Studi Kasus Marketing Untuk Memaksimalkan Pemasaran Brand

Studi kasus nggak cuma ada di penelitian skripsi aja, lho! Ternyata dalam dunia pemasaran, beberapa marketer turut melakukan hal ini. Katanya sih untuk membuktikan pada dunia bahwa brand mereka adalah yang terbaik dari yang terbaik. Penasaran nggak? Biar lebih paham lagi, berikut MySkill.id berikan penjelasan mengenai studi kasus marketing, simak ya!

1. Pengertian Studi Kasus

Studi Kasus Marketing Untuk Memaksimalkan Pemasaran Brand
Studi kasus memberikan peluang brand untuk unjuk diri

Case study dalam pemasaran merupakan salah satu bentuk unjuk diri brand dengan maksud untuk memasarkan produk demi memikat hati calon customer. Kita memberikan bukti kepada mereka bahwa sebuah produk dapat menjadi solusi bagi masalah yang pelanggan alami. 

Berdasarkan State of Marketing Report 2020 dari Hubspot, 13% marketer menyebutkan bahwa studi kasus adalah salah satu bentuk media yang digunakan untuk strategi konten. Intinya, ini adalah ajang pembuktian bahwa suatu brand atau produk memiliki nilai yang baik.

Mau jadi Digital Marketer? Baca panduan lengkap Digital Marketing berikut.

2. Strategi Memaksimalkan Studi Kasus

Studi Kasus Marketing Untuk Memaksimalkan Pemasaran Brand
Strategi yang baik demi hasil yang baik!

Setelah selesai melakukan studi kasus, terus apalagi selanjutnya? Publikasikan hasilnya! Berikut beberapa cara strategi memaksimalkannya: 

  • Sajikan dalam bentuk PDF

Dokumen dalam bentuk PDF dapat kamu sematkan sebagai unduhan pada konten website atau email campaign. Sudah banyak tersedia template untuk menuliskan studi kasus, jadi jangan takut. Melalui bantuan template ini, pemaparannya akan lebih terorganisir.

  • Buat halaman khusus pada website

Buat bagian baru pada menu yang ada di website dengan judul seperti “Studi Kasus” atau “Kisah Sukses” dan pastikan laman tersebut mudah pengunjung temukan. Hal yang perlu tercantum adalah masalah, tujuan, proses, dan hasil. 

  • Blog post

Setelah mempublikasikannya, selanjutnya kamu dapat menuliskan hasil dari studi kasus tersebut secara lebih santai. Fokusnya lebih ke bagaimana pemecahan suatu masalah, atau tantangan tertentu yang berhasil dihadapi. Point out solusi tersebut. Jangan terlalu banyak membahas produk, layanan, atau perusahaan.

  • Video

Mungkin dengan membaca sebuah tulisan saja agak membosankan ya, cara lainnya adalah dengan membuat sebuah video. Terkadang dengan video, orang akan lebih tertarik, terlebih karena visualnya yang menarik dan mudah untuk memahaminya.

  • Media sosial

Cara paling gampang dan tentunya bakal menarik perhatian banyak orang. Kamu bisa membagikan studi kasus melalui Instagram, LinkedIn, dan media sosial lainnya. Ketika menuliskan caption, usahakan menuliskan kesimpulan utama secara ringkas dari studi kasus tersebut.

Tertarik Jadi Software engineering? Baca panduan lengkap Software Engineering di sini.

3. Tips dan Trik Marketing Case Study

Studi Kasus Marketing Untuk Memaksimalkan Pemasaran Brand
Best practice marketing case study

Sekarang MySkill.id berikan beberapa tips dan trik dalam marketing case study, langsung aja:

Tentukan kisah sukses: Pilih kisah menarik tentang sebuah kesuksesan, lebih baik apabila memiliki keterkaitan dengan calon customer. Misalkan produk kamu adalah skincare, maka lakukan studi kasus yang terkait dengan benda tersebut, jangan merambat ke pembahasan lainnya.

Storytelling: Mulailah dari beberapa masalah yang pelanggan hadapi, lalu bagaimana produk kamu dapat memberikan solusi. Ceritakan hal tersebut dalam bentuk narasi yang menyenangkan, jika perlu selingi dengan gambar.

Tunjukkan hasil: Terutama dengan menyajikannya dalam bentuk angka dan grafik karena orang akan lebih mudah untuk memahami. Intinya adalah bagaimana cara kamu menarik perhatian customer.

Mau jadi UI-UX Designer? Cek panduan lengkap UI-UX Design berikut.

Visual menarik: Tentukan color scheme, bisa tema pastel atau lainnya. Tambahkan juga gambar produk kamu yang paling oke. Jika postingannya dalam bentuk blog, pisahkanlah bagian menjadi beberapa sub judul biar lebih meng-highlight poin. Kalau bentuknya video, bikin jadi aesthetic!

Minta umpan balik dan Call to Action: Lakukan komunikasi dua arah, tidak hanya kamu yang berbicara, tapi ajaklah calon customer. Berikan kesempatan mereka untuk bertanya lalu berikan tanggapan. Setelahnya, giring calon pelanggan dengan melakukan call to action, seperti dengan kalimat “Yuk beli sekarang sebelum kehabisan!” atau “Cek di sini untuk detail lebih lanjut!”.

Nah, itu dia sedikit penjelasan mengenai studi kasus dalam marketing. Memang sebenarnya studi kasus belum terlalu banyak dilakukan karena cukup menyita waktu. Meskipun begitu, tentu hasilnya akan dapat memaksimalkan promosi brand kamu. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan kamu ya!

Mau jadi Product Manager? Baca panduan lengkap Product Manager berikut.

Dunia pemasaran digital saat ini sangat mempengaruhi keberlangsungan dari suatu brand. Tentunya banyak yang perlu kita pelajari mengenai hal itu demi perkembangan bisnis yang pesat. MySkill.id menyediakan kelas belajar untuk kamu nih, ada yang membahas tentang strategi brand marketing, strategi kampanye & media, dan banyak lagi deh. Yuk join biar kita bisa belajar bareng!

Mari terus belajar dan kembangkan skill di MySkill