuktikan Kemampuan: Portofolio memperlihatkan hasil nyata dari kampanye digital marketing yang pernah kita kelola, membuktikan kemampuan dan pengalaman kita.
  2. Menarik Perhatian: Dalam industri yang kompetitif, portofolio yang kuat dapat membuat kita berbeda dan menarik perhatian klien atau perekrut.
  3. Memperkuat Brand Pribadi: Portofolio juga berperan memperkuat brand pribadi kita sebagai seorang digital marketer yang profesional dan terpercaya.

Tertarik jadi Data Analyst? Baca panduan lengkap Data Analysis ini.

Perbedaan antara Portofolio Digital Marketing dengan CV

  • CV (Curriculum Vitae): CV berfokus pada riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan kualifikasi lainnya secara singkat.
  • Portofolio Digital Marketing: Portofolio menampilkan contoh nyata dari pekerjaan yang telah dilakukan, seperti kampanye yang berhasil, laporan analytics, atau materi promosi yang telah diproduksi.

Syarat-syarat Portofolio Digital Marketing

  1. Contoh Karya: Portofolio harus memuat contoh kampanye, strategi, dan materi pemasaran digital yang pernah kita buat.
  2. Deskripsi Proyek: Setiap contoh karya harus disertai dengan deskripsi yang menjelaskan tujuan, strategi, pelaksanaan, dan hasilnya.
  3. Relevansi: Hanya sertakan proyek atau karya yang relevan dengan posisi atau klien yang dituju.
  4. Kredibilitas: Pastikan portofolio terlihat profesional dan rapi, dengan desain yang menarik dan mudah dinavigasi.

Mau jago Microsoft Excel? Simak panduan lengkap Excel di sini.

Cara Membuat Portofolio Digital Marketing

  1. Pilih Platform: Pilih platform atau situs web yang akan digunakan untuk menampilkan portofolio. Beberapa pilihan populer termasuk LinkedIn, situs web pribadi, atau platform khusus portofolio seperti Behance atau Dribbble.
  2. Kumpulkan Materi: Kumpulkan contoh-contoh karya, seperti tangkapan layar kampanye, link ke situs web yang telah dibuat, atau video promosi yang telah diproduksi.
  3. Buat Deskripsi: Tulis deskripsi untuk setiap contoh karya yang menjelaskan tujuan, strategi, taktik yang digunakan, dan hasil yang dicapai.
  4. Desain dengan Rapi: Pastikan desain portofolio terlihat profesional dan mudah dinavigasi. Gunakan desain yang konsisten dan sesuai dengan brand pribadi kita.
  5. Update Secara Berkala: Perbarui portofolio secara berkala dengan contoh karya terbaru dan prestasi yang baru dicapai.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

Portofolio digital marketing adalah alat penting bagi seorang digital marketer untuk memperlihatkan kemampuan, pengalaman, dan kredibilitasnya kepada calon klien atau perekrut. Dengan menyusun portofolio yang kuat, kita dapat membedakan diri kita dalam industri yang kompetitif dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam karir digital marketing kita.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill

Tinggalkan Balasan