Pentingnya Offering Letter dalam Proses Rekrutmen

Offering letter atau surat penawaran kerja adalah dokumen resmi yang diberikan oleh perusahaan kepada seorang kandidat yang telah lolos seleksi dan diundang untuk bergabung menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Surat ini berisi detail tentang posisi pekerjaan, gaji dan tunjangan yang ditawarkan, serta syarat dan ketentuan kerja lainnya.

Mau jadi HRD? Simak panduan lengkap Human Resource Development di sini.

Hal yang Harus Dilakukan Ketika Mendapatkan Offering Letter

  1. Pelajari Isi Offering Letter dengan Teliti Langkah pertama setelah kita menerima offering letter adalah membaca dengan seksama seluruh isi dokumen tersebut. Perhatikan detail seperti posisi yang ditawarkan, gaji, tunjangan, tanggung jawab pekerjaan, jadwal kerja, dan syarat-syarat lain yang tercantum.
  2. Evaluasi Kembali Penawaran Setelah membaca isi offering letter, evaluasilah apakah penawaran tersebut sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan kita. Perhatikan apakah gaji dan tunjangan yang ditawarkan sesuai dengan standar pasar dan nilai kita sebagai karyawan.
  3. Diskusikan dengan Keluarga atau Orang Dekat Sebelum membuat keputusan, jadikanlah offering letter sebagai bahan diskusi dengan keluarga atau orang-orang terdekat kita. Mereka dapat memberikan perspektif dan saran yang berharga dalam proses pengambilan keputusan.
  4. Perhatikan Batas Waktu Penawaran Biasanya, offering letter memiliki batas waktu untuk memberikan respons. Pastikan untuk memberikan tanggapan kita dalam batas waktu yang ditentukan untuk menunjukkan keseriusan dan profesionalisme.

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Cara Membalas dan Menolak Offering Letter

  1. Membalas Offering Letter dengan Positif Jika kita menerima penawaran dan ingin menerima pekerjaan tersebut, balaslah offering letter dengan penuh rasa syukur dan antusiasme. Konfirmasikan penerimaan kita beserta detail yang diminta dalam surat, seperti tanggal mulai bekerja dan informasi lainnya.
  2. Menolak Penawaran dengan Hormat Jika kita memutuskan untuk menolak penawaran tersebut, sampaikanlah keputusan kita dengan sopan dan hormat. Jelaskan alasan penolakan secara singkat namun jelas, seperti adanya penawaran lain yang lebih cocok dengan kebutuhan kita atau pertimbangan lain yang relevan.
  3. Beri Apresiasi Sertakan ungkapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan apresiasi atas proses seleksi yang telah kita lalui. Meskipun kita menolak penawaran, memberikan apresiasi tetap menunjukkan profesionalisme kita.
  4. Sediakan Feedback (Opsional) Jika kita merasa nyaman, berikan feedback secara konstruktif kepada perusahaan tentang proses seleksi atau penawaran yang dapat diperbaiki. Hal ini dapat membantu perusahaan meningkatkan pengalaman calon karyawan di masa mendatang.

Mau jadi Akuntan, Pajak atau Auditor? Baca panduan lengkap Akuntansi, Pajak dan Audit di sini.

Dengan memahami konsep offering letter dan langkah-langkah yang harus dilakukan setelah mendapatkannya, kita dapat mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi karier kita. Penting untuk selalu berkomunikasi secara jujur, transparan, dan profesional dalam setiap interaksi dengan perusahaan.

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill